2. sekuat hatimu

461 30 1
                                    

Ray menuruni tangga dengan malas , matanya juga masih beberapa watt masih ngantuk ya tapi lapar . Mau nggak mau ia turun

" Is is is anak bujang baru bangun , jam berapa nih " ucap bu ida

" Maklum lah bu , cape aku tuh kuliah " ucap ray membela diri

" Kamu loh kuliah hanya tidur saja , mau makan apa ? " Tanya bu ida . Mau membela diri pun bu ida tau tabiat ray 🙃

" Hehehe yang ada aja bu , lapar banget aku tuh " ngeluh ray sambil memainkan sendok dan garpu di hadapannya

" Ia ibu tau , kamu melewatkan makan siang kan " ucap bu ida , ia tau karena piring kotor yang ada hanya 3 , pasti salah satu ada yang belum makan . Benar saja itu ray

" Hehehe tadi mau makan tapi masih ada abang dan papa , ya udah lanjut kamar aja " ucap ray sambil tertawa pelan . Mata itu sontak berbinar melihat bu ida meletakan beberapa makanan

" Ummmm lezaattt . Ayo bu makan " ucap ray " bismillahirrahmanirrahim semoga yang aku makan menjadi vitamin " lanjut yang langsung melahap makanan yang di sajikan

" Ia ibu sudah makan , Its berdoa yang benar , masa gitu doanya " ucap bu ida lagi

Ray tersenyum merutuki kebodohannya , ya walaupun bu ida ini asisten rumah tangga tapi ia juga yang mengajarkan ray tetap agama agar ray tidak terlalu fakir fakir banget .

" Bismillahirrahmanirrahim Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar. Aminnnn " ucap ray lalu kembali makan

Bu ida nampak tersenyum melihat ray makan dengan lahap , anak kuat yang terlahir dari ibu yang kuat dan hebat pula .

" Ya allah mama pikir kamu masih tidur ray " ucap dania yang tidak tau sejak kapan sudah di ruang makan

" Lapar mah akutuh " ucap ray sambil mengunyah makanan di dalam mulutnya, membuat sebelah sisi mulutnya penuh sontak dania tertawa melihat anak laki lakinya

" Is lucu banget sih anak mama , makan apa nih " ucap dania yang duduk di samping ray

" Ayo mama makan " ucap ray

" Mama udah makan tadi sama bu ida , lama nungguin kamu nanti mama makin kurus " ucap dania yang tersenyum

" Siap bos kuu , abang kemana ma ? " Tanya ray , ia tidak melihat abangnya sama sekali

" Abang pergi ke makam sama papa , mungkin sekali makan juga. Jangan bilang kamu lupa kalau papa di rumah " ucap dania

Ray menepuk jidatnya hampir lupa ia , kalau papa nya ada di rumah ini .

" Hehe lupa ma " ucap ray . Otaknya sudah sangat penuh kalau harus memikirkan hal hal tak penting .

" Ya sudah sana kamu lanjut makan , mama mau maskeran dulu , biar tetap awet muda " ucap dania yang mulai beranjak dari kursi di samping ray

" Biar awet muda atau cari papa baru " ucap ray meledek , sedikit tertawa tapi tak apalah

Dania langsung melotot ke arah ray setelah mendengar celetukan ray itu

" Papa baru papa baru , sudah sana lebih baik kamu yang nikah " ucap dania , entah memang mau atau bercanda ray sering kali berbicara tentang papa baru .

Ia pikir mudah cari papa baru , walaupun ada dania tetap mencintai hayden dung . Bapak hayden tercinta

" Yakin , ray nikah betulan loh ? Memangnya mama siap " ucap ray yang sedikit meledek ibunya mana mungkin dania mau melepaskannya

" Is kamu kog malah beneran sih ray " ucap dania yang mukanya di buat buat murung " tau ah mama marah " lanjutnya yang langsung melangkah pergi

Sedangkan tersangkanya hanya cekikikan di temani oleh bu ida yang melakukan hal yang sama , melihat kedua majikan ini membuatnya terhibur yang ibunya sedikit manja dan yang anak suka ngejahili ibunya .

HOPE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang