[SYMAA•07] Senjata Baru

331 42 0
                                    

"A-Xian, kau akan meninggalkan kami?"

"Wei Wuxian! Apa yang kau pikirkan? Kau sudah cukup jarang untuk kembali, dan sekarang kau benar-benar akan pergi?"

Wei Wuxian sudah menduga apa yang akan terjadi jika ia memberitahu keputusannya ke saudara angkatnya.

"Dengarkan aku dulu, apa kalian tidak ingin aku menemukan pelaku pembunuhan Paman dan Bibi? Aku mungkin akan menemukannya jika tinggal di sana." Wei Wuxian berusaha memberi mereka pengertian.

Ya, ia akhirnya menyetujui tawaran Wangji. Dan sekarang ia harus menemukan cara agar keduanya mengerti dan membiarkan ia pergi.

"Aku akan sering mengunjungi kalian. Kalian tidak perlu khawatir, aku sudah biasa dengan kehidupan seperti ini. Aku akan baik-baik saja, aku tidak akan tenang jika belum menemukan sang Pelaku. Kalian ingin aku jadi hantu penasaran?"

"T-tapi.." Yanli nampak sama sekali tak rela melepaskan Wei Wuxian.

"Aku akan baik-baik saja. Kalian juga baik-baik, ya. Kau percaya denganku, kan?" tanya Wei Wuxian yang kemudian memeluk wanita itu, berusaha menenangkannya yang sudah menangis daritadi.

Wei Wuxian kemudian beralih memeluk Jiang Cheng yang sedang berusaha menyembunyikan kesedihan di wajahnya. "Jiang Cheng, jaga diri, jangan nakal."

"Bodoh! Kau juga diri di sana! Jangan mati!" Jiang Cheng akhirnya membalas pelukan itu.

"Aku tidak akan mati semudah itu."

★★★

"Tuan muda Wei, selamat datang di Mansion kami, biarkan saya mengantar Anda bertemu Tuan saya."

Begitu gerbang terbuka, Wei Wuxian langsung disambut dengan pria manis yang memegang iPad di tangannya. Ia hanya mengangguk mengiyakan.

Dalam perjalanan ke ruangan Lan Wangji, suasana tetap hening sampai Wei Wuxian mulai bersuara, "Hei, boleh aku bertanya?"

"Tentu saja Tuan. Apa yang ingin Anda tanyakan?"

"Apa tuanmu dari dulu memang semenyebalkan itu? Dia benar-benar suka memaksa dan memerintah."

Xingchen tertawa kecil. "Masa lalunya tidak begitu baik, hingga membuatnya sangat keras seperti sekarang, dia dan kakaknya sangat berbeda," jelas Xingchen singkat.

"Memangnya apa yang terjadi dengan masa lalunya?"

Bukannya menjawab Xingchen hanya tersenyum, membuat Wei Wuxian bingung.

"Jika Anda ingin tau, sebaiknya tanyakan kepada orangnya langsung," ujar Xingchen setelah sampai di depan pintu yang cukup besar.

Wei Wuxian menghela nafas, ia tau, keputusan yang dibuatnya tidak main-main. Jika sekali saja dia menyetujuinya, akan sulit baginya untuk bisa lari lagi.

Wei Wuxian mendorong pintu, ia masuk diikuti Xingchen disampingnya. Di dalam ruangan ada Wangji dengan pria yang lebih tua di sampingnya. Wei Wuxian rasa ia tau siapa pria itu.

"Tuan?" Xingchen menyadarkan Wei Wuxian yang berhenti di depan pintu. Dengan wajah malas Wei Wuxian melangkah mendekat.

Qiren yang melihatnya sampai bingung, belum pernah ada yang berani menampilkan ekspresi kelewat santai seperti itu di depannya.

"Aku tidak menyangka kalau aku akan berhadapan dengan Moonlight Assassin secara langsung," ucap Lan Qiren setelah memperhatikan penampilan Wei Wuxian dari atas sampai bawah.

"Biasanya orang-orang berhadapan denganku ketika aku akan mengambil nyawa mereka, kau termasuk orang yang beruntung Pak tua, karena aku datang bukan untuk membunuhmu." Nada bicara Wei Wuxian yang arogan itu benar benar membuat telinga Qiren gatal.

Second Young Master and Assassin [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang