9.

285 28 1
                                    

Rendi menatap sahabatnya yang tengah tertidur sejak matkul ke 2 . Kenapa dosen tidak menegurnya karena ya mereka lelah dengan tingkah ray . Melihat ray sudah masuk kelas saja mereka sudah sangat bersyukur .

" Ray ... Bangun lo " ucap rendi sembari menyenggol nyenggol tangan ray .

Ray nampak terusik , lalu mengangkat kepala dan juga tubuhnya

" Hmmm.. udah selesai ya ? " Tanya ray dengan suara khas bangun tidur .

Rendi memutar matanya malas

" Yang lo lihat , ehhh bangunn ayo gue lapar . Ini sudah jam istirahat " ucap rendi yang menarik tangan ray ketika ray akan kembali tertidur .

" Gue lagi nggak enak badan ren , lo duluan deh " ucap ray sembari menelungkupkan kembali kepalanya di atas meja .

Rendi memandang ray bingung . Sejak kapan manusia modelan ke rayyan sakit .

" Lo beneran sakit ?? Ayo ke uks " ucap rendi lagi setelah memandang ray

" Nggak perlu , udah lo pergi sana gue mau tidur lagi . Gue nih kurang tidur
"

Rendi akhirnya mengalah dan meninggalkan ray di kelas .

Ray menghela napasnya yang sedikit berat itu ia melirik ke sekelilingnya setelah memastikan aman , lalu ia mengambil obat dan meminumnya . Sepertinya tubuhnya sedikit memberontak akhir akhir ini .

---

Ray turun dari mobil milik azka , ia melangkah meninggalkan azka yang masih di dalam mobil .

" Ma.. " ucap ray ketika melihat dania yang berada di dapur

" Udah pulang ? Abang mana ? " Tanya  dania

" Ada di mobilnya , dikit lagi turun kog ma " ucap ray

" Ayo makan dulu , baru minum obat . Lihat muka kamu dah lemas gitu " ucap dania memerhatikan wajah ray.

" Aku dah makan ma tadi di kampus , abang tuh yang belum makan " ucap ray ketika melihat azka memasuki ruang makan .

" Jangan tipu  ray "

" Ya allah ma nggak percaya banget sama anak sendiri , tanya tuh bang azka . Orang tadi yang bayar pake uang bang azka " ucap ray tentu kali ini ia tidak bohong , memang tadi ia sempat makan dulu karena memang sudah sangat kelaparan di tambahkan harus menunggu azka yang masih ada kelas tambahan .

" Ia ma , tadi ray dah makan " ucap azka

Dania tersenyum

" Ya udah sana istirahat . Mama mau makan sama abang " ucap dania , ray hanya mengangguk dan segera melangkah pergi menuju kamarnya .

" Ayo makan bang , malah di lihatin aja " ucap dania , azka hanya mengangguk dan segera mengambil beberapa lauk yang ia inginkan. 

---

Dania melangkah masuk ke dalam rumah adiknya , setelah azka dan ray pergi kuliah , dia memutuskan untuk berkunjung ke rumah adiknya .

" Duduk dulu kak , mama lagi tidur " ucap joshua . Sebagai anak bungsu memang joshua yang di tugaskan untuk menjaga dan merawat sang ibu , dania juga hanya saja ia hanya mengunjunginya beberapa kali dalam sebelum , selebihnya ia hanya memberikannya kebutuhan sehari hari entah berupa barang atau lainnya .

" Mama gimana ? Kemarin aku dengar dari gita mama ngamuk lagi ? " Tanya dania pada joshua , joshua hanya tersenyum tipis , padahal sebelumnya ia sudah memperingati gita istrinya untuk tidak memberitahu prihal ini ke dania .

" Nggak papa udah baik baik aja , kemarin juga nggak lama " ucap joshua . Memang semenjak di tinggal maira mama mereka memang telah menunjukan perubahan emosional , kata dokter ada trauma mendalam , terlebih lagi beberapa tahun sebelumnya papa mereka juga baru saja meninggal .

HOPE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang