16. The freedom that i want

317 86 14
                                    

10Feb2023;friday

.

.

____________________________________________

____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi dikurung dalam kesenyapan. Lisa dan Jaehyun masih sulit menentukan petunjuk arah untuk pulang ke perkemahan. Ingin mengandalkan matahari, tapi saat mereka tersesat juga kondisinya gelap. Jadi tidak tahu pasti dimana posisi mereka sekarang. Arah utara dari tenda kah? Atau timur? Selatan? Barat?

Tidak ada yang benar-benar tau jawabannya.

"Kira-kira Wonwoo mencariku tidak, ya?"

"Hm?" Jaehyun yang terduduk dengan menyanggah tangan di atas lutut pun tampak memperhatikan Lisa sebentar.

Agak cemburu mendengar pertanyaan itu.

"Tentu saja. Wonwoo terlihat sangat mencintaimu, mana mungkin dia akan diam saja!"

Lisa menghela napas, lalu tiba-tiba merebahkan diri di atas rumput yang sudah ia alasi piyama tidurnya. Ya, ia hanya menggunakan tanktop dan celana tidurnya.

"Kami bertengkar kemarin. Perang dingin sih! Jadi aku tak yakin dia akan berusaha mencari keberadaanku."

"Kenapa?"

"Aku juga tidak mengerti. Ku kira karena aku yang kelewatan bergurau di telaga kemarin."

Jaehyun berpikir sesaat, sambil memalingkan mata ke arah jembatan.

"Wonwoo bukan orang yang seperti itu. Dia tidak pernah memperpanjang masalah seingatku. Kecuali sesuatu itu benar-benar penting untuknya. Misalnya, kau berselingkuh, atau membohonginya soal sesuatu yang penting."

"Kau sangat mengenalnya?"

Jaehyun menggeleng. "Tidak, kami bukan teman dekat. Tapi aku punya teman yang pernah berkencan dengannya. Jadi ya, sedikit banyak aku tau soal kekasihmu."

Sungguh pahit rasanya saat Jaehyun menyebutkan kata terakhir itu. Tapi ya, mau tak mau ia tetap harus melakukannya, agar Lisa tak berpikir jika dirinya masih terlalu agresif soal hubungan masa lalu mereka seperti kemarin malam.

"Haaahhhhh, aku benar-benar gerah." Lisa mengeluh, sambil menatap hamparan langit cerah.

Hingga tak lama, ia tiba-tiba kembali duduk. Lalu menatap Jaehyun ragu.

"Umm, Jae?"

Jaehyun pun cepat menoleh kepadanya. "Ya?"

"Kau, bisakah kau membalikkan tubuh di jembatan itu untuk beberapa saat?"

"X" ; Can you love me again? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang