15

312 29 7
                                    

Ray berusaha membangunkan azka yang tidak jauh dari posisinya , mobil mereka mengalami kecelakaan hingga terbalik.

Darah telah mengotori sebagian wajah ray dan juga azka , untuk azka sendiri sepertinya dia pingsan.

" bang... " panggil ray dengan lirih , badannya terasa remuk apa lagi di bagian dada . Sangat susah untuknya mengambil udara

Beberapa kali ray berusaha menyadarkan azka namun azka sama sekali tidak bangun, pikiran kalut mulai menguasai ray ia sangat takut terjadi apa apa dengan azka.

" tolong abang saya " ucapnya pada warga yang mendekat ke arahnya sebelum ia menutup mata.

----

Terlihat dari kejauhan 2 orang pria dan wanita sedang berjalan secara terburu buru menuju UGD.

Arvin dan dania langsung pergi menuju UGD setelah di kabarkan dari salah satu perawat bahwa ray dan azka mengalami kecelakaan.

Jantung dania berdegup kencang setelah memasuki ruang UGD yang sangat ramai itu, keringat sebiji jagung mulai jatuh membasahi seluruh tubuhnya.

" itu azka kak " arvin langsung melangkah cepat menuju bed tang ia yakinin milik azka.

Dania mengikutinya dari belakang, ia sembari melihat sekelilingnya mencari keberadaan ray.

" kami keluarganya " ucap arvin setelah salah satu perawat bertanya siapa mereka.

" langsung saja pak , pasien mengalami patah tulang kaki dan pendarahan. Kami harus segera melakukan operasi untuk menghentikan pendarahan dan melakukan pemasangan pen " ucap salah satu dokter yang menangi azka.

Terlihat azka sama sekali belum sadarkan diri, darah terus keluar dari luka luka terlebih di bagian kaki. Sudah sangat jelas azka mengalami patah kaki.

" Lakukan yang terbaik dok " arvin pun segera mengurus beberapa adminitrasi untuk persiapan operasi azka.

Sedangkan Dania masih tetap berada di samping azka sembari menggenggam tangan yang terbebas dari alat medis.

Tangannya sendiri sedikit bergetar, rasa takut mulai menghantui dirinya. Apa lagi melihat wajah azka yang sangat damai dan mata yang tertutup rapat itu.

" dania... " panggil opa zeth, ia langsung segera pulang setelah di kabarkan bahwa cucunya mengalami kecelakaan.

" bagaimana keadaan azka ? "

" az--zka harus operasi pah , kakinya patah dan pendarahan " jawab dania , matanya mulai mengeluarkan air membasahi pipinya.

Opa zeth mulai mendekat dan memberikan sedikit pelukan kepada menantunya itu.

" nggak papa azka pasti baik baik saja, azka anak kuat " opa zeth memberikan semangat, matanya mulai melihat sekelilingnya .

" ray ??"

Dania terdiam , dia lupa menanya keberadaan anaknya.

" nggak tau pah "

Setelah mendengarkan jawaban Dania , opa zeth pun langsung pergi ke bagian adminitrasi untuk menanyakan keberadaan cucunya yang satu.

Ternyata ray berada aga jauh dari posisi azka.

" Ray.." panggil opa zeth sebelum membuka tirai yang menutupi.

Merasa terpanggil ray yang saat ini lagi memejamkan mata sontak , mencari sumber suara.

" opaa.. " setelah melihat siapa yang datang , ray pun langsung berusaha duduk, menghalau rasa sesak di dalam dadanya sejak tadi. Padahal nasal canul telah terpasang

HOPE  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang