Bagaimana perasaanmu, saat punya Sekretaris mantan pasien rumah sakit jiwa?
Niel Bharta Kazuya tak pernah mengira bahwa Ayahnya setuju dengan nepotisme, hingga menyetujui Selangit Maikari Kie sebagai Sekretaris pribadinya. Perempuan itu sinting, di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau sampai kapan sih Maika menghindar terus? Pada akhirnya dia pasti ketemu juga sama Niel Bharta Kazuya.
Ya mungkin mereka takan bertemu kalau Maika berhenti jadi Sekretaris, tapi tolong itu sama saja dengan hari kiamat.
Maika baru selesai memberi makan Ayam kesayangannya ketika satu telepon masuk, mengabari kalau ada paket untuk Tuan Niel. Sudah jadi hal biasa untuk bawahan sepertinya mengambil paket yang dititipkan di pos Satpam, sebelum diberikan langsung ke Niel. Alhasil berjalanlah Maika seorang diri dikala malam gulita, membelah jalan dari Asrama putri ke asrama putra. Nyebelin banget, tahap eksekusinya berstatus nggak ikhlas dunia-akhirat.
"Permisi pak," Maika berdiri di kuseng pintu pos, menyembulkan kepala melihat Pak Satpam yang sedang asyik menyeruput kopi bersama sebatang rokok. Melihat kedatangan Maika, pak Satpam lantas mendelik dan mengibas-ngibaskan udara, sebisa mungkin menjangkau agar asap rokok tidak terhirup Maika.
"Iya, gimana neng?"
"Mau ngambil paket pak, atas nama Niel."
Pak Satpam langsung terperangah. "Lah? Buat mas Niel kan? Tumben beda,"
"Beda apanya pak?"
"Biasa Sekretarisnya mas Niel yang ngambil, anu siapa dah namanya ehm-mh," Pak Satpam tampak mengingat, tapi Maika lebih dulu menyambungkan.
"Namanya Lav. Dia sudah resign, digantiin sama saya."
"Nah iya! Mbak Lav." Pak Satpam sambil mendekat ke arah meja, ada banyak paket belanjaan online di sana, mulai dari gulungan bubble rap sampai dus beraneka ukuran, tak heran selayaknya remaja puber, anak Welnusa ada di level gila belanja online. "Ini ya paketnya, nanti jangan lupa absen dulu. Supaya tau barangnnya udah diambil."
Awalnya Maika kira paket yang dimaksud adalah barang belanjaan online, tapi Pak Satpam malah meraih sebuket bunga mawar besar yang tadinya tergeletak di bagian paling atas dus. Begitu diberikan satu buketnya hampir menutupi wajah Maika, buset ada berapa tangkai ini?! Mungkin lebih dari 100. Maika mengerjap heran, sadar bahwa buketnya dilengkapi sepucuk surat putih disertai nama pengirim.
"Paketnya bunga ini pak?"
Pak Satpam menaikan sebelah alisnya. "Lah, emang bunga. Dari dulu kan juga seringnya gitu."
"Dari dulu?"
Maika nggak dikasih tahu soal informasi ini, Niel sering terima karangan bunga? Dari siapa? Karena penasaran Maika meraih surat yang terselip, membaca nama sang pengirim. "Caspiane?"