[Rise: Jatuh Cinta?]
⚘⚘⚘
"Kamu jatuh cinta." Komentar Bhira membuat Rise melongo.
Sore itu setelah Rise kembali dari agensi untuk membahas projek baru dengan direktur, dia datang kerumah Bhira dan menceritakan kegelisahan yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Siapa yang menduga setelah menceritakan semuanya kepada Bhira, perempuan itu malah menuduhnya jatuh cinta pada Zilly.
Hei!! Itu tidak benarkan? Rise itu sudah bertahun-tahun jomblo. Seingatnya dia hanya pacaran satu kali saat dia masih berusia tujuh belas tahun untuk percobaan. Setelah itu dia hanya fokus bermain sampai akhirnya menjadi terkenal setelah memenangkan tempat ketiga di kompetisi memasak bersama Bhira saat itu. Sayangnya hanya Rise yang terkenal, Bhira memilih kehidupannya sendiri sebagai pengusaha kuliner.
Jika dihitung kembali, hampir belasan tahun lamanya dia hidup dalam kesendirian. Tidak pernah jatuh cinta atau tertarik kepada siapapun. Rise bahkan sudah mendekte dirinya untuk tetap bekerja sebagai model dan aktor sampai dia berusia lima puluh tahun sebelum pensiun. Setelah itu akan memulai karir barunya sebagai pengusaha kuliner seperti Bhira.
Dia tidak pernah berniat untuk menikah dan memiliki anak seperti Bhira, tidak pernah sekalipun. Akan aneh jika saat ini tiba-tiba dia jatuh cinta pada seorang perempuan yang usianya sepuluh tahun lebih muda darinya. Dibandingkan dengan usia Rise yang sudah berkepala tiga, dia malah terlihat seperti laki-laki pedo yang mengejar seorang gadis remaja.
"Itu tidak mungkin. Aku hanya senang mengganggunya karena ku pikir dia penggemarku." Elaknya tak percaya.
Fairel mendengus dingin, memeluk pundak istrinya dia berkata, "Jika kamu tidak percaya dengan hatimu, lalu siapa yang akan kamu percayai?"
"Fairel juga dulu begitu," tunjuk Bhira membuat Fairel tersentak.
"Kenapa aku?" protes Fairel seolah tak terima dibanding-bandingkan dengan laki-laki diseberang mereka.
Bhira mengerlingkan bola matanya malas dan kembali menasehati Rise. "Kamu hanya belum menyadari perasaanmu padanya. Jika kamu sadar, kamu pasti tahu sebenarnya kamu sedang mengejarnya saat ini."
Rise linglung, kemudian bergumam, "Tidak mungkin."
Fairel terlampau kesal, lalu tanpa aba-aba dia melempar bantal sofa dan tepat mengenai wajah pemuda itu dengan kasar membuat Rise terhuyung kebelakang dan bersandar disandaran sofa. Tapi sepertinya dia tidak tertarik untuk bertengkar dengan Fairel hari ini.
Kepalanya linglung, dia terus berpikir apakah dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Zilly? Tapi sejak kapan dia merasakan hal itu pada perempuan yang lebih muda darinya. Seingat Rise, dia hanya tidak terlalu peduli pada Zilly tapi kemudian dia melihat kemarahan perempuan itu dan tertarik untuk terus mengganggunya. Apakah itu cinta?
"Sekarang aku akan bertanya padamu, apakah kamu merindukannya saat dia tidak terlihat dalam jangkauanmu?" tanya Bhira dengan ekspresi sungguh-sungguh.
"Aku ... tidak tahu. Tapi saat aku tidak melihatnya disana, tiba-tiba saja aku ingin mencarinya. Apakah itu rindu?"
Fairel sekali lagi melemparkan bantal sofa dan tepat mengenai sasaran. Kemudian dengan nada jengkel berkata; "Kamu merindukannya, bodoh!"
"Apakah kamu merasa jantungmu berdebar setiap kali berada didekatnya?" Bhira sekali lagi bertanya.
Rise spontan menyentuh dadanya, merasakan detak jantung yang menggebu setiap kali bayangan Zilly terlintas dibenaknya. "Sepertinya aku sedikit gugup, tapi ... aku tidak tahu apa yang membuatku sangat gugup."
KAMU SEDANG MEMBACA
RISE: Terjebak Dalam Ilusi [END]
Romance[TAHAP REVISI] Asbia Zillyna, menjadi salah satu karyawan yang di PHK di sebuah perusahaan produk kosmetik. Sementara mencari pekerjaan lain, dia di tugaskan untuk mengantar dan menjemput adik laki-lakinya di agensi perfilm-an. Dan tanpa sengaja, di...