Hanna meletakan beberapa barang bawaannya ke atas nakas dekat ranjang ray , hari ini setelah dinas ia memutuskan untuk menjenguk sahabatnya itu .
" Tumben lo mondok " ucap hanna setelah di ingat ingat memang ray itu selama menderita penyakit ini tidak pernah sampai di rawat inap , karena ray sangat patuh atas pantangan dan anjuran yang di kasih dokter
Saat ini ruangan ray tidak ada siapa siapa , sepertinya azka sedang kuliah dan dania yang tidak tau kemana
" Gue juga manusia kali " ucap ray , ia berusaha merubah posisi nya menjadi setengah duduk .
" Nyokap sama abang gue tau han semuanya " ucap ray yang nampak sedih , dari kemarin ia menunggu hanna karena hanya ingin untuk bercerita . Teman dekatnya memang hanya hanna
" Tau ? Yang benar lo " ucap hanna yang nampak tak percaya
" Gue kemarin di bawa ke sini dalam keadaan pingsan , sepertinya dokter yang ngasih tau . Sedih gue " ucap ray yang nampak termenung mau sedikit tidak ikhlas kalau dania mengetahuinya secepat ini tapi ya bagaimana lagi
" Ya mau gimana lagi ray , nasi udah jadi bubur . Sekarang lo harus lebih semangat lagi " ucap hanna yang bingung harus berkata apa lagi .
Ia membuka kantong plastik yang tadi ia bawa lalu mengeluarkan jeruk setelah itu ia mengupas kulit nya sebelum mengasihkannya kepada ray
" Terimakasih " ucap ray ketika menerima jeruk dari hanna , enak kan punya teman perawat
" Sudah lah bingung gue kalau gini terus " ucap ray lagi nampak kepasrahan yang terlihat jelas
" Bokap lo tau ?? " Tanya hanna dengan suara yang sangat pelan
Ray nampak berpikir dengan pertanyaan hanna , selama di rumah sakit hayden sama sekali tidak pulang . Tapi menurutnya tidak mungkin azka tidak memberitahu kepada hayden
" Ntah lah mungkin tau tapi malas tau aja , nggak mungkin bang azka nggak kabarin papa . Lo tau kan papa gue , jangan berharap hal yang tidak pasti " ucap ray meratapi hidupnya yang malang .
Hanna mengangguk paham selama belasan tahun ia berteman dengan ray , dia sama sekali tidak pernah mendengar cerita positif tentang hayden yang keluar dari mulut ray .
" Sory " ucap hanna dia merasa tak enak dengan pertanyaan yang baru ia lontarkan
" It's ok " ucap ray
Mereka terdiam dengan pikiran otak masing masing , hingga tidak lama dania pun datang .
" Nak hanna ya " ucap dania yang nampak mengingat hanna , memang hanna sangat jarang bertemu dengan dania
" Ia tante " ucap hanna sopan sambil mencium tangan dania
" Ya allah , sehat nak " tanya dania
" Alhamdulilah sehat tante , tante sendiri bagaimana " tanyanya balik
" Alhamdulilah tante baik , kamu kerja disini ? " Tanya dania setelah melihat seragam yang di gunakan hanna
Hanna hanya mengangguk malu
" Wah tambah cantik ya kamu " puji dania , yang sukses membuat hanna semakin malu di puji seperti ini membuatnya ingin terbang
" Malu malu lah dia tuh ma " ucap ray dengan malas melihat tingkah sahabatnya itu , dari dulu memang hanna sangat tidak bisa di puji , sekali di puji dia pasti langsung malu malu badak . Ingat malu malu badak , bukan malu malu kucing . Karena kucing itu imut sedangkan hanna
😏😏 Hanya ray yang tau
---
Ray jalan menuruni tangga , setelah 2 hari lalu pulang dari rumah sakit , hari ini ia memutuskan akan berangkat ke kampus .
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE
Randomtentang dia dan kehidupannya , menjalani sesuai arus yang di tentukan oleh tuhan . sama seperti jalan yang tidak selamanya mulus pasti ada belokan , tanjakan dan lobangan. rayyan alfero junior itu namanya