1 | Pertemuan The Emperor dan Langitnya

373 16 1
                                    

The Rebilia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Rebilia

[De Rebilia] Noun

Organisasi yang bergerak dibawah payung Welais Nusantara, mengumpulkan murid-murid berintelektual tinggi (IQ) tiap generasinya guna memenuhi kepentingan Sekolah dibidang akademik. Saat ini Welnusa memiliki 4 orang The Rebilia, diantaranya: Niel (ketua) Miguel, Alta dan Alferion.

***

Maika tidak suka disebut Super Hero.

Dia lebih suka disebut Anti-Hero, Bunda pernah bilang kalau jadi Super Hero itu nggak seru, sebab harus perpegang pada moral. Sedangkan Anti-Hero bebas melakukan apa saja yang mereka mau, bisa baik dan bisa juga jahat. Seperti hidup yang nggak melulu putih dan hitam, siang dan malam, Matahari dan Bulan. Ada ruang abu-abu diantaranya, Maika sebut zona nyaman.

Zona nyaman yang nggak boleh dimasuki siapapun dan jika dilanggar maka orang tersebut harus musnah.

Naluri Maika mengatakan dia harus membasmi 2 orang di depannya segera. Agak malas tapi hidup juga harus penuh asam dan pahit kalau manis saja namanya es teh. Oke, beberapa jam yang lalu Maika emang sengaja menumpahkan air ke kanvas salah-satu murid yang seruangan dengannya di kelas seni melukis. Maika melakukannya karena mereka ngeganggu seorang cewek pendiam yang pernah berbagi kursi dengannya di hari pertama sekolah, bukan buat balas budi. Maika cuma sebel aja karena mereka brisik dan dia nggak bisa konsentrasi.

Semua itu demi kepentingan dirinya juga.

Maka dari itu, Maiki iseng berdiri dari kursinya, membawa sebotol air lalu pura-pura tersenggol kanvas si biang onar. Semua orang terkejut ketika airnya tumpah dipermukaan kanvas menjadikan warna catnya pudar dan meleleh membasahi lantai. Nggak ada kata maaf, Maika hanya berekspresi dramatis lalu melenggang pergi. Pemilik kanvas tentu tau kalau Maika sengaja, lantas setelah keluar dari kelas dia bersama satu temannya lagi menahan Maika di koridor dan siap melabraknya dengan segala cacian.

Sungguh sangat sial, bukan. Bukan untuk Maika tapi untuk mereka. Sebab lawan mereka adalah remaja yang punya 10 tahun pengalaman tinggal di Rumah Sakit Jiwa.

"LO KIRA GUE NGGAK TAU HAH?! LO SENGAJA KAN?!"

Murid-murid disekitar koridor mulai berkumpul, beberapa ada yang mengarahkan ponsel lalu merekamnya dengan cekikan.

Maika bersedakap, aduh laper banget lagi. Makan siang apa ya? Mie goreng pake telur setengah matang sama Nutrisari belewah enak kayaknya.

Ditengah situasi perut keroncongan, Maika menegur beberapa murid yang merekam santai. "Cuy jangan direkam, menuh-menuhin memori kalian ntar, bubar aja sono ah elah!"

"Heh kenapa nggak boleh direkam?! Lo takut hah?!" si biang onar di depannya menyermik. "Malu?! Malu kalau rekaman muka lo yang babak belur ntar kesebar? Cih! Semuanya boleh rekam! Rekam semau kalian! Kalau perlu upload ke semua sosmed biar semua orang tau kalau Maika si pelacur ini bentar lagi bakal masuk rumah sakit, congratulations."

Welnusa School II: The Summer After RainyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang