Bab 9

20.2K 991 8
                                    

     Hari-hari Amel berikutnya kembali seperti awal sebelum rahasia tentang asal-usulnya terbongkar. Ia kembali bekerja di butik milik keluarganya.
Butik milik tantenya Rena yang sekarang tinggal di negara tetangga, Singapura.

Selama ia pergi sebulanan ini kerjaan nya di handle oleh orang kepercayaan papa, dan mulai 2 mingguan yang lalu ia mulai mengambil alih kembali tugasnya.

"Tok tok.. kak Amel maaf ganggu, ada pengunjung di bawah yang bikin keributan", sela Putri salah satu Pegawai di butik ini membuyarkan fokusku menganalisis Flow cash bulan kemarin.

Ku lepas kaca mata anti radiasi yang kupakai, "buat keributan gimana Put".

"Pengunjung wanita itu mengamuk kak, sambil mengacak-acak barang belanjaan yang udah kita scan karena kartu kredit ataupun kartu Atm nya pada di blokir semua".

Hahhh.. ku hembuskan nafasku kasar sambil memijat pelan pelipisku dan melanjutkan penjelasan dari Putri.

"Masalahnya wanita itu ambil baju nya nggak cuma satu dua tiga kak, ada belasan yang dia ambil, ada yang di acak-acak sama di lempar ke sembarangan arah, sebagian ada yang sobek gara-gara ia tarik. Mending kak Amel turun ke bawah deh biar bisa selesaian juga masalahnya".

"Ya udah oke ayo kita turun kalo gitu".

*
*

Ku langkahkan kaki menuju ruang meja makan, di atas meja sudah terdapat berbagai macam lauk pauk serta nasi. Papa dan mama sudah duduk menempati kursinya.

"Anak papa yang cantik ini kenapa kelihatan lesu sih, ada masalah hari ini? Mau cerita dulu sebelum makan", tanya papa lembut.

"Tadi di butik ada sedikit kekacauan aja, salah satu pengunjung marah-marah sambil ngerusak pakaian yang mau dia beli gara-gara kartu kredit sama kartu Atm nya di blokir sama pacarnya. Mana gak sedikit lagi yang di rusak, lupa apa dia kalo itu baju harganya mahal-mahal. Kesel banget pokoknya Amel tadi, masa dia di tegur malah makin mengamuk. Untung aja baju yang dia rusak tadi jadi di beli. Itu pun karena ancaman mau kita laporin ke polisi si mbk nya. Gak tau deh dia ngutang kemana itu uang nya buat bayar", cerocosku meluapkan sisa kekesalan tadi.

Mama menyerahkan piring yang udah terisi nasi ke arah ku setelah sebelumnya ke arah papa. "Ya sudah penting kan masalah udah selesai, itu orang juga udah bayar bajunya. Ambil positifnya, akibat kekacauan tadi omset hari ini naik kan pastinya. Sekarang lupakan masalah tadi, waktunya kita makan. Tadi mama minta ke bude jum buat masakin udang goreng kesukaan kamu."

Ku kedipkan mata berkali-kali sambil memasang wajah imut, "makasih mam, mama is the best". Ucapku sambil mengucapkan jempol.

Dan kami melanjutkan acara makan malam ini sambil bercerita topik lainnya.

***
***

Terlihat di teras belakang rumah di kediaman Pratama terdapat seorang ayah dan anak laki-lakinya sedang berbincang sambil menikmati sore hari.

"Untung akhir bulan kemarin kita yang berhasil bekerja sama dengan Cv. Gemintang grup perusahaannya si Rudi. Coba kalau kita gagal waktu itu Dim, pasti proyek kita yang di bali bakalan macet di tengah jalan". Ujar pak Pratama, papi Dimas.

"Iya pi, udah rejeki kita berarti", Dimas menanggapi sambil lalu bermain game di ponselnya.

"Papi dengar-dengar pak Rudi punya anak gadis cantik loh Dim, jomblo lagi, siapa tau kamu belum ada gandengan kalau mau deketin papi setuju. Pasti anaknya baik dan sopan juga di lihat dari kepribadian orang tuanya sih oke".

"Iya mami juga setuju, dulu mami pernah ketemu sekali sama anaknya jeng Mutia istrinya pak Rudi itu. Anaknya memang cantik, baik sopan juga. Tapi dengar gosip terbaru dari grup arisan mami, katanya anaknya jeng Mutia bulan kemarin kabur dari rumah. Sebulanan gak pulang ke rumah gak tau ada masalah apa".

"Ya udahlah mi, pi, itu bukan urusan kita. Lagian Dimas masih mau sendiri dulu gak mau pacar-pacaran dalam waktu dekat-dekat ini", jawab Dimas.

"Ya sudah terserah kamu, papi kan gak memaksa cuma kasih info penting aja kok", jawab papi Dimas membela diri. Sedang mami Dimas hanya diam dan melanjutkan waktu berkebunnya di taman kecil miliknya.

--

290123 ✨

Skenario TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang