2 | Bahkan Alam Tak Lagi Prihatin

139 12 0
                                    

Wedanta Welais Guardians (WWG)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wedanta Welais Guardians (WWG)

Babunya Kepsek [noun]

Struktural kesiswaan di Welnusa, yang bertanggung jawab atas keamanan, pengelolaan acara internal & eksternal, perwakilan siswa, serta mengurus data-data siswa. Setiap anggotanya dipilih khusus oleh kepala sekolah, berjumlah 15-20 orang terdiri dari setiap angkatan, tanpa ikatan klub dan terkenal sangat netral. Saat ini diketuai oleh: Six (nama disamarkan)

***

1 tahun yang lalu...

Intensitas Leondra bolak-balik Amerika itu bisa disamakan kayak destinasi dari Cilandak ke Jeruk Purut. Saking seringnya Leondra sampai hafal semua jalan tikus, bahkan kalau mau adu mekanik jalan mana aja yang belum disemen pemerintah kayaknya abang uber kalah deh. Keluar-masuk sarang Jin buang anak juga Leondra jabanin selama itu bersangkutan sama kerjaannya. 3 tahun lebih jadi Kepala Sekolah Welnusa bikin Leondra banyak ke berbagai tempat, tapi dalam seumur hidupnya baru kali ini Leondra berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa.

Iya, nggak salah dengar. Biar Leondra ulangi RUMAH SAKIT JIWA!

Bukan! Leondra akui dia emang agak gila, tapi kejiwaannya nggak bermasalah. Leondra datang kesini justru karena ia ingin menjemput seorang bocah yang akan sangat penting dalam kehidupannya. Jujur, Leondra akan mengadopsi anak. Panggilan cewek single, bohay, kaya raya akan berganti jadi single parent satu anak, bohay dan masih kaya raya. Bakal bagus kalau ada Suami, sayangnya harapan itu semustahil kapal Titanic bakal bangkit dari dasar es. Ini bukan sinetron azab serupa, ternyata anakku adalah anak teman baikku yang menikah dengan suamiku bla bla bla terserah, Leondra jamin nggak ada begituan hanya saja beberapa detik lagi dia beneran bakal punya anak angkat. Percaya?! Oh my god, bapak yang ada di surga Leondra bahkan nggak percaya!

Seorang perawat yang senang tiasa menemani Leondra sejak masuk tadi, berhenti tepat di depan pintu kamar berwarna coklat. Ruangannya terpisah dari kamar pasien lain, kesannya seperti dia terasingkan sendiri. Sejenak ibu perawat membuka pintu, memasukan beberapa digit angka hingga terdengar bunyi pintu terbuka. "She's smart and cunning, sometimes she tries to run away, so we increased the security of her room. I hope you don't regret talking to her."

Sebelum melangkah masuk, Leondra sempat tersenyum kecil menanggapi ucapan Perawat. "Absolutely not."

Perawat kembali menutup pintu dari luar, menyisakan Leondra bersama sang penghuni kamar yang kini sedang duduk di atas ranjang. Mata Leondra menyisiri sudut ruangan, seluruh temboknya berwarna putih, tak banyak perabotan kecuali satu set ranjang, sekat untuk kamar mandi dan toilet. Sisanya kosong bahkan tak ada jendela kecuali mesin penyaring udara yang ada di atas langit-langit plafon nan menjulang tinggi. Di lantai Leondra menemukan nampan makanan yang berantakan, lauk-pauknya sudah berceceran kemana-mana. Gadis di depannya pasti menghadapi hari yang sulit sampai harus melempar makanannya sebagai aksi protes terkurung lebih dari 10 tahun disini tanpa melihat dunia luar sedetikpun.

Welnusa School II: The Summer After RainyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang