"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Wei Wuxian sambil menatap penuh selidik.
Dengan halusnya Wangji menginjakkan kakinya ke atas lembaran foto yang bertumpuk untuk menghalangi pandangan Wei Wuxian.
Pria itu menyipitkan matanya. "Hmm, kalian terlihat mencurigakan."
"Oh ya, ngomong-ngomong, ada kiriman untuk kalian." Wei Wuxian memperlihatkan map coklat yang sedari tadi dibawanya. "Pengirimnya adalah Peony putih, dari ... B'Shan."
"B'Shan?" ucap Wangji dan Xingchen bersamaan. Xingchen yang tidak perlu menghalangi apa pun berjalan cepat ke arah Wei Wuxian dan merebut map coklat itu. Di atasnya terdapat cap merah bertuliskan 'TOP SECRET'
Xingchen membuka map kemudian merogoh isinya, beberapa selembar kertas ia tarik keluar. Matanya menyipit saat membaca kalimat yang tertulis di atasnya.
"Terimalah hadiah dariku karena sudah menyelamatkanku kemarin, Tuan muda Lan."
"Tuan muda Lan? Apa itu kau, Lan Zhan?" tanya Wei Wuxian setelah membaca kalimat itu.
Wangji yang sudah mengamankan foto di sakunya beranjak dari kursi dan mendekati Xingchen. "Bukan aku. Aku tak ingat pernah membantu seseorang belakangan ini."
"Mungkin maksudnya adalah Tuan muda Xichen?" tanya Xingchen sembari menatap Wangji dan Wei Wuxian bergantian. "Ke mana dia? Saya belum melihatnya sedari kemarin."
"Kerja tentu saja," sahut Wangji.
"Ohh, apa itu berarti kita harus menunggunya kembali sebe— eh?!" Kalimat Xingchen terhenti ketika seseorang menyambar map coklat itu.
"Xichen pulangnya masih lama! Kita buka saja, atau malam ini aku takkan bisa tidur nyenyak," ujar Wei Wuxian mulai merogoh isi map itu.
Wangji dan Xingchen saling menatap. Tak tau lagi bagaimana cara menghentikan pria yang kini sudah menarik keluar isi map.
Sekali lagi, beberapa lembar kertas dikeluarkan. Tapi kali ini sudah terlihat usang dan jumlahnya banyak dan disatukan dengan klip kertas. Setiap lembar penuh dengan tulisan tangan seseorang.
"Hah? Apa-apaan ini? Apa keseluruhan isinya hanya kertas?" protes Wei Wuxian.
"Tunggu lihat ini. Apa ini tulisan tangan Wen Ruohan? Coba perhatikan tanggalnya," ujar Xingchen sambil menunjuk sederet angka di sudut kanan atas kertas.
——————————————————
15 - Mei - 1988
Aku tau ini kekanakan, tapi remaja sepertiku juga butuh tempat curhatnya sendiri.
Hari ini aku berumur tepat 18 tahun, dan sepertinya Tuhan mengirimkan hadiah untukku.
Pangeran itu turun dari surga. Ia begitu tampan dan indah. Tatapan tajam dan suaranya benar-benar membuatku terhanyut.
Aku tau ini tak normal, tapi inilah aku. Aku adalah pria biseksual, dan aku jatuh hati padanya.
Lan Qiren, aku mencintaimu.
——————————————————
Ketiganya melongo, berulang kali mereka membaca tulisan itu untuk memastikan jika pengelihatan mereka tidaklah salah. Wei Wuxian bahkan sampai mengucek matanya beberapa kali. "Eishh ... apa-apaan ini?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Young Master and Assassin [BxB]
AçãoWei Wuxian, seorang pembunuh bayaran yang terbebani masa lalu kelam yang melibatkan keluarganya. Kini ia ditugaskan untuk melakukan pembunuhan terhadap Lan Wangji, tuan muda kedua dari keluarga mafia terkenal. Terlepas dari latar belakang mereka yan...