F L A S H B A C K
Eight years ago . . .
"Jaga pola tidur dan makanmu. Minggu depan aku akan kembali. Tolong tetap sehat dan bertahanlah untukku."
Senyum pucat yang tak nampak berkat polesan tebal lipstick itu merekah.
"Terlalu berlebihan." Wanita ini membalas, ia terkekeh lembut. Menempati satu kursi di tepi jalan raya dan matanya memperhatikan semua kendaraan yang berlalu-lalang. Menikmati angin malam yang sebenarnya tidak sehat.
"Aku mencintaimu."
"Kau tidak bosan mengatakan itu padaku setiap hari?" Perempuan ini terkekeh lagi. "Aku lebih mencintaimu. Kututup."
Sambungan telepon terputus.
Tak pernah, sekalipun tak pernah terlintas di benak maupun di kepala Kenneth, bahwa malam itu merupakan malam terakhirnya ia berbicara dengan sang pujaan hati.
Tak pernah ia bayangkan bahwa kekasihnya bukan hanya memutuskan sambungan telepon mereka, tetapi juga memutuskan kisah di antara mereka, selamanya.
Wanita Asia berdarah Filippine, berkulit eksotis, memiliki senyum yang manis, almond eyes yang indah, juga kanker otak yang diidapnya.
Anya Sanford, 25 tahun, kekasih sekaligus dewi pujaan hati Kenneth Xanth Taylor. Wanita yang akan segera Kenneth nikahi dalam kurun waktu dekat.
Ting!
"Tolong berikan aku senyum termanismu."
Anya tersenyum membaca pesan via WhatsApp yang Kenneth kirimkan. Padahal baru saja satu menit yang lalu mereka bicara di telepon, juga pagi tadi, siang, sore, dan malam barusan.
Meninggalkan aplikasi hijau tersebut, Anya lalu membuka kamera di ponselnya. Tanpa ragu pun tanpa malu, ia melepaskan juga rambut palsu yang dikenakannya.
Bersih. Tak ada lagi surai hitam Anya yang indah, surai hitam yang selalu Kenneth main-maini, Kenneth sisiri, dan Kenneth cuci ketika mereka mandi bersama. Habis, bersih tak tersisa. Anya potong, ia cukur habis setelah kerontokan rambutnya semakin parah dan ia mulai botak dengan sendirinya.
Segera Anya mengangkat ponselnya. Ia berpose, mengulas senyumnya yang merekah manis, mengirimkan tiga foto dirinya kepada Kenneth dengan pose-pose berbeda.
Tidak berselang lama, Kenneth pun balas dengan mengirimkan foto dirinya. Dalam setelan suit formal, berdiri di depan cermin full body, menyelipkan satu tangannya ke dalam sak, juga rambut keren dan tebal pria itu yang telah menghilang, habis tak tersisa.
Beberapa detik mengamati foto Kenneth, air mata Anya sontak luruh disertai senyum namun bibirnya jatuh melengkung.
Kenneth mencukur habis juga rambutnya. Ia cukur rata sampai ke kulit kepala sama persis seperti Anya. Satu helai pun tak tersisa.
"Rambutku banyak kutunya. Jadi kucukur juga agar sama sepertimu."
Di tepi jalan itu Anya menangis dan pundaknya bergejolak seketika. Ia membaca pesan Kenneth yang semakin membuat air matanya kian tak tertahankan.
Anya terlambat memberitahu Kenneth tentang sakit yang dideritanya. Ia terlambat memberitahu pria itu betapa menderitanya ia selama ini.
Semuanya baru saja Kenneth ketahui tepat dua minggu yang lalu, ketika Anya muncul dengan rambutnya yang telah ia cukur habis. Kenneth menangis begitu hancur, tangis histerisnya pecah di hadapan Anya, gemetar tak tertahankan dan ia mendekap Anya sekencang mungkin disertai isak tangis keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLUT
ChickLitFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK LOVE ROMANCE Description : Demi memenangkan tender raksasa itu, Kennteh Xanth Taylor mempertaruhkan harga dirinya. Kekalahan telak pun ia dapatkan, dan citra tingginya diinjak-injak...