Jihoon mengepalkan kedua tangannya, melihat kepergian Soonyoung entah kenapa membuat dirinya ingin menangis. Jihoon menatap punggung Soonyoung yang mulai menjauh.
"KWON SOONYOUNG!!"
Dari kejauhan, Soonyoung langsung menghentikan langkah kakinya. Terlihat laki-laki bermata sipit itu menoleh ke belakang usai Jihoon meneriaki namanya.
Jihoon menjadi pusat perhatian sekarang, akan tetapi dia tidak peduli. Dia berlari kecil menghampiri Soonyoung. Para sahabatnya menatap Jihoon dengan tatapan bingung. Sesampainya di hadapan Soonyoung, Jihoon langsung memeluknya.
Terkejut, itulah yang di rasakan Soonyoung saat ini. Bagaimana tidak? Saat ini dia sedang dipeluk oleh orang yang di cintai dan orang yang pernah menolak kehadirannya.
Soonyoung ingin membalas pelukan Jihoon tapi ragu. "Ji—"
"Jangan pergi, maafin gue," cicit Jihoon. "Gue sadar kalo ternyata gue udah terbiasa sama kehadiran lo. Gue gak mau lo pergi dari kehidupan gue," lanjutnya kemudian. Dengan jujur ia memberi tau sebuah kebenaran yang baru saja dia temukan pada dirinya sendiri, bawah dia ternyata selama ini sudah terbiasa dengan kehadiran Soonyoung.
Soonyoung tersenyum tipis, tangan kanannya menepuk-nepuk pelan punggung Jihoon. "Gue seneng denger pertanyaan lo tapi maaf, ini udah terlambat."
Jihoon langsung mengendurkan pelukannya, mata kecilnya menatap mata Soonyoung yang hanya segaris. "Lo beneran mau pergi?"
Tanpa ragu Soonyoung mengangguk. "Gue gak bisa batalin kepindahan gue ke Jepang tapi—"
"Tapi apa?"
"Soal menjauh dari kehidupan lo, gue gak bisa. Gue bener-bener gak bisa, maaf..." Soonyoung menyelipkan rambut Jihoon ke belakang telinga. "Sejauh-jauhnya gue pergi, tapi hati dan pikiran gue selalu terngiang-ngiang nama lo, Lee Jihoon."
Mata Jihoon berkaca-kaca. "Terus gimana? Kalo lo gak bisa jauh dari gue, kenapa lo harus pergi ke Jepang?"
"Karna gue harus ngejar cita-cita gue juga. Dunia ini gak melulu soal cinta, Ji." Soonyoung menggenggam kedua tangan Jihoon, manik matanya yang tajam terus tertuju pada gadis mungil di hadapannya. "Mau nungguin gue sampaikan balik gak?"
Jihoon bingung. "Nunggu?"
"Tunggu gue balik dari Jepang. Setelah gue balik dari Jepang, gue janji bakal langsung lamar lo."
"Soon—"
"Itu kalo lo mau nungguin gue, tapi kalo gak juga gak apa. Gue gak bisa maksa-"
Cup!
Jihoon mengecup pipi Soonyoung barusan!! Hal itu lagi-lagi mengejutkan Soonyoung sekaligus Jeonghan dan Seungkwan yang tak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat. Lee Jihoon, gadis yang terkenal angkuh dan cuek itu mencium pipi Soonyoung lebih dulu!!!
"Gue mau! Gue tunggu lo sampe balik dari Jepang, tapi awas kalo sampe bohong. Gue bunuh!"
Soonyoung tertawa bahagia, dengan rasa senangnya dia memeluk badan mungil Jihoon dan mengangkatnya. Ya lebih gila lagi, Soonyoung berputar-putar di tempat sehingga Jihoon kaget sekaligus kesal karena tubuhnya melayang.
"Yak! Berhentiiii Kwon Soonyoung sialan!"
🌺🌺🌺
Setelah sesi foto bersama teman kelas, teman angkatan sekolah dan para sahabatnya, Jisoo langsung menghampiri seseorang yang datang untuk menyaksikan pengumuman kelulusannya tadi. Gadis berparas manis itu mempercepat langkah kakinya saat melihat kehadiran seorang yang ia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Remaja [svtgs]
Teen FictionSederhana. Kisah ini hanya menceritakan tentang perjalanan cinta di masa-masa remaja♡ Warning ⚠️ Don't copy my story Book GS no B×B #seventeen