Chapter 10

18 3 0
                                    

Haloo Yoreubun 🤗 akhirnya selesai sudah kisah flashback 1 bulan sebelumnya maaf yah kalau kepanjangan soalnya banyak yang mesti diceritakan awal mula kisah bagaimana Loggi bisa jadian sama Algo yahh meskipun rada - rada maksa yah 😆😆.

Yuk yuk lanjut lagi keseruan kisah mereka selanjutnya perjuangan Algo membuat Loggi bisa menerima dirinya seutuhnya.

Biar semakin semangat menulis kisah Loggi dkk please support with like share and positif comment nomu nomu kamsamhamnida Yoreubun 😍.

Happy reading ❤️❤️🌹
.
.
.
.
*Back to Now*

Sudah satu bulan berlalu setelah deklarasi Algo yang meminta waktu 3 bulan pada Loggi, karena Algo masih ada kesibukan kegiatan disekolah seperti persiapan pemilihan ketua Osis yang baru, dan kegiatan ekskul basketnya membuat Algo memang belum fokus untuk gencar meluluhkan hatinya Loggi, So, seperti yang kalian ketahui Loggi masih dingin dan jutek pada Algo sampai sekarang.

Hari ini hari sabtu kebetulan jadwal Algo kosong biasanya kalau lagi gak ada kegiatan apa-apa Algo bakal betah berlama-lama maen dirumah Leon yang udah seperti rumah dia sendiri, belum lagi orang tua leon yang welcome banget sudah menganggap Algo seperti putra mereka sendiri

Sehingga orang tua Leon seperti mempunyai dua putra dirumahnya, sama seperti Algo, Leon juga anak semata wayang, makanya mereka saling melengkapi dan mendukung seperti saudara kandung.

Siang itu diruang tamu keluarga, Leon dan Algo asik sedang bermain game Peesh permainan sepak bola, Algo duduk diatas sofa bersender pada bagian pinggir Sofa yang lebih tebalnya Leon duduk di bawah bersandar pada sofa juga yang berbahan bludru halus nan empuk. Mereka berdua nampak fokus dan serius melihat kelayar TV yang super duper gede dirumah Leon.

"Goollllll!!" teriak Leon kemudian mengangkat kedua tangannya ke atas stick game masih didalam genggaman tangannya.

Algo nampak kurang bersemangat maennya pun kaya ogah-ogahan gitu, stick Peesh dia genggam dengan lemas karena tim sepak bolanya kebobolan gol oleh timnya Leon.

"Ayo bro lanjut babak kedua Oke" ajak Leon dengan semangat.

"Lo aja lah yang maen gue lihatin doang yah" jawab Algo sembari merubah posisi badannya lebih rendah dan berbaring diatas sofa matanya terpejam .

"Kook gitu bro?, Ayo dong semangat jangan lemes gini bro" bujuk Leon.

"Siapa yang lemes??" Tanya lembut sebuah suara keibuan yang merdu didengar.

"Ini Maa, si Algo lagi Madesu!" Jawab Leon

Ibunda Leon datang menghampiri keduanya dengan membawa nampan berisi Buah-buahan yang sudah dikupas dan dipotong-potong untuk dinikmati bersama.

Ibunda Leon cantik berkulit putih dan nampak awet muda, aura keibuannya sangat terpancar nyata, ibu rumah tangga yang sangat menyayangi dan merawat keluarganya.

Algo merubah posisi berbaringnya disofa, mau tak mau harus bangun dan duduk biasa di sofa karena ada Karina Ibunya Leon mau duduk disebelah Algo.

"Algo lagi lemes kenapa Nak? Yuk ngemil buah yuk bagus vitamin buat badan biar naik lagi semangatnya".

Karina memberikan salah satu garpu kecil kehadapan Algo, kemudian Algo mengambil garpu dari tangan wanita yang udah usia kepala 45 tahun itu yang Algo hormati dan sayangi juga dari beliaulah Algo tidak merasa kehilangan kasih sayang dan perhatian seorang ibu.

Diatas nampan sudah tersedia buah apel, pir, jeruk kiwi dan anggur yang udah dikupas dan siap disantap bersama-sama.

Leon tanpa di minta udah nyomot makan buah duluan, Algo yang tidak ingin mengecewakan Karina, mengambil potongan buah Pir dan kemudian memakannya.

Logika & AlgoritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang