Pada hari Minggu, anggota inti serenity squard sedang memperhatikan anak-anak di sebuah panti asuhan pinggir kota yang sedang belajar bersama. Karena Mingyu anggota terpintar di antara anggota serenity yang lainnya maka dialah yang mengajar.
Anak-anak panti itu seharusnya sekolah seperti anak-anak lainnya namun karena kekurangan dana anak serenity pun berusaha membantu mereka agar tidak buta pendidikan. Jika berkehendak, mereka ingin membangun sekolah untuk anak yatim-piatu agar mereka bisa menikmati masa sekolah seperti anak-anak pada umumnya.
Jangan salah, anak serenity mempunyai empati dan hati yang baik meskipun sering dicap sebagai anak nakal karena merupakan anak geng motor.
"Ka Mingyu, punya Sunoo jawabnya salah," adu seorang bocah laki-laki pada Mingyu.
Mingyu yang sedang membantu salah satu anak mengalihkan perhatiannya pada Sunoo, gadis kecil berpipi Tembam. Laki-laki bergigi taring itu mendekati Sunoo mengangkat tubuh anak gembul itu ke pangkuannya.
"Pinjem bukunya." Mingyu meminta buku yang Sunoo pegang dan bocah itu memberikannya.
Mingyu menatap tulisan Sunoo yang masih berantakan. "Mbul, ini salah jawabnya. Masa empat kali satu jadi lima."
Sunoo yang ada di pangkuan Mingyu mendongak sambil mengigit pensilnya, membuat Mingyu gemas melihatnya.
"Susah, Ddounu belum bisa," keluh Sunoo.
Mingyu menjauhkan tangan Sunoo yang memegang pensil yang di gigi. "Kalau belum bisa, kenapa gak bilang sama gue, mbul?" tanya Mingyu.
"Ddeonu gak mau ketinggian sama yang lain," jawab Sunoo dengan polosnya. "Uwon udah bisa, masa ddounu belum bisa. Padahal ddeonu kan kakanya."
"Lo bisa kok mbul, tapi butuh kesabaran. Lo harus giat lagi belajar perkaliannya. Jungwon udah bisa perkalian tapi dia belum lancar bacanya dan begitu juga sebaliknya, lo udah bisa baca tapi Jungwon belum lancar baca kan?"
Sunoo mengangguk mengiyakan.
"Lo mau belajar perkalian lagi gak?"
Sunoo mengangguk lagi.
"Okeh, nanti gue kasih soal dan kalau lo bisa ngerjain semuanya tanpa bantuan dan bener semua, gue beliin mainan, gimana?" ujar Mingyu menjanjikan.
Mendengar tawaran itu senyuman lebar lantas terbit di bibir Sunoo. Ekspresi bocah itu berubah cerita dalam sekejap mata. Kedua tangannya bertepuk heboh.
"Okeh! Ddounu mau, tapi harus janji "
Mingyu mengangguk dan mencubit gamas pipi gembul Sunoo. Memang, Sunoo adalah bocah yang dekat sekali dengan Mingyu dan Mingyu sudah menganggap Sunoo sebagai adik tersayangnya, begitu juga sebaliknya.
"Sakit ih!" Sunoo mepis tangan Mingyu dari pipinya.
"Pipinya kegedean lo, mbul. Makan apa aja sih lo?"
"Makan nasi, lah."
"Pantesan gembul, jadi makin cinta gue sama lo, mbul," ucap Mingyu. Laki-laki bergigi gingsul itu kemudian mencium singkat pipi Sunoo.
"Ming, lo udah kayak pedofil tau gak," cemlong Soonyoung yang langsung di susul tertawa Seokmin.
"Hahah~ bener woy udah kayak pedofil nyiumin bocah," balas Seokmin menyetujui ucapan Soonyoung.
Mingyu menoyor kepala Soonyoung. "Sialan lo berdua, yakali gue jadi pedofil."
"Gyu, bahasannya." Seungcheol langsung memperingati Mingyu yang melontarkan kata kasar di depan anak-anak. Seungcheol tidak suka jika mereka mengeluarkan kata-kata kasar di depan anak-anak karena hal itu bisa di tiru oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Remaja [svtgs]
Teen FictionSederhana. Kisah ini hanya menceritakan tentang perjalanan cinta di masa-masa remaja♡ Warning ⚠️ Don't copy my story Book GS no B×B #seventeen