Chapter 49

6 0 0
                                    

BLUK!!

Selena dan Leon langsung reflek mundur kebelakang dan langsung menutup lagi pintu kamar Algo, karena khawatir Om nya Leon melihat pemandangan yang mengkagetkan buat mereka berdua.

Sialan Si Algo gercep banget,
umpat Leon dalam hatinya.

Bener - bener ambil kesempatan dalam kesempitan si Algo batin Selena tak habis pikir.

"Lho gak jadi masuk?" Tanya Reynold dengan heran melihat Leon dan Selena berdiri membelakangi pintu kamar Algo sambil mengatur napas mereka dan tersenyum kikuk pada Reynold.

Sedangkan didalam kamar, Loggy masih ngefreeze mematung, dengan tersenyum tanpa dosa Algo melepaskan kecupannya dan memandang Loggy dengan penuh cinta.

"Thanks matrix, mimpi ini serasa nyata" ucap Algo dengan wajah sayu dan tersenyum bahagia

Loggy terperangah mendengar ucapan Algo yang dikira Algo sedang berada di alam mimpi.

Dengan level kemarahan yang sudah diubun-ubun Loggy menarik kerah piyama Algo yang basah karena keringat dan hendak menonjok mukanya Algo.

"Eh-eh!! Gii tahan Gi sabarr yah Lo sabar" seru Selena dan Leon seketika masuk kedalam kamar saat mendengar Loggy marah.

Selena menahan tangan Loggy mau nonjok mukanya Algo yang lagi senyam senyum dengan mata terpejam 😅.

Leon mencoba melindungi Algo dari tonjokan Loggy dengan menarik badan Algo dari cengkraman Loggy.

Sedangkan Reynold yang tak paham dengan apa yang terjadi hanya bisa diam melongo melihat keributan yang terjadi dikamar Algo.

* * *

"Jadi Bagaimana Om, kira-kira Algo sakit apa?" Tanya Leon kemudian pada Reynold yang setelah melakukan pemeriksaan.

"Kalau dari gejalanya, Algo sepertinya gejala Typus, tapi tetap harus diperiksa lebih lanjut dengan pemeriksaan darah untuk lebih memastikan"

"Jadi tetap harus kita bawa ke rumah sakit gak Om?" Tanya Leon lagi.

"Untuk sekarang tidak perlu, Om resepkan obat dulu, nanti kamu langsung tebus yah resepnya di apotik supaya Algo lekas meminum obat, kalau sudah minum obat belum membaik baru kamu bawa ke IGD yah" Lanjut Reynold

"Baik siap Om"

"Yah sudah, Om pamit dulu yah, mau lanjut praktek ke rumah sakit" ujar Reynold

"Baik, Om terima kasih yah Om" ujar Leon.

"Baik Selena dan ade imut, Om pamit dulu yah" pamit Reynold pada Selena dan Loggy yang duduk disofa salah satu kamar Algo.

"Baik Om hati-hati dijalan Om" ujar Selena.

Loggy hanya terdiam kepalanya tertunduk, nampak Loggy masih marah dan kesal terhadap tindakan Algo yang tiba-tiba mencuri first Kissnya tanpa seijinnya.

"Gue antar dulu Om kebawah yah" ucap Leon pada Selena yang dijawab Ok oleh Selena

Selena terus mengelus-ngelus punggung Loggy, supaya amarah Loggy bisa lebih reda.

"Lo sabar yah Gi, Algo kayanya gak sadar dia makanya dia tiba-tiba ngelakuin itu ke Lo" ucap Selena Lembut.

Mata Loggy berkaca - kaca menahan tangis.

"Gue kaget Kakk...kok kaya gini sih, dia napsu banget ke gue" pecah tangis Loggy.

"Gak...gak itu bukan napsu, itu karena Algo saking sayangnya dan kangen nya sama Lo, yah wajar cowok mang pasti birahinya lebih gede yah dari kita kaum hawa, tapi gue yakin itu bukan sekedar napsu ke Lo, tapi karena dia sayang banget sama Lo Gi"

"Taa..tapi...Gue gimana udah gak virgin...huweee...guee...guee gak akan hamilkan Ka?" tangis Loggy lagi.

Selena melongo tak percaya!

"Ya ampun Loggy...Lo tuh belajar biologi gak sih?" Heran selena sambil menepuk dahinya

"Ya...gak bakalan hamilahh, yang disentuh itu cuman bibir Lo, Gi!" Lanjut Selena.

Tak berapa lama Leon masuk kembali ke dalam kamar Algo dengan membawa 3 cangkir minuman dan makanan yang sudah disiapkan Bi Anah.

"Gue udah minta Danu untuk tebus resepnya ke apotik, mudah-mudahn setelah minum obat Algo bisa lekas sembuh yah" ucap Leon sembari meletakan minuman dan makanan didepan meja sofa.

"Gi Lo enggak apa-apakan?" Tanya Leon kemudian setelah duduk dibagian sofa lainnya.

"Gue masih kaget kak" ujar Loggy sembari mengelap tangisnya dengan tisyu.

"Yah wajar sih Gi, Lo kaya gitu, sorry yah kayanya Algo saking kangennya sama Lo dan takut kehilangan Lo dia jadi terbawa suasana Gi,tanpa sadar jadi gak bisa mengontrol dirinya juga, Lo jangan benci ke Algo yah" ucap Leon.

"Iyah kita lihat nanti aja Kak, gue masih syok!" Ujar Loggy

Kemudian terdengar lirihan suara Algo Leon, Selena dan Loggy segera bangkit dan menghampiri sisi ranjang Algo.

"Bro...bro...Lo udah sadar?" Ujar Leon sembari memegangi dahinya Algo.

"Wahh panasnya sudah mulai turun, padahal belum minum obat, mujarab banget Gi...bibir Lo langsung nyembuhin si Algo" seru Leon sumringah

"Iih Leon apaan sih Lo?" Seru Selena sambil memukul lengannya Leon.

"Aw, gue serius Len, coba lo pegang Gi dahinya si Algo" ucap Leon pada Loggy.

Awalnya Loggy ragu-ragu kemudian dia meletakan tangannya diatas dahi Algo, dan benar saja suhu tubuhnya sudah tidak sepanas tadi.

Tapi tiba-tiba ada yang memegangi tangan Loggy Sehingga membuat Loggy berteriak kaget dan diikuti Selena juga yang kaget mendengar teriakan Loggy.

Ternyata oh ternyata Algo sudah membuka matanya, tangannya memegang tangannya Loggy yang sedang menyentuh dahinya.

"Lho matrix kenapa Lo ada disini?" Ucap Algo lirih dan tampak kebingungan melihat Loggy dan kedua sahabatnya ada didalam kamarnya.





Logika & AlgoritmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang