⚠️WARNING ROMANCE AREA⚠️
Pastikan sudah Follow, Vote, dan Komen ketika membaca, terimakasih!
Area full kupu-kupu 🦋
---------------------------------------------------------
"Aku mau kita terus bersama Gloria, ayo kita berjuang bersama" ajakan co...
Hi-! Welcome to my story🙌🏻✨ Cerita ini merupakan cerita ke 4 aku yang Insyaallah selesai di awal 2025. Do'a kan saja ya hehe..
Jangan lupa tinggalkan Vote, Komen dan tandai typo-typonya guys! Bantu aku untuk tembus 1k readers🙌🏻✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti angin yang menerbangkan daun, biarkan aku membawamu terbang melayang, tak terbayang -Kyloshka Crishtadi William
Seorang remaja berjenis kelamin laki-laki terlihat berlari dengan terengah-engah menuju seseorang di ujung koridor sekolah. Langkah kakinya yang besar membawanya segera sampai tepat di depan seorang gadis yang ada di ujung koridor itu. Remaja itu berlari sembari memanggil sebuah nama yang sungguh tak asing bagi siswa dan siswi di sekolah ini.
"Luna! Tunggu!" seperti itu lah kira-kira suara yang keluar dari bibir seorang remaja tadi. Dengan nafas yang memburu karena lelah berlari, cowo itu berhenti di hadapan dua orang gadis yang menatap ke arahnya bingung. Ya benar sekali, remaja itulah Kyloshka Crishtadi William, ketua osis SMA ini.
Walaupun dirinya masih menduduki bangku SMA kelas 10, atau bisa di bilang junior di sekolah ini, dirinya memang sudah terkenal bahkan sebelum masuk ke sekolah ini lantaran kepopulerannya di jalanan. Ya, Kylo adalah salah satu jabatan inti dari geng motor terkenal disana.
"Lho sayang? Ada apa, kenapa?" Aluna-kekasihnya,bersama Alena, saudara kembarnya yang tengah berjalan beriringan menoleh kompak ke arah sumber suara. Kompak mereka berhenti agar Kylo dapat menyusul mereka tanpa harus berteriak lagi untuk memanggil.
"Ada yang mau aku omongin sayang, ikut aku sebentar. Len, pinjam kakak lo sebentar ya" ucap Kylo lalu menarik lengan Aluna, kekasihnya itu.
"Hah? Tumben?" Aluna yang heran melihat Kylo bertanya. Kenapa tiba-tiba kekasihnya ini mengajaknya mengobrol hanya berdua, biasanya dia tak akan keberatan walaupun Alena mendengar semua percakapan mereka.
"Kali ini penting, cuma kamu yang boleh tau, Alen nanti aja" jelas Kylo lagi, tanpa basa-basi cowo itu menarik pelan lengan gadisnya itu menuju taman sekolah yang cukup sepi, karena jika pagi hari memang tak banyak siswa atau siswi yang suka menghabiskan waktu disini.
"Mau bicara apa si sayang? Kenapa tiba-tiba sekali? Perasaan biasanya kalau kamu mau mengobrol sama aku, si Alen gapapa ikutan" tanya Luna yang penasaran.
"Karena pacar aku sebenarnya cuma kamu Luna, makanya aku juga punya privasi cuma berdua kamu, kenapa sih harus selalu ada dia di samping kamu? Aku cuma mengajak kamu ngobrol berdua sebentar dan mungkin ini terakhir kali kita bakal begini" jelas Kylo panjang lebar.
Merasa ada yang ganjal dengan kalimat yang di ucapkan kekasihnya barusan, Luna pun mulai angkat suara. Ia mempertanyakan maksud dari sang kekasih.
"Terakhir kali? Maksud kamu apa?" tanya Aluna kemudian, membuat Kylo tersenyum tipis menatap penuh arti kearah Aluna. Ia sebetulnya tak tega ingin menjawabnya. Tapi, ia harus lakukam ini, demi kebaikan mereka berdua.