" Hai, aji"
Senyuman dari pria yang duduk di motor berwana putih itu berhasil alana dapatkan.
" Udah nunggu lama? Maaf ya? Tadi tante chika maksa buat sarapan dulu"
Ia mulai berdiri tegak dan mulai memakaikan helm pada kekasihnya ini," Gapapa al, bagus dong kalau sarapan dulu. Biar kuat nanti belajar di sekolahnya" ucap aji
" Kamu cuci muka pake apa ji?" tanya alana
" Pake yang biasanya sayang, emang kenapa? Makin kusam ya?" ucap aji
Tangan alana menangkup pipi kekasihnya ini dengan gemas," Makin ganteng, padahal kita ngga ketemu 2 hari doang! Tapi kok kamu nambah cakep sih ji?" sahut alana excited
Aji mengernyitkan keningnya dengan tertawa kecil," Kamu kenapa sih al? Kok jadi alay gini?" ucap aji seraya terkekeh kecil
" Gapapa sih, pokoknya kamu hari ini makin cakep! Yuk berangkat, nanti kita telat sayang!"
Aji mengernyitkan keningnya lagi, kekasihnya hari ini benar-benar berbeda. Ia tak mau mengambil pusing lagi tentang hal itu, lebih bagus bukan jika alana seperti ini? batinnya. Ia segera menaiki kuda besi miliknya ini dan diikuti oleh alana yang duduk dibelakangnya.
" Udah siap?"
" Let's gooo"
Kuda besi berwana putih yang dinaiki sepasang kekasih ini melaju bebas di jalanan yang tampak sedikit lenggang dari biasanya. Ratusan cerita sudah alana ceritakan di sepanjang perjalanan, mulut kekasih aji ini hari ini tak bisa berhenti seperti biasanya.
" Kamu seneng kenapa sih sayang? Hari ini kamu bener bener ngga diem sama sekali" tanya aji seraya berusaha melepaskan helm dari kepala kekasihnya ini
Alana tersenyum lebar menanggapi pertanyaan kekasihnya ini," Karena hari ini ketemu dan berangkat sama kamu" jawabnya dengan berbinar
" Kan kita tiap hari juga berangkat bareng, sayang"
" Ya gapapa, aku hari ini seneng karena itu salah emang?"
" NGGA, kamu ngga salah kok. Yuk ke kelas, nanti telat hehe" ajak aji
Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka, walupun berbeda kelas tapi setidaknya mereka masih satu lantai.
" Nanti pulangnya sama aku lagi ya al? Kalau ditawarin aldo jangan mau"
Alana terkekeh," Kalau aku mau pulang sama aldo gimana?" ucap alana menggoda
" Yaudah pulang sama aldo sana, besok ngga mau jemput kamu ah"
Alana semakin terkekeh," Ngambek deh pacar aku ini, iya iya nanti pulang sama kamu ajii" ucap alana
Aji tersenyum, langkah mereka berdua berhenti didepan kelas alana.
" Duluan ya ji" ucap alana
Aji mengangguk, ia mengacak halus rambut gadisnya itu sebelum gadisnya masuk ke dalam kelas. Langkahnya ia mulai jalankan lagi untuk segera sampai di kelasnya, namun langkahnya kini berhenti kembali.
Suara dering telepon mengganggu perjalanannya ke kelas, ia segera melangkahkan kakinya lagi untuk menuju kamar mandi di dekat ia berdiri.
" Halo ji" suara dari sebrang sana terdengar ditelinga aji
" Hm? Kenapa cel? Aku baru nyampe kelas" jawabnya
" Nanti pulang jam berapa? Papah nyuruh kita buat ke rumah"
" Ngga bisa janji cel, aku nganterin alana dulu. Malem masih bisa ngga?"
" Bisa" jawab dari sebrang sana
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN LUKANYA (END)
Teen Fiction17 tahun mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk remaja pada umumnya, tapi tidak dengan dia. Luka yang terlalu dalam membuat ia tidak seperti remaja pada umumnya. Mungkin kesenangan duniawi tidak membuatnya kuat sampai saat ini, tapi salah s...