5. kisah mereka

417 28 1
                                    

Hanna meletakan beberapa barang bawaannya ke atas nakas dekat ranjang ray , hari ini setelah dinas ia memutuskan untuk menjenguk sahabatnya itu .

" Tumben lo mondok " ucap hanna setelah di ingat ingat memang ray itu selama menderita penyakit ini tidak pernah sampai di rawat inap , karena ray sangat patuh atas pantangan dan anjuran yang di kasih dokter

Saat ini ruangan ray tidak ada siapa siapa , sepertinya azka sedang kuliah dan dania yang tidak tau kemana

" Gue juga manusia kali " ucap ray , ia berusaha merubah posisi nya menjadi setengah duduk .

" Nyokap sama abang gue tau han semuanya " ucap ray yang nampak sedih , dari kemarin ia menunggu hanna karena hanya ingin untuk bercerita . Teman dekatnya memang hanya hanna

" Tau ? Yang benar lo " ucap hanna yang nampak tak percaya

" Gue kemarin di bawa ke sini dalam keadaan pingsan , sepertinya dokter yang ngasih tau . Sedih gue " ucap ray yang nampak termenung mau sedikit tidak ikhlas kalau dania mengetahuinya secepat ini tapi ya bagaimana lagi

" Ya mau gimana lagi ray , nasi udah jadi bubur . Sekarang lo harus lebih semangat lagi " ucap hanna yang bingung harus berkata apa lagi .

Ia membuka kantong plastik yang tadi ia bawa lalu mengeluarkan jeruk setelah itu ia mengupas kulit nya sebelum mengasihkannya kepada ray

" Terimakasih " ucap ray ketika menerima jeruk dari hanna , enak kan punya teman perawat

" Sudah lah bingung gue kalau gini terus " ucap ray lagi nampak kepasrahan yang terlihat jelas

" Bokap lo tau ?? " Tanya hanna dengan suara yang sangat pelan

Ray nampak berpikir dengan pertanyaan hanna , selama di rumah sakit hayden sama sekali tidak pulang . Tapi menurutnya tidak mungkin azka tidak memberitahu kepada hayden

" Ntah lah mungkin tau tapi malas tau aja , nggak mungkin bang azka nggak kabarin papa . Lo tau kan papa gue , jangan berharap hal yang tidak pasti " ucap ray meratapi hidupnya yang malang .

Hanna mengangguk paham selama belasan tahun ia berteman dengan ray , dia sama sekali tidak pernah mendengar cerita positif tentang hayden yang keluar dari mulut ray .

" Sory " ucap hanna dia merasa tak enak dengan pertanyaan yang baru ia lontarkan

" It's ok " ucap ray

Mereka terdiam dengan pikiran otak masing masing , hingga tidak lama dania pun datang .

" Nak hanna ya " ucap dania yang nampak mengingat hanna , memang hanna sangat jarang bertemu dengan dania

" Ia tante " ucap hanna sopan sambil mencium tangan dania

" Ya allah , sehat nak " tanya dania

" Alhamdulilah sehat tante , tante sendiri bagaimana " tanyanya balik

" Alhamdulilah tante baik , kamu kerja disini ? " Tanya dania setelah melihat seragam yang di gunakan hanna

Hanna hanya mengangguk malu

" Wah tambah cantik ya kamu " puji dania , yang sukses membuat hanna semakin malu di puji seperti ini membuatnya ingin terbang

" Malu malu lah dia tuh ma " ucap ray dengan malas melihat tingkah sahabatnya itu , dari dulu memang hanna sangat tidak bisa di puji , sekali di puji dia pasti langsung malu malu badak . Ingat malu malu badak , bukan malu malu kucing . Karena kucing itu imut sedangkan hanna

😏😏 Hanya ray yang tau

---

Ray jalan menuruni tangga , setelah 2 hari lalu pulang dari rumah sakit , hari ini ia memutuskan akan berangkat ke kampus .

HOPE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang