"Hmph, ini terlalu mudah."
Setelah menyelesaikan urusannya dengan orang-orang itu, Wei Wuxian turun dari gedung, dan berjalan pulang ke rumahnya melewati gang sempit. Tangannya masih menenteng senapannya.
Wei Wuxian meraih ponsel yang berada di saku celana, menekan sederet angka dan menyalakan panggilan.
"Tugas yang kau berikan selesai, jangan lupa untuk mengirimkan bayaran, atau kau yang berikutnya." Setelah mengatakan itu, Wei Wuxian langsung mematikan panggilan.
Tidak lama, notifikasi lain muncul. Uang sebanyak 10 juta berhasil masuk ke rekeningnya.
Pendapatan terendah Wei Wuxian tidak pernah ada yang dibawah 10 juta. Sementara pendapatan tertingginya berubah-ubah. Tergantung tingkat kesulitan dan siapa yang akan dihabisi.
Seharusnya dengan sekali atau dua kali membunuh, uang yang ia dapatkan sudah lebih dari cukup untuk membiayai kehidupa mereka.
Tapi entahlah, ia malah jadi candu melihat bagaimana kepala yang dihancurkannya hingga tak berbentuk, isinya berserakan ke mana mana.
Moonlight Assassin, the head crusher. Itu julukan yang orang orang berikan kepadanya.
"Argh..."
Saat Wei Wuxian sibuk dengan pikirannya, ia mendengar suara erang kesakitan dari lorong sebelah.
Wei Wuxian mengangkat senapannya berjaga-jaga. Dengan langkah pelan, ia memasuki lorong tersebut menuju ke sumber suara.
Setelah semakin dekat, ia dapat melihat seorang pemuda yang terbaring kesakitan. Cairan kental menggenang disekitarnya.
Setelah memastikan pria itu tidak berbahaya untuk sekarang, ia mendekatinya.
"Hei, kau kenapa?"
Wei Wuxian meletakkan senapannya, kemudian membantu pria itu duduk dan mendapati kemeja putih berbalut jas hitam pria itu sudah basah dengan darahnya sendiri.
"Apa yang kau lakukan?" lirih pria itu, ketika Wei Wuxian membuka kancing kemejanya.
Wei Wuxian tidak menjawab. Ia kaget dengan luka menganga di bagian perut pria itu, darah segar masih mengalir dari luka yang lebar itu. Jika dilihat dari bentuk lukanya, sepertinya ini disebakan karena alat seperti golok, clurit, atau semacamnya.
Wei Wuxian meraih belati yang ada di pinggang, merobek jaket jubah panjang hitamnya. Kemudian dengan hati hati melilitkan dan mengikat luka lebar itu, dengan maksud untuk menunda pendarahannya.
"Kau tunggu di sini dulu, aku akan pulang mengambil obat."
Pria yang bernama Lan Wangji itu hanya mengangguk pelan, dan menatap Wei Wuxian berlari dan menghilang di ujung lorong yang gelap.
Wangji menatap senapan model lama dan belati antik yang ditinggalkan Wei Wuxian. Senapan? Belati? Untuk apa?
Wei Wuxian kembali dengan kotak berukuran sedang warna putih. Ia segera membongkar dan mengeluarkan isinya.
Wei Wuxian mulai membersihkan luka Wangji, memberinya antiseptik, kemudian membalutnya dengan perban kasa putih.
Selama itu, mata keabuan Wei Wuxian tidak pernah bergeser dari luka yang ditanganinya. Lain halnya dengan Wangji yang sedari tadi tidak melepas pandang dari Wei Wuxian. Sesekali meringis saat lukanya ditekan terlalu kuat.
"Baiklah, selesai. Kau..," Perkataan Wei Wuxian terhenti ketika ia bertemu tatap dengan mata tajam coklat keemasan milik Wangji.
Ia tidak tau kenapa, tapi ia merasa seperti tenggelam. Sementara Wangji berusaha menyelami mata keabuan Wei Wuxian. Mencoba mencari dan menemukan misteri dari mata dibalik topeng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Young Master and Assassin [BxB]
ActionWei Wuxian, seorang pembunuh bayaran yang terbebani masa lalu kelam yang melibatkan keluarganya. Kini ia ditugaskan untuk melakukan pembunuhan terhadap Lan Wangji, tuan muda kedua dari keluarga mafia terkenal. Terlepas dari latar belakang mereka yan...