Chapter 23

68 2 4
                                    

Ponselku bergetar. Aku yang sedang sibuk di depan cermin mengambil benda mungil itu. Ternyata ada pesan dari Calum.


Aku ada didepan

Kalimat itu seakan membuatku melayang. Aku meletakan ponselku di tas miniku, kemudian melangkah kearah jendela dan tampaklah Calum tengah berdiri di sana menyender di mobilnya. Aku segera membuka pintu dan menyapa ayah yang tengah melewatiku.

"Gaun yang bagus,"katanya sambil tersenyum.

"Thanks dad, tapi ini bukan gayaku,"balasku. Aku benci gaun ini.

"Tidak kau tampak cantik,"ia tersenyum.

Aku terkekeh malu, "Aku akan pulang jam 9,"kataku.

Ia mengangguk, kemudian aku mulai melangkah, "Hati-hati."

"Dah ayah."

Aku membuka pintu dan aku sudah bisa melihat Calum dari sini. Ia tersenyum padaku.

"Waw,"pekik Calum.

"Apa? kenapa?"tanyaku bingung.

"Kau tampak berbeda."

Aku menaikkan satu alisku, "Thanks,"sambil memberi senyum.

Ia tertawa kecil. Lalu membuka pintu mobil untukku. "Ayo masuk."

"Ini berlebihan,"aku terkekeh, kemudian melangkah masuk kedalam mobil, lalu Calum menyusulku dan duduk di sampingku. Ia menyalakan mesin dan menjalankan mobil ini.

"Kau tampak cantik, Haz, aku serius,"ia memulai pembicaraan.

"Kau sudah bilang tadi, tapi terimakasih."

Ia menoleh dan tersenyum kepadaku. "By the way, aku merasa kau dan Maddy tidak seperti dulu,"ucapnya tiba-tiba.

Aku tertegun, "Mhm ya."

"Ada apa?"tanyanya membuatku terkejut.

Aku terdiam teringat semua yang telah Maddy lakukan kepadaku.

"hei?"panggilnya lembut.

Aku menggeleng, membuang muka padanya.

"Baiklah kalau kau tak ingin memberitahuku,"tangannya menjulur kearah radio. "Apa kau suka lagu ini?"tanya Calum ketika lagu di radio terputar.

Aku mencibir, "aku belum pernah dengar lagu ini."

"Itu kenapa aku bertanya padamu. Kau suka atau tidak?"

Aku mengedikan kedua bahuku, "Ini pertama kali aku mendengar lagu itu, jadi aku tidak tahu."

Ia mendengus.

"Tapi lumayan."

-

"Kita sampai,"kata Calum yang telah memberhentikan mobilnya. Lalu ia pergi membuka pintu mobil dan turun dari mobil, begitupun aku. Calum tersenyum kearahku, menungguku untuk menghampirinya. Ia menjulurkan tangan kanannya.

"Apa?"tanyaku bingung.

Ia tak menjawab malah menggenggam tanganku. Mataku melebar menatapnya yang sudah tidak lagi melihat kearahku. Calum menuntunku tanpa sempat aku protes padanya.

Kami telah memasuki kafe. Dan aku bisa dengar suara perempuan yang sedang beryanyi di panggung kecil itu. Calum menghentikan langkahnya, mengajakku untuk duduk di meja nomor 5, di dekat jendela, maka aku mengikuti perintahnya. Kini kami telah duduk dan Calum berada di depanku. Dirinya tengah menatapku. Aku hanya menatapnya penuh kecanggungan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Naughty Dog ⏩ CalumHood//BradleySimpsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang