Pikiran Ruby terlalu kotor. Ia mengira hanya ia dan Kenneth semata yang akan berada di Yacht mewah pribadi milik lelaki itu.
Nyatanya, Kenneth bahkan telah menyiapkan dua pelayan khusus yang siap sedia untuk selalu melayani Ruby, sepuluh orang bodyguard guna berjaga-jaga, dua orang koki andal, pun seorang pemilik rumah kecantikan yang akan selalu memperhatikan kecantikan Ruby selama ia berada di sana.
30 tahun ia bernapas, ini merupakan kali pertama Ruby mendapatkan perlakuan baik dari seorang pria selain ayahnya.
Benar Ruby memiliki segalanya. Akan tetapi, ketika Kenneth memperlakukannya sebaik ini, ia merasa ada keanehan di dadanya.
Siang tadi, Kenneth menjemputnya menggunakan helicopter. Ia membawa Ruby langsung menuju Yacht mewahnya yang telah berlayar. Saat turun dari helicopter Kenneth memegangi tangannya, dan mempersilakan agar Ruby berjalan lebih dulu di depannya.
Sesampainya di Yacht ini, Kenneth bahkan telah mempersiapkan segalanya yang Ruby butuhkan. Dimulai dari setelan-setelan pakaian bermerk mahal, kamar khusus untuk wanita itu, bahkan sampai ke pelayan-pelayan dan ahli kecantikan pun telah Kenneth siapkan untuknya.
Apakah Anya juga merasakan semua ini? Ruby bertanya-tanya.
"Tuan benar-benar boss yang luar biasa. Di saat liburan begini saja dia masih mengurus pekerjaan dan semua tanggungjawabnya."
"Dia segigih Tuan besar Logan."
"Dan sekeren Tuan besar Logan saat muda dulu. Mereka sangat mirip."
Ruby menoleh tatkala telinganya mendengar obrolan-obrolan kedua pelayan yang Kenneth bawa untuk melayaninya. Ia mendengar kedua wanita muda itu tengah membahas mengenai tuan mereka.
Penasaran apa yang Kenneth lakukan, alhasil Ruby meninggalkan kursi baringnya lalu berjalan keluar.
Matanya menemukan Kenneth di sana, di tempat santai yang ada di Yacht ini. Kenneth duduk di sofa empuk, tidak melepas sepatu hitam mengilapnya, mengenakan celana jas licin dan juga topi hitam tanpa baju atasan—berpolos dada. Menikmati hangatnya sinar matahari sore yang akan segera tenggelam.
Pria itu sedang melakukan zoom meeting bersama Tobias, Balthazar, dan juga seorang kliennya.
Di depan MacBooknya ia berbicara, duduk dengan posisi perut agak patah ke dalam. Di antara jari tengah dan telunjuknya ia menjepit sebuah pulpen, sesekali terkekeh, tersenyum, bersedekap santai lalu berbicara kembali dengan tangannya yang bergerak-gerak penuh karisma.
Ruby mantap mengamati Kenneth tanpa berkedip. Dengan kesadaran penuh, Ruby seketika mengulas senyum tipisnya tatkala melihat Kenneth begitu antusias menjelaskan. Pria itu tertawa gemas dan langsung melempar topinya ke bawah hingga orang-orang di layar MacBook itu semakin tergelak.
Begitu Kenneth hendak mengais kembali topinya di bawah, tidak sengaja ia melihat Ruby dan wanita itu tengah memandanginya dari jarak sekitar sepuluh meter.
Pergerakan tangan Kenneth terjeda. Bikini yang Ruby kenakan benar-benar seksi, berwarna hitam dan surai wanita itu dimodel curly lalu digerai indah.
Runy mengangkat satu alisnya lantas membuang muka ke samping. Berjalan ia menuju pembatas Yacht, menikmati pemandangan dan mulai memotret menggunakan ponselnya.
Tidak sampai lima menit, Kenneth menghampiri Ruby yang masih asyik melihat-lihat hasil jepretannya.
"Pakai bajumu jika masih ingin di luar. Anginnya terlalu kencang, kau bisa masuk angin," sambar Kenneth. Berdiri di sebelah Ruby.
Setelah beberapa jam bersama di Yacht tersebut, ini merupakan obrolan pertama mereka. Sedari tadi keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Tidak lama. Aku hanya ingin memotret," kata Ruby. "Meetingmu sudah selesai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SLUT
ChickLitFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK LOVE ROMANCE Description : Demi memenangkan tender raksasa itu, Kennteh Xanth Taylor mempertaruhkan harga dirinya. Kekalahan telak pun ia dapatkan, dan citra tingginya diinjak-injak...