13. A story behind

345 83 5
                                    

19Jan2023;thursday

.

.

___________________________________________

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buriram, Thailand. Februari 2007.

Sepasang remaja tengah berlari, sambil keduanya saling melemparkan gumpalan lumpur ke tubuh masing-masing —di sebuah lahan sawah yang baru saja selesai dibajak. Alih-alih menanami padi, kedua orang itu malah menghancurkan tanah basah itu dengan saling menyerang menggunakan gumpalan lumpur.

"Hentikan, Lisa!" Jaehyun memohon sambil berusaha melindungi dirinya dengan tangan, dan kaki yang bergerak mengejar Lisa.

"Kau satu-satunya yang memulai, Jae!"

Penuh tawa keduanya mengitari petak sawah itu. Tanpa peduli betapa kini keduanya dipenuhi lumpur dari ujung kaki hingga ke wajah rupawan masing-masing.

"Aku akan membalasnya lebih parah saat aku berhasil mengangkapmu!"

Di hadapannya, Lisa malah menunjukkan ekspresi mengejek. "Oh, ya? Kalau begitu lakukan! Wleeee..."

"Sial!" Jaehyun tak bisa menahan rasa gemas melihat Lisa yang malah menjulurkan lidahnya begitu. Dari kejauhan ia lantas berjongkok sebentar, menetralkan rasa gemasnya. Sambil memikirkan sesuatu yang mungkin bisa ia lakukan untuk melampiaskan semua rasa gemas itu. Sejenak setelahnya pria remaja itu kembali menengadah.

"Jika aku mendapatkanmu, jangan harap aku akan memperlakukanmu lebih baik. Tidak. Aku bahkan berjanji akan membuatmu berhenti dan sampai mati tidak berpikir akan mengejekku lagi!"

"Hah, dasar pecundang yang banyak bicara! Dari tadi kau hanya mengomel tanpa melakukan apa-apa. Bahkan mengalahkan lumpur ini saja kau tak bisa, bagaimana juga kau akan menangkapku?".

Beberapa menit lalu, Jaehyun sendiri yang mengajak Lisa merusak petak sawah itu. Bukan tanpa alasan. Sepanjang siang tadi gadis itu terus menangis. Saat Jaehyun bertanya ada apa? Lisa hanya menjawab jika ia dimarahi Bibi yang kini sudah menjadi istri ayahnya. Singkatnya, ibu tiri.

Hanya karena Lisa lupa membeli satu jenis ikan laut yang sangat difavoritkan oleh Bibi itu. Tapi akibatnya, Lisa harus merasakan betisnya kesakitan di pukul menggunakan rumput teki yang dikumpulkan ayahnya untuk memberi makan sapi. Alhasil untuk menghiburnya, Jaehyun malah mengambil lumpur dan mencolek kan itu di wajah cantik Lisa. Seakan-akan lumpur itu adalah  alat untuk berhias. Dan ya, pada akhirnya kedua orang itu jadi saling mengejar dan merusak petak sawah milik ayah Lisa.

"Kau menantangku?" Jaehyun mengangkat alis singkat, sambil membersihkan beberapa lumpur yang menggumpal di lengan tangannya.

Lisa sendiri tak menjawab, hanya mengangkat bahu sekilas sambil melengkungkan bibirnya kebawah. Bukan wajah sedih, tapi justru raut mengejek yang sengaja ingin ia tunjukkan untuk menambah rasa kesal di tubuh Jaehyun.

"X" ; Can you love me again? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang