Bab 1

54.8K 1.6K 9
                                    

Di usia nya yang tepat ke 25 tahun ia mendapat kado mengejutkan dari kedua orang tuanya.
Papa dan mama yang selama ini ia cintai ternyata bukan orang tua kandungnya, melainkan orang yang telah membunuh kedua orang tua kandungnya.

Ya, tepat nya membunuh secara tidak sengaja dalam kecelakaan tengah malam. Papa dan mama yang malam itu terlibat cekcok perdebatan dalam mobil tak sengaja menabrak sepeda motor yang di kendarai orang tua kandungku.
Kedua orang tua ku langsung meninggal di tempat kejadian sedangkan aku yang masih berumur mungkin sekitar 2 bulan masih selamat.

Demi menghindari masalah, papa meminta orang kepercayaannya yaitu pak santo untuk mengurus dan memakamkan kedua orang tua kandungku.
Bahkan papa dan mama tidak tau di mana kedua orang tua ku di makamkan karena ingin melupakan kejadian malam itu.

Mereka yang sudah menikah hampir 5 tahun belum di karuniai anak karena beberapa kali mama hamil dan mengalami keguguran.

Kehadiranku di anggap sebagai anugrah dalam pernikahan mereka.
Mereka merawat dan menyayangiku seperti anak kandung sendiri.

Bahkan mama membuat skenario bahwa aku lahir dari rahim mama secara prematur dan menyembunyikan kehamilan dengan tujuan kejuatan untuk mengelabuhi keluarga besar

Karena hampir 6 bulan opa dan oma tinggal di singapura bersama tante rena adik papa. Sedangkan kakek dan nenek (orang tua mama) tinggal di bandung dengan pakde johan saudara nya mama.

Mereka yang jarang bertemu membuat mereka semua percaya dengan cerita yang sudah mama buat.

Aku, Qamela Aulia Jasmine Prambudi hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang dari seluruh keluarga besar karena aku satu satunya cucu perempuan mereka selalu menjaga dan memanjakanku.

Namun semuanya hancur ketika aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mama dan papa tentang asal usulku.

Bahkan penyesalan mereka karena tidak sempat bertanya dimana letak makam orang tua kandungku kepada pak santo sebelum pak santo wafat.

Aku marah dan kecewa kepada mama dan papa yang sudah menyembunyikannya selama ini memilih keluar dari rumah.

Sudah 2 hari aku kabur dari rumah. Aku memilih tetap berada di ibukota dan menginap di hotel biasa yang letaknya di pinggiran kota jauh dari rumah.

Setelah ku renungj aku menyesal keluar rumah tanpa persiapan. Pakaian hanya membawa 4 setel saja, surat-surat penting seperti ijazah tak ku bawa.

Uang cash saja hanya membawa tiga juta tujuh ratus. Aku memang sengaja meninggalkan kartu atm dan lainnya, entah kenapa aku merasa tidak berhak lagi menggunakan uang itu.

Aku mulai berpikir untuk mencari pekerjaan tanpa perlu ada ijazah sebagai syarat nya. Oke pertama sepertinya aku harus mencari tempat tinggal yang harga sewanya
lebih murah lagi.

Karena sisa uang ku hanya sekitar dua juta enam ratus sekian tidak akan cukup kalau aku harus menginap di hotel ini terus.

Setelah scroll di internet aku menemukan kamar kost dengan biaya 2 juta rupiah perbulan. Ku putuskan untuk mengambilnya sambil jalan cari pekerjaan untuk menyambung hidup.

And i'am here..
Di kamar kost yang menurutku lumayan lah dengan luas 4x4 meter.
Kamar mandi dalam, ada pendingin AC juga kulkas mini.
Masalah tempat tidur untuk sebulan kedepan beres. Sekarang tinggal masalah cari pekerjaan.

Nyatanya mencari pekerjaan tanpa ijazah dan surat-surat lainnya tidaklah mudah. Menjadi pelayan pun harus menggunakan surat lamaran pekerjaan beserta syarat-syarat lainnya.

Aku sudah hampir menyerah, 3 hari an ini aku sudah berkeliling mencari pekerjaan tapi tidak ada yang mau menerima karena persyaratan tidak lengkap serta asal usul yang tidak jelas.

Aku yang duduk sendiri di depan teras sore ini melihat tetangga kamar ku mbak devi yang bersiap untuk berangkat kerja.

"Mau berangkat mbak, ada lowongan kerja gak mbak, kalo ada aku boleh dong minta tolong di masukkan mbk," Candaku serius.

Mbak devi melirik ku sekilas sambil memasang sepatu nya, "Eh iya nih mel aku mau berangkat. Sepertinya sih ada, kemarin temenku ada yang keluar coba nanti aku tanyain lagi deh. Tapi emangnya kamu mau kerja nya jadi pelayan tukang nganterin minuman".

"Gak apa apa mbak, apa aja kerja nya yang penting halal gak nyuri, sama kerja nya gak pake persyaratan harus bawa ijazah dan surat lainnya".

"Oke deh, entar aku kabari ya. Aku berangkat dulu bye.. ".

"Oke mbak hati-hati", senyumku mulai terbit. Setidaknya ada peluang pekerjaan buat ku besok.

040123 ✨

Ramaikan cerita aku lainnya yukk

On going..
*Redup-nya BINTANG
*Aku bukan yang kedua

 *Redup-nya BINTANG*Aku bukan yang kedua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Skenario TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang