MAFIA KIM pt 4

988 94 18
                                    

"Ggug, sudah dihabiskan sarapannya sayang?" Seorang wanita datang menghampiri Jungkook. Jika ditaksir kini usianya menginjak empat puluh tahunan namun masih terlihat begitu ayu dengan gaun yang memiliki siluet klasik, terbuat dari bahan satin dan sequin untuk memberikan kesan romantis hasil garapan dari designer ternama Prancis, Elisa Schiaparelli.

"Mama?"

"Iya sayang, kenapa tidak dihabiskan? Makanannya tidak enak? Jeongguk mau makan apa?"

Menggelengkan kepala tanda tak selera makan apapun. Ini adalah bulan ke dua ia pergi meninggalkan suaminya yang itu berarti usia kandungannya sudah menginjak sembilan bulan. Sebentar lagi baby KimJeon akan lahir.

Seperti orang-orang pada umumnya. Mendekati hari persalinan tentulah Jungkook merasa sangat bahagia namun ia juga begitu gelisah. Entah mengapa ia rindu sekali dengan sang suami. Ia juga sangat takut jika nanti ia mengalami kontraksi namun suaminya tak ada disampingnya untuk menemaninya. Hatinya gelisah sampai nafsu makannya turun.

"Ggug, kamu tidak apa-apa? Atau ada yang sakit? Jangan ada yang disembunyikan ya."

"Mama boleh Jungko - Jeongguk berbicara sesuatu? Tapi jangan beritahu papa!"

"Apa itu sayang?"

"Aku rindu suamiku mama, dan bayiku rindu ayahnya. Ya, mungkin aku memang sangat membencinya karena tidak berlaku jujur padaku tapi aku juga sangat mencintainya mama. Dia laki-laki pertama yang aku cintai."

Jungkook menunduk lesu di atas kasur king size dengan kaki yang diselonjorkan dan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya hingga ke perut.

"Maafkan mama sayang, mama tidak bisa berbuat apa-apa. Semua keputusan ada ditangan papa kamu."

Tanpa terasa air mata Jungkook berkumpul di pelupuk mata indahnya seakan saling berebut ingin keluar dari wadahnya.

"Sayang coba lihat mama!"

Wanita yang diketahui bernama Jeon Chalanta itu, menyapa pipi halus putra kesayangan dan mengangkat wajahnya yang menunduk lesu agar bersedia menatap matanya.

"Kalau dia benar-benar mencintaimu, bukankah seharusnya dia sudah berada disini untuk menemuimu? Sekeras apapun hati papamu pasti akan luluh jika melihat ayah dari cucunya mau berusaha untuk menemuimu dan juga kami sebagai orang tuamu."

"Bagaimana kalau ternyata papa menolak ma?"

Jungkook menatap mata ibu kandungnya dengan tatapan yang begitu menyakitkan. Jungkook rindu, ia ingin sekali bertemu dengan Seokjin.

"Maafkan mama-mu ini sayang, mama tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi mama berjanji akan mencoba membujuk papamu supaya mau mempertemukan kamu dengan suamimu."

"Benarkah? Mama janji?"

Perempuan itu pun menganggukkan kepalanya dengan mantap. Janjinya itu bukan sebuah ingkar. Mana mungkin ia membohongi anaknya sendiri. Anak yang lebih dari lima belas tahun sudah ia cari keberadaannya.








******








"Jadi kamu belum menyerah? Heh!!"

Cuih....

Pria bertubuh kekar dan berbadan lebih tinggi dari pria yang sedang di sekap mata dan mulutnya juga diikat tangan dan kakinya, meludah di wajah sang lawan yang sudah terkulai lemas.

Satu minggu sudah laki-laki itu berada dalam tahanan. Bukan sebagai tahanan di kantor polisi melainkan sebagai tahanan di ruang bawah tanah sebuah mansion mewah yang luasnya bahkan lebih dari dua puluh hektar.

One shot - AU JINKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang