-Maddy's POV-
Semua yang kulakukan pada Hazzel hanyalah sebuah perikatan dusta. Aku tak sungguh-sungguh mengatakan kalau aku baik-baik saja jika mereka bersama. Connor. Connorlah yang membuatku menahan ini semua. Aku cerita semuanya waktu itu Connor. Ia bilang kalau aku harus mengalah.
Enggan melirik sedikit ke kiri. Hatiku tiba-tiba saja memanas. Aku benci pemandangan itu.
"Cal kau salah seharusnya Phrasering bukan prasering."
Kebetulan aku satu kelompok dengan mereka. Mrs. Roth menyuruh kami mengerjakan tugas ini di perpustakaan.
"Hey, Mad. Kesini. Kau tahu, kau kelihatan murung."ungkap Hazzel.
Kuusahakan bibirku untuk tersenyum. Akhirnya terjadilah lekukan di bibirku. Lalu aku berjalan kearah mereka berdua.
"Mad kau baik-baik saja?"tanya Calum ketika aku sampai di hadapan mereka berdua.
"Ya."jawabku.
"Tapi kau tampak pucat. Apa yang sedang kau pikirkan Mad?"nada Hazzel khawatir.
Aku tertegun sebentar. "Tidak. Tidak ada."
"Serius?"aku tak tahu Calum benar-benar cemas atau hanya mengikuti tingkah Hazzel.
"Yep, ayo kita lanjut."usulku cepat.
Lebih aman jika aku seperti ini. Aman bagi sampulnya namun isinya hanya coretan busuk. Entah kenapa aku begitu takut mengeluarkan ekspresi jahatku lagi atau merajuk. Ini semua membuatku bimbang. Jika aku menujukkan rasa yang sebenarnya aku tidak kuat. Aku tidak bisa menahan tangisku tapi di sisi lain aku ingin sekali menusuk Hazzel. Kutahu itu buruk. Apakah aku harus bertindak seperti waktu itu? Dan benar-benar harus mengikuti saran Lauren?
"Nomor terakhir apa soalnya?"suara Calum memecah suasana.
Kulihat Hazzel, ia sedang sibuk dengan hapusannya.
"Orkes Simfoni."sahutku lantang.
"Apa?"Calum memintaku mengulang.
"Orkes Simfoni."
"Cuma itu?"
"Ya, pengertiannya."
"Okay."Calum kembali menatap buku tebal di depannya.
"Nah, aku selesai. Ah maaf Calum."Hazzel menilik buku milik Calum. Sepertinya ia menyenggol tangan kanan Calum. Pemandangan ini lagi. Aku tak bisa diam saja. Aku harus begerak.
"Tidak apa-apa Haz hanya coretan."Calum memindahkan tangan Hazzel dari bukunya lalu memberi cengiranya.
Brak!
Kontan aku memukul keras meja di hadapanku membuat mereka berdua serta orang-orang di sini menilikku aneh. Dan si gemuk itu pasti akan menghajarku-Mrs. Hector
"Maddy kau kenapa?!"itu suara Hazzel. Tentu Hazzel. Kulihat Calum memandangku bingung tapi aku tahu ia mengerti keadaanku.
Aku menatap mereka tak lama diriku menghindar. Tak kuat bila aku terus menerus diam dan mendengarkan perkataan Connor. Aku bisa lebih terpuruk.
"Haz, biar aku yang kejar."
---
Ku yakin tak salah satupun dari mereka mengejarku. Jikalau ada itu pasti Hazzel.
"Maddy. Tunggu."
Suara laki-laki?
Cara jalanku yang tidak terlalu cepat membuat seseorang dengan mudahnya menangkap sosokku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Dog ⏩ CalumHood//BradleySimpson
ФанфикDia pergi dan dia juga pergi. Akankah orang-orang disekitarku juga akan pergi?