Jaehyuk satu satunya korban selamat dari kecelakaan yang menimpanya tetapi keadaan dia jauh dari kata baik, Jaehyuk mengalami banyak luka pada bagian tubuhnya dan sempat henti jantung juga, saat ini Jaehyuk dalam keadaan kritis.
Pagi harinya Jaehyuk sudah dipindahkan keruang ICU untuk mendapatkan perawatan khusus setelah melewati operasi beberapa jam.
Sedangkan dikediaman Asahi sekarang sedang mempersiapkan pemakaman untuk Asahi, mereka bersiap berangkat menuju tempat pemakaman.
Keluarga serta teman kampus Asahi ikut mengantarkan Asahi menuju tempat peristirahatannya yang terakhir.
Mama nya masih menangis dan tak rela jika peti anaknya ditutup.
"Jangan, jangan bawa Asahi"
Papanya memeluknya untuk memenangkan, sedangkan Junghwan ikut mengangkat peti yang berisikan Asahi.
Mereka pun berangkat menggunakan beberapa mobil untuk menuju tempat pemakaman.
Setelah sampai disana peti Asahi langsung diturunkan, Junghwan dan Yoshi ikut membantu mengangkat peti tersebut.
Papa Hamada masih menenangkan sang istri yang semakin menangis ketika peti Asahi dimasukkan.
Setelah acara pemakaman selesai mereka semua akhirnya pulang dan tersisa Junghwan dan orang tuanya serta Yoshi juga masih disana.
"Ayo pulang" ajak papa Junghwan.
Junghwan menggeleng lemah, ia masih menatap kuburan sang kakak. Junghwan sudah tidak menangis tetapi ia jadi banyak diam bahkan pandangannya pun terlihat kosong.
"Ayo pulang sayang, besok kita bisa kesini lagi"
"Tapi kak Asa"
"Besok kita kesini lagi, sekarang kita pulang dulu kamu juga perlu istirahat" bujuk Yoshi.
Akhirnya Junghwan berdiri dan langsung berjalan tanpa sepatah katapun, ia memasuki mobil lalu memandang kearah jendela sepanjang perjalanan.
Sampai dirumah pun Junghwan langsung pergi ke kamar Asahi dan ia juga mengunci pintunya.
"Om, saya pamit pulang dulu" pamit Yoshi.
"Iya, makasih ya Yoshi"
"Sama-sama"
Yoshi pulang kerumahnya, ia hanya berganti baju lalu pergi lagi keluar. Yoshi akan pergi kerumah sakit tempat Jaehyuk dirawat.
Setelah dirumah sakit ia langsung menuju ruang rawat Jaehyuk ditunjukkan seorang suster disana. Sampai sana Jaehyuk melihat orang tua Jaehyuk yang ada diluar.
"Tante, om, saya temannya Jaehyuk apa boleh masuk menjenguk Jaehyuk?"
"Boleh masuk saja" ucap mamanya Jaehyuk.
Yoshi masuk kedalam ruangan tempat Jaehyuk dirawat, ia melihat keadaan Jaehyuk yang memprihatinkan dengan luka hampir di seluruh tubuhnya serta beberapa alat medis.
Yoshi duduk disamping ranjang Jaehyuk, ia mengusap lengan Jaehyuk yang dipakaikan gips.
"Kenapa yang berulah yang harus selamat"
"Kenapa lo yang ada disini Jae, gue gak terima semua ini"
"Sumpah gue sekarang rasanya pengen bunuh orang, tapi gue gak mau kalo lawannya dalam keadaan lemah kaya gini karena gue juga gak akan puas, kalo sekarang kan tinggal cabut alat bantu nafas lo aja udah selesai hidup lo. So gue tunggu lo sembuh"
"Get well soon Jae" Yoshi tersenyum miring sambil mengusap rambut Jaehyuk.
Setelah selesai berbicara Yoshi langsung keluar kembali lalu langsung pamit kepada orang tua Jaehyuk.
Junghwan berada dikamar Asahi, ia hanya terduduk diam dikasur milik kakaknya itu.
Terdapat beberapa lukisan buatan Asahi dipajang dikamar Asahi. Junghwan mengambil foto Asahi yang berada dimeja belajar, ia mengusap pelan foto itu hingga air matanya menetes mengenai fotonya.
"Kak Asa beneran gak mau pulang kesini lagi"
"Kakak belum ajarin aku melukis"
Tanpa sengaja Junghwan menemukan buku kecil terselip diantara buku buku pelajaran Asahi, ia mengambil buku itu dan terdapat tulisan didepan bukunya yang bertuliskan me and Jaehyuk.
Junghwan membuka buku kecil itu yang ternyata berisi foto foto polaroid kakaknya dengan Jaehyuk sejak dari SMA hingga kuliah.
Disemua foto itu terdapat angka dari 1 sampai seterusnya, sepertinya itu angka dari mulai pertama kali mereka foto bersama hingga yang selanjutnya.
Junghwan melihat satu persatu hingga foto polaroid itu habis tetapi masih menyisakan tempat slot kosong untuk fotonya, tetapi diakhir foto itu ada suatu tulisan lagi yaitu me and Jaehyuk end.
Tak hanya foto polaroid saja, Junghwan juga menemukan sebuah gambar yang berada dalam laci meja saat Junghwan membuka laci itu.
Gambar wajah Jaehyuk hasil coretan kakaknya, gambar yang sangat bagus karena hasil karya kakaknya memang tidak pernah gagal membuat Junghwan kagum.
"Kak Asa sayang banget sama si brengsek itu, tapi kak Asa salah orang harusnya bukan dia yang kak Asa sayangi sampe kaya gini"
Junghwan menyimpan kembali gambar itu lalu menutup lacinya, ia membereskan meja kakaknya sampai rapi.
Junghwan menidurkan dirinya diranjang milik Asahi sambil memeluk foto Asahi yang dalam figura.
Tok tok tok
"Dek, makan dulu yuk kamu belum makan dari kemarin papa gak mau kamu sakit sayang"
"Nanti aja Pa"
"Ayo makan dong, kamu mau makan apa papa beliin ya"
"Aku gak mau makanan aku mau kak Asa pulang kesini"
Diluar papanya menunduk sedih, istri juga sama masih enggan makan dan masih menangis dikamar. Ia harus berusaha kuat untuk istri dan anaknya karena jika bukan dia siapa lagi yang menguatkan mereka.
Junghwan tertidur dikamar Asahi dengan lelap sembari tetap memeluk foto sang kakak.
Junghwan harap setelah bangun kejadian ini hanya mimpi buruk saja, dan kakaknya masih ada dengannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sekian sampe ketemu dichap selanjutnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you and him [Jaesahi]✓
General FictionJaehyuk sudah bertunangan tetapi ia juga memiliki kekasih dan Jaehyuk tidak bisa meninggalkan salah satunya.