Chapter 3

30 5 0
                                    


"KRIIIIIIINGGGGG!!!!" bunyi bell tanda istirahat bergema di area SMA 100 Bandung.

 Pembelajaran siang itu telah selesai dan para siswa-siswi maupun guru berhamburan meninggalkan ruangan kelas menuju ke kantin sekolah untuk sekedar minum yang segar-segar atau mengisi perut mereka yang kelaperan.

Tak luput juga Loggy, Ucup dan Risma langsung semangat memilih meja yang kosong untuk ditempatin soalnya kalau jam istirahat begini kalau gak cepat-cepat memilih tempat duduk suka penuh dan enggak kebagian tempat duduknya, tetapi ada spot khusus untuk para siswa kelas unggulan atau siswa-siswi yang terkenal karena ketajiran orang tuanya di jajaran pinggir kanan yang menghadap taman sekolah sekitar 5 buah meja selalu kosong.
pada saat jam istirahat gak ada yang berani tempatin karena mereka sudah tahu milik siapa saja meja tersebut.

Sebenarnya spot tersebut bukan khusus disediakan oleh pihak sekolah tapi entah bagaimana dan siapa memulai anak-anak kelas unggulan atau anak-anak tajir senengnya pada duduk di spot tersebut sehingga sudah jadi turun temurun dari generasi ke generasi spot tersebut ditempatin para siswa unggulan.

"Gi, kamu mau pesen naon? Tawar Ucup sambil melihat daftar menu dengan antusias

"Gue mie ayam aja Cup jangan lupa sayur nya yang banyak dan sambelnya juga" jawab Loggi sambil mijit-mijit pergalangan tangannya yang masih terasa pegal akibat hukuman kemaren padahal mah mungkin efek dari maen game mulu di warnet hehe.

"ok siap" Ucup mencatat pesanan Loggi

"Mun* Dik Chang Er bade tuang naon*?" tanya ucup lagi pada Risma yang tersipu-sipu kalau di panggil Dik Chang Er sama Ucup

(Kalau)* (Mau makan apa)*

"Saya mah batagor kuah aja cup gak pake seledri yah" ucap Risma malu-malu.

Ucup mengacungkan jempolnya tanda pesenan ok dan bergegas memesan makanannya ke pedagang-pedagang yang ada dikantin, kantin SMA 100 penuh dengan berbagai jenis makanan dari yang makanan asli bandung sampai makanan khas jepang pun ada atau ala-ala barat pun ada, kantin nya percis kaya foodcourt di mall-mall besar gituh.

Tak berapa lama Ucup datang membawa nampan berisi pesanan dia dan kedua temennya. Sebagai cowo sejati Ucup yang selalu kebagian jatah mengantri pesanan dan membawakan untuk Loggi dan Risma, soalnya kalau nunggu dianter kadang agak lama makanan datang jadi mending ditungguin dan Ucup yang akan membawanya sendiri.

"ini punya Loggi" sambil meletakan semangkok mie ayam dengan sayur sosin nya yang menggunung Loggy menyambut makanan yang dipesan nya dengan antusias.

"ini punya Dik Chang Er"

"Nuhun Ucupp" ucap Risma sambil menerima semangkok batagor kuah dari tangan Ucup,

Ucup memesan sepiring nasi rames langsung menyantapnya dengan semangat tak lupa berdoa dulu, memang saat istirahat dan makan adalah momen yang paling menggembirakan disaat sekolah.

 Loggi yang masih asik mengaduk-ngaduk mie ayamnya, terkaget karena seseorang tiba - tiba duduk disamping kursinya dan meraih pergelangan tangannya, dan kemudian memijit-mijit jari-jari tangan Loggy Lembut.

Risma dan Ucup  yang menyadari hal tersebut pun nampak kaget dan terbengong memandangi ke arah Loggi yang masih dalam posisi syok juga.

"Lepas!" Loggy menarik tangannya dengan gusar saat sudah mulai sadar siapa yang duduk disampingnya.

"Cup disini masih kosongkan? boleh ikut gabung yah?" tanya Leon pada ucup yang tanpa menunggu jawaban Ucup langsung duduk disebelah Ucup sambil tersenyum ramah pada Ucup dan Risma.

Ucup dan risma yang syok dengan situasi yang terjadi pada mereka saat ini, bisa satu meja bareng bintang sekolah mereka pun nampak kaget dan senang hanya mengganggukan kepala dengan semangat tanda mempersilahkan.

Logika & AlgoritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang