"Bukankah lebih baik kita kembali?"-J
"Untuk apa? Kau ingin cari penyakit lagi?"-L
[Jaehyun yang kembali pergi menemui seseorang di masalalunya, ingin meminta maaf tentang semua hal yang pernah ia perbuat dan berharap akan kesempatan kedua. Namun na...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ada yang berani bersuara. Tiba-tiba saja semua manusia hening. Hingga entah apa penyebabnya, dua manusia yang pernah menjadi sepasang kekasih itu terlihat menarik napas bersamaan.
"Itu hanya bagian dari refleks saja!"
Kompak Jaehyun dan Lisa menjawab demikian. Hingga semua orang terkejut, termasuk diri mereka sendiri.
"Y-ya, kau tau kan bagaimana jika aku sudah ketakutan?" Kata Lisa lagi, memberi imbuhan.
Wonwoo hanya mengangguk singkat, hingga tak lama pemandu yang sejak awal menemani mereka, kini datang menghampiri. Dan memberi kabar, jika mobil yang Wonwoo minta sudah menunggu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari-hari berlalu cukup cepat, hingga tak disangka batas waktu yang diberikan Jennie untuknya di Thailand hanya tinggal dua minggu kurang.
Dan hasil kedatangannya kesini, tampaknya sia-sia.
Pria itu kini tengah duduk menyendiri di rumahnya. Memikirkan segala hal. Tentang Lisa yang sempat hangat beberapa saat, menerima kehadirannya, bergurau dengannya, sampai mau mendengarkan keluh kesah dan akhirnya ikut menceritakan masa lalu mereka.
Tapi, beberapa saat setelahnya, kenapa sikap tak pedulinya kembali?
Bahkan hanya dalam hitungan detik saja.
"Nick pun sedang datang."
Mondar-mandir tak jelas, pada akhirnya pria itu dibuat frustasi oleh pikirannya sendiri, lalu entah bagaimana ceritanya ia lantas menghubungi Jennie.
"Yeoboseyo... Adik tiriku yang manis? Tumben sekali kau menghubungi kakakmu ini?"
"Jen, aku membutuhkan bantuanmu."
"Bantuan? Apa itu?"
"Enam juta, bisa kah kau memberiku uang sebanyak itu malam ini?"
"Wah, kau menginginkan uang saku dari ku? Tak biasa-biasanya kau seperti itu. Baiklah, karena aku cantik aku akan mengirimkannya. Enam juta won kan? Tung---"
