"Brengsek ! Bodoh kalian semua!"
Seokjin murka ketika mengetahui istri kecilnya berhasil kabur dan kini sedang berada di lokasi yang menjadi daerah kekuasaan musuh terbesar keluarganya.
Jika kalian ingin tau siapa yang selama tiga puluh tahun ini menjadi saingan terberat yang sering mengalahkan proyek besar keluarga Kim? Itu adalah mafia Jeon.
Dulu saingan yang dilakukan oleh dua keluarga itu adalah persaingan secara sehat. Selama lima generasi, dua keluarga mafia itu tidak pernah akur namun juga tidak pernah menyatakan peperangan antara satu dengan yang lain. Sampai pada kepemimpinan ayahanda Seokjin, beliau membuat kesalahan fatal karena begitu saja termakan hasutan musuh dalam selimut.
Flashback
Awal tahun 2004 keluarga Jeon dianugerahi bayi laki-laki yang cantik dan menawan. Bahkan seminggu setelah kelahirannya, banyak dari keluarga konglomerat yang datang untuk melamar sang putra mahkota untuk dijadikan menantu mereka namun selalu mendapat penolakan dari ibunda ratu.
Kebahagiaan selalu terselimuti di kediaman keluarga Jeon dan tanpa terasa kini putra mahkota telah berusia tiga tahun. Jeon Jeongguk, tumbuh menjadi anak yang jauh lebih tampan juga cantik dari ketika ia masih bayi.
Tepat di hari ulang tahun Jeongguk yang ke tiga, tuan Jeon memberikan hadiah sebuah sertifikat kepemilikan perusahaan yang berhasil ia menangkan dari lawannya. Tentu saja dari keluarga Kim.
Selain menjalankan bisnis dunia gelap, dua keluarga mafia tersebut juga menjalankan bisnis yang sehat. Seperti menanam saham diberbagai perusahaan berkembang sampai menangani masalah konstruksi pada bangunan-bangunan pemerintahan.
Ibunda dari keluarga Jeon adalah seorang putri mahkota dari bekas kerajaan lama Swiss yaitu kerajaan Bourgogne. Beliau menikah dengan seorang mafia kaya raya yang berasal dari Korea yaitu mafia Jeon. Namun karena rasa cinta tuan Jeon yang sangat besar saat itu, ia rela untuk tinggal di Swiss dan menjalankan bisnisnya dari sana.
"Tuan, bulan depan ada proyek besar dari pemerintah untuk membangun distrik yang akan dijadikan ibu kota di daerah Daegu. Kali ini keluarga Jeon juga ikut serta dalam pengajuan tender tuan."
"Kalau begitu buat harga penawaran yang jauh lebih menarik dari yang diajukan keluarga Jeon. Kali ini kita harus menang."
"Tapi, saya menerima informasi bahwa keluarga Jeon telah berhasil melakukan pendekatan dengan walikota daerah setempat. Ia mendapatkan dukungan penuh."
"Jadi maksudmu lagi-lagi kita kalah start?"
"Benar tuan. Tapi, sebenarnya saya memiliki plan lain. Cara untuk dapat mengalahkan keluarga Jeon kali ini."
"Apa itu?"
"Bagaimana kalau kita culik Jeon Jeongguk? Putra semata wayang yang dimiliki tuan dan nyonya Jeon untuk mengalihkan perhatian mereka dari proyek kali ini."
"Maksudmu aku bermain curang?"
"Itu bukan curang tuan, melainkan kerja cerdas. Kita bisa mengembalikannya lagi setelah satu sampai dua minggu pasca penandatanganan resmi dilakukan."
"Tapi itu sangat berbahaya Park."
"Kalau tuan memang keberatan, bagaimana kalau sekalian kita bunuh saja anaknya? Mungkin dengan begitu keluarga mereka akan terpuruk untuk beberapa waktu. Saya yang akan turun tangan sendiri tuan. Percayakan pada saya."
Park Ji Hoon. Bekerja sebagai penasehat bisnis keluarga Kim selama sepuluh tahun. Namun siapa sangka dibalik itu semua ia selalu mencari cara untuk bisa menjatuhkan keluarga Kim. Dan sepertinya kali ini berhasil. Setelah berpikir cukup lama akhirnya tuan Kim menyetujui ide yang diberikan oleh Park Ji Hoon.