"Bisa apa?"
Kedua orang yang ada di sana langsung mengalihkan perhatian ke pintu. Di sana sudah berdiri sosok pria lain yang memandangi mereka datar.
Wei Wuxian akan angkat bicara jika Xichen tidak memotongnya. "Ohhhh, itu ... tidak ada! Kami hanya mengobrol santai, dan tadi dia bertanya, apakah kau dan dia bisa jadi lebih dekat, dan aku katakan pasti bisa!"
Mata Wei Wuxian melebar mendengar hal itu. Mana ada dia bertanya seperti itu! "Hah?"
"Baiklah, aku harus pergi sekarang. Kalian kalau mau bicara silahkan, kalau mau lakukan yang lebih dari itu tidak masalah," ucap Xichen ambigu, Wei Wuxian berusaha mengartikan positif hal itu.
Setelah Xichen pergi, Wei Wuxian kembali menekan tombol play pada permainannya, mencoba tidak memperdulikan Wangji yang sudah berdiri di samping kasurnya.
"Kapan kau mulai bisa menjalankan misimu?" tanya Wangji dengan kedua tangan dilipat di depan dada.
Tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya, Wei Wuxian menjawab, "Kapan saja."
"Baiklah kalau begitu kita mulai malam ini," putus Wangji yang hanya diangguki Wei Wuxian, sebenarnya hari ini pun dia tidak masalah.
"Boleh, apa yang ingin kau aku lakukan?"
"Apa kau tidak masalah untuk misi penyamaran? Aku rasa kau harus melakukannya di misi kali ini."
"Mn, aku sudah melakukan itu beberapa kali. Kau tau? Aku ahlinya dalam hal itu, kau ingin aku jadi apa pun dan siapa pun, aku siap," ujar Wei Wuxian menyombongkan diri.
Wangji menghela nafas berat, sepertinya pria ini terlalu meremehkan. "Kau harus menyamar menjadi gadis SMA kali ini."
Duak!
Karakter yang ia mainkan tertabrak tiang. Sontak ia berdiri dan menatap Wangji serius.
"Hah?! Apa aku salah dengar? Yang benar saja?! Gadis SMA? Hancur harga diriku sebagai lelaki!" bantah Wei Wuxian sambil menatap tak percaya ke arah Wangji. Tentu saja, ia tidak masalah menjadi siapa saja, dengan catatan itu tidak menodai harga dirinya. Lah ini? Dia malah disuruh ganti gender.
"Kau bilang kau ahlinya."
"Aku memang ahlinya, tapi kalau kau memintaku untuk memakai baju manis dengan rok mini serta riasan, tidak terima kasih!" semprot Wei Wuxian. Ia tidak bisa membayangkan dirinya yang menjadi gadis SMA yang memakai rok dan riasan, mengerikan!
Wei Wuxian diam sebentar untuk mengambil nafas, kemudian melanjutkan, "Kenapa kau tidak minta bawahan wanitamu untuk melakukannya? Berikan bagian memancing untuknya, dan serahkan bagian eksekusi padaku. Itu lebih mudah ketimbang kau menyuruhku melakukannya."
"Kau pikir kami memilikinya?"
"Kau bisa menemukannya dan membayarnya untuk itu."
"Aku tidak ingin membuang waktu."
"Suruh bawahanmu melakukannya!"
"Kau yang akan melakukannya! Wajahmu mendukung dalam hal ini!" putus Wangji dengan keras, ia lelah juga membalas semua bantahan Wei Wuxian.
"Hah? Mendukung apanya?" Ia agak tersinggung mendengarnya. "Aku pria!" sanggah Wei Wuxian lagi dengan penuh penekanan.
"Aku tau! Kau tidak perlu memakai pakaian yang terlalu feminin juga riasan. Pakai yang simpel saja, aku yang akan menyiapkannya untukmu."
"Tapi—"
Perkataan Wei Wuxian berhenti ketika Wangji meletakkan sebelah lengan kokohnya tepat di samping telinganya. Jarak antara mereka tidak terlalu dekat, tapi tetap mampu membuat jantung Wei Wuxian serasa digedor-gedor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Young Master and Assassin [BxB]
ActionWei Wuxian, seorang pembunuh bayaran yang terbebani masa lalu kelam yang melibatkan keluarganya. Kini ia ditugaskan untuk melakukan pembunuhan terhadap Lan Wangji, tuan muda kedua dari keluarga mafia terkenal. Terlepas dari latar belakang mereka yan...