20. Destroy Everything

415 78 14
                                    

Double up!

.

.

____________________________________________

____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, South Korea. Februari 2008.

Setelah semua momen penghinaan dan penuduhan tadi selesai. Jaehyun lantas pergi begitu saja dari halaman belakang sekolahnya. Sementara Lisa, dengan rasa patah hati yang luar biasa ---lekas memunguti kado dan cokelat yang tadi sudah dihancurkan Jaehyun seenaknya.

Bingkai itu retak, bahkan bagian retakkannya dihasilkan dari pijakan kaki Jaehyun sendiri.

Entahlah, seperti semua hal yang rusak itu, sudah mewakili bagaimana gambaran hancurnya dunia Lisa sekarang.

"Hei, sedang apa? Kenapa menangis?"

Suara seseorang membuat Lisa akhirnya buru-buru memasukkan figura dan cokelat tadi ke dalam paper bag.

Ia kemudian bangkit, lalu melihat kepada seseorang yang baru saja bicara kepadanya.

"Astaga! Kau gadis yang tadi kan?"

Ternyata itu Wonwoo.

Cepat-cepat Lisa menghapus air matanya. "Oh, Hai? Kau belum pulang?"

"Belum, tadi kunci mobilku ketinggalan di kelas, aku baru mengambilnya."

Wonwoo memperhatikan Lisa prihatin. "Kau kenapa menangis? Apa sesuatu yang buruk sudah terjadi?"

Lisa tak menjawab, hanya tersenyum biasa. Tapi kemudian ia terkejut karena Wonwoo tiba-tiba mengeluarkan sapu tangannya, dan menghapus sisa air matanya.

"Bisa-bisanya ada manusia yang menyakiti makhluk secantik ini!"
 
Mendengar itu, tak ayal Lisa jadi tambah dibuat tertegun.

"Aku Wonwoo. Namamu siapa?"

Wonwoo pun lantas mengulurkan tangan setelah menghapus air mata Lisa.

"Aku---"

"Tunggu, biar aku tebak!"

Lisa yang sudah membalas uluran tangan pria itu, kembali dibuat heran.

"Bidadari, mungkinkah namamu bidadari?"

Seketika itu Lisa langsung mengembangkan senyumannya. Hanya merasa lucu dengan tindakan Wonwoo yang malah mengeluarkan kalimat menggoda di awal perkenalan mereka.

"Nah, begitu kan cantik!" Katanya lagi. Hingga Lisa semakin leluasa tersenyum, tanpa rasa canggung seperti sebelumnya.

"Aku Lisa."

Jabatan tangan mereka kemudian terlepas.

"Lalu, apa aku boleh tau sesuatu yang membuatmu menangis di sini?"

"X" ; Can you love me again? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang