Chapter 4

298 66 4
                                    

Theater Room-1

"Just because everything's changing
Doesn't mean it's never been this way before
All you can do is try to know who your friends are
As you head off to the war

Pick a star on the dark horizon
And follow the light
You'll come back when it's over
No need to say goodbye

You'll come back when it's over
No need to say goodbye"

Seketika aku selesai bernyanyi seseorang didepan sana menepuk kedua tangannya. Ia membawa gitar. Dimana Bassnya?. Kurasa keringatku akan mudah meluncur. Aku malu. Bagaimana ia bisa ada disana? Tanpa sepengetahuanku.

"Keren."Ia berjalan mendekat kearahku. Kepalanya sedikit mendongak melihatku yang berada diatas panggung teater.

"Th-Thanks"sahutku seraya duduk bersila dialas kayu ini dan meneguk sebotol air.

"Bisa beri aku kursi VVIP saat konsermu nanti?"

"Lelucon yang bagus Cal. Tapi aku tak kan jadi sebesar Beyonce."

"Bisa saja. Kau kan tak tahu masa depanmu seperti apa."

Aku hanya diam. Pura-pura tak peduli tentang ucapannya.

"Boleh aku dengar suaramu lagi?"tanyanya dengan senyuman yang menggoda.

Tubuhku membisu tak dapat melakukan apapun.

"Atau aku yang akan bernyanyi."ia naik keatas panggung dan duduk dihadapanku.

Jeng Jeng!

Kumohon jangan buat aku jatuh lagi.

Ia memandangku. "Kau mau lagu apa?"

Aku merasakan gumpalan air liur baru saja lewat ditenggorokanku.

"La-lagu ya? Terserah kau."Aku berusaha memalingkan wajahku.

"Baiklah. More Than Words bagaimana?"

That's my favorite song! ._.

Walau aku tahu itu lagu jadul.

"Ya okay. Kan aku bilang terserah."

Sebelum memetik gitarnya ia kembali menatapku dan tersenyum. Jika aku keju pasti aku sudah meleleh oleh api dihadapanku ini.

Suara petikan gitar mulai terdengar.

"Saying I love you is not the words I want to hear from you
It's not that I want you not to say but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do
To make it real then you wouldn't have to say
That you love me cause I'd already know."

Sekarang aku agak bingung harus bergaya seperti apa lagi. Tanganku benar-benar sulit untuk bergerak. Mau menarik nafas saja sulit. Ketika tangannya memetik gitar terasa menyengat dalam tubuhku.

"What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel that your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldn't make things new just by saying I love you"

Ia tersenyum ketika petikan terakhir. Akupun membalas senyumannya.

"Keren."pujiku, kedua tanganku bertepuk pelan.

"Thank You."

"What this?"

Perlahan-lahan wajahnya mendekat kearahku, memperhatikan bagian leherku. Aku menatapnya bingung. Setelah sudah sangat dekat.

My Naughty Dog ⏩ CalumHood//BradleySimpsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang