[SYMAA•04] Misi

484 56 26
                                    

"Hah?"

Wangji bangkit dari kursinya, kemudian mendekati Wei Wuxian dan berdiri tepat di hadapannya. Wei Wuxian sedikit mendongak.

"Jadilah bagian dari D'Cloud, maka aku akan membantumu menemukan pelakunya." Wangji sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada Wei Wuxian sehingga jarak wajah mereka hanya tinggal sejengkal saja.

"Bagian D'Cloud?" Wei Wuxian tidak berusaha menyingkirkan wajah Wangji dari hadapannya, ia malah menatap lekat iris emas Wangji, mencoba mencari maksud tersembunyi di dalamnya.

"Kau bisa menjadi pengawal pribadiku. Bayangkan, Tuan muda kedua mafia dan pembunuh bayaran cahaya rembulan, kombinasi yang bagus, bukan?"

Wei Wuxian tidak menjawab. Ia masih memandangi mata Wangji sembari berpikir cepat. Sepertinya menerima tawaran ini tidak bisa dibilang baik.

Bagaimana jika ternyata ini hanya jebakan untuk memanfaatkannya? Bagaimana jika ternyata salah satu anggota D'Cloud lah penyebab kematian orang tuanya?

Wei Wuxian menyeringai tipis. "Maaf tapi ... sepertinya tidak."

"Tapi aku memaksa." Wangji ikut menyeringai tipis. Tangannya terangkat memberi aba-aba kepada pengawal untuk kembali menahan Wei Wuxian.

Wei Wuxian yang menyadari itu dengan cepat melayangkan pukulan tepat ke wajah Wangji hingga ia sedikit terhuyung ke belakang. Ia menyentuh sudut bibirnya yang sedikit robek.

Dalam kondisi seperti ini, Wei Wuxian masih sempat-sempatnya mencomot sepotong kecil dessert-nya yang tersisa, ia juga menghabiskan tehnya dengan sekali teguk.

"Terima kasih untuk dessert dan tehnya, kawan," ucap Wei Wuxian pada Wangji.

Wei Wuxian bisa merasakan salah satu pengawal yang akan menyerangnya dari belakang, Wei Wuxian berbalik dengan cepat lalu memecahkan gelas yang masih ada di tangannya ke kepala pengawal itu.

Wangji maju untuk mencoba menghentikan pergerakan Wei Wuxian, keduanya memiliki kemampuan bela diri yang hampir sama.

Saat menemukan celah, Wei Wuxian membanting tubuh Wangji ke tanah dengan kuat, rasa nyeri mulai menjalari pinggang Wangji. Wei Wuxian kemudian berlari keluar kapal.

"Sial!" Begitu dia keluar, di sekelilingnya hanya ada laut biru dengan ombak yang cukup tenang, daratan masih bisa terlihat walaupun sudah agak jauh.

Wangji segera menyusul Wei Wuxian ke atas kapal diikuti dengan para pengawalnya. Wangji sudah siap dengan pistol di tangannya.

Wangji menembak pistol ke langit guna mengancam Wei Wuxian yang terus saja berlarian.

"Wei Wuxian, kau tidak akan bisa lari. Pilihanmu satu-satunya hanyalah menyetujui penawaranku." Wangji makin mendekat ke arah Wei Wuxian.

"Cih, kenapa kau begitu memaksa?" Wei Wuxian merasa terpojok sekarang.

"Kuberi kau waktu sampai hitungan ketiga untuk berpikir. Satu..."

DOR!

Wangji menembak pistol ke langit, bermaksud untuk mendesak Wei Wuxian agar segera menyetujui tawarannya.

"Dua..."

DOR!

Wangji kembali menembakkan pistol, kali ini ke arah Wei Wuxian, tapi pelurunya tidak mengenai pemuda tersebut.

"OKE! OKE! AKU MENYERAH!" Wei Wuxian berteriak sambil mengangkat tangannya, membuat Wangji tersenyum penuh kemenangan.

"Kau ingin aku jadi pengawal pribadimu, 'kan?" Wei Wuxian menjeda kalimatnya.

Second Young Master and Assassin [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang