Chapter 21

18 3 1
                                    

Leon mengendap-ngendap masuk ke dalam rumahnya seberusaha mungkin menghindari bertemu atau berpapasan dengan para pekerja dirumahnya terutama dengan ibunda tercinta Karina.

Leon gak mau membuat Karina Khawatir apabila melihat Luka diujung bibirnya, dan pasti Karina akan panik dan syok mengira Leon abis tawuran.

Kebetulan Karina dan suaminya sedang asik menonton TV diruang Keluarga Mereka yang membuat Leon lega dan mempercepat langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya dilantai 2.

Sambil tengok kanan - kiri Leon bergegas membuka handle pintu kamarnya dan cepat-cepat masuk kedalam kamarnya dan kemudian lekas menutup pintu kamarnya.

Leon yang merasa lelah dan nyutnyutan disudut bibirnya memejamkan mata dan berusaha rileks dulu dengan bersender dibelakang pintu kamarnya.

Tapi kemudian.....

"Bro....!"

Sekita mata Leon terbuka dan membulat Lebar dia kaget 1/2 mati karena ada sebuah suara didepannya yang sempat dikira suara hantu.

"Anjirrr Lo!!!" Seru Leon pada sumber suara yang dikiranya suara hantu yang manggil.

"Lo kenapa bro? ini gue Algo" ungkap sumber suara denga tanpa dosa.

"Bikin kaget aja Lo!!" Ujar Leon dengan sedikit kesal, yang dibalas Algo dengan cengengesan.

"Hei bibir Lo kenapa Leon?" Algo langsung ngeh plus kaget melihat luka disudut bibir Leon.

"Siapa yang mukul Lo bro?, bilang sama gue!! Kita balas orang yang mukul Lo 2x lipat!!!!" Ujar Algo dengan marah.

"Pelanin suara Lo bro nanti mama gue denger!!, gue udah pelan-pelan jalan naik ke kamar gue, Lo malah teriak-teriak" ucap Leon dengan bisik-bisik dan melototin Algo

"Ok, ok bro sorry, tapi siapa yang mukul Lo?" Tanya algo dengan nada pelan juga.

"Nanti Gue cerita, gue mau mandi dulu" ucap Leon kemudian yang merasa Lelah sekujur tubuhnya.

"Ok bro, gue udah mandi tadi" jawab Algo enteng.

"Hah? ngapain Lo mandi dirumah gue?? Gak ada air mang dirumah Lo?" Tanya Leon dengan Heran pada Algo.

"Lahh Lo gak liat kostum gue? Yah mau nginep dirumah Lo lah"

Leon mengeryitkan dahinya melihat ke arah Algo dari atas ke bawah, benar saja Algo sudah memakai Piyama sambil memeluk boneka panda yang tadi dikasih oleh Loggy digame master.

Dasar bucin pikir Leon, cinta benar-benar bisa membuat sahabatnya dari yang selalu dingin dan garang menjadi anak kelinci yang imut kaya sekarang.

"Kenapa Lo mau nginep disini? Kenapa gak tidur dikamar Lo sendiri?" Tanya Leon sambil melepas sepatu dan kaos kakinya.

"Gue takut gak bisa tidur, jadi takut bangun kesiangan besok, gue masih gak percaya hari ini gue ngedate sama Loggy" ucap Algo denga senyam senyum.

"Hisssstt dasar Bucin!" Cibir Leon yang ilfill melihat ekspresi Algo yang sedang berbunga-bunga.

Leonpun segera masuk kedalam kamar mandinya dan menyalakan shower untuk membasahi seluruh tubuhnya dengan air hangat yang otomatis keluat dari shower kamar mandinya.

Selesai mandi dengan rambut masih basah dan anduk kecil mengalung di lehernya Leon tanpa lebih segar dan fresh.

"Lagi ngapain Lo bro?" Tanya Leon yang melihat Algo sedang rebahan dikasur ukura king sizenya sambil senyam senyum ngeliatin layar Hp.

"Gue lagi liatin foto-foto My Matrix lumayan banyak tadi gue ambil foto dia" jawab Algo dengan senyum merekah.

Bucin parah nihh batin Leon dengan memutar bola matanya dengan malas.

Logika & AlgoritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang