Part 21

671 96 8
                                    

      Keesokkan harinya Doyoung kembali kerumah Jaehyuk, orang tua Jaehyuk tentu menanyai Doyoung yang pergi tanpa memberi tahu, Doyoung hanya memberikan alasan jika ia rindu orang tuanya jadi ia pulang sebentar.

Mama Jaehyuk baru saja selesai menyuapi Jaehyuk meskipun Jaehyuk hanya makan beberapa suap saja, ia semakin khawatir dengan kondisi Jaehyuk yang semakin parah.

Jaehyuk tidak mau makan yang membuat tubuhnya semakin kurus, juga ia setiap malam akan terjaga tak tidur karena sering berhalusinasi jika Asahi ada.

"Dobby, mama titip Jaehyuk ya mama mau pergi menemui dokter"

"Iya Ma, hati-hati"

Orang tua Jaehyuk akan menemui dokter yang direkomendasikan dokter lain, dokter itu ahli dalam menangani orang gangguan mental.

Setelah mereka pergi Doyoung bergegas menuju kamar Jaehyuk, tetapi sebelum itu ia mengambil tasnya juga untuk dibawa.

Doyoung melihat Jaehyuk yang sedang duduk dikursi balkon sembari memeluk gulingnya.

"Kak"

Jaehyuk tidak menoleh, Doyoung mendekati Jaehyuk dan terlihatlah kantung mata Jaehyuk yang menghitam serta pipi Jaehyuk yang semakin hari semakin tirus.

"Asa? Kamu datang" Jaehyuk langsung memeluk Doyoung dengan erat.

Doyoung membawa Jaehyuk masuk dan Jaehyuk pun menurut saja.

"Udah makan?" Jaehyuk hanya mengangguk, matanya tak pernah lepas dari wajah Doyoung.

Saat hendak mengambil tasnya yang ada dimeja Doyoung ditahan oleh Jaehyuk.

"Jangan pergi lagi"

"Aku mau ambil tas itu"

"Biar aku aja, kamu duduk disini" Jaehyuk mengambil tas Doyoung dan diberikan kepada Doyoung.

Doyoung mengambil sesuatu yang ada ditas itu, dan melihat kearah Jaehyuk.

"Kak, kakak mau ketemu kak Asahi kan?" Jaehyuk hanya diam, karena yang Jaehyuk lihat didepannya adalah Asahi.

"Aku cinta sama kakak tapi aku gak bisa terus-terusan kaya gini yang selalu gak dianggap diri aku sendiri, maaf kalo aku harus ngelakuin ini"

"Aku juga cinta sama kamu Sa, jangan pergi lagi jangan tinggalin aku"

Doyoung meraih tangan Jaehyuk lalu mengecupnya sekilas, lalu ia menarik Jaehyuk mendekat dan dengan mudahnya Doyoung mencium bibir Jaehyuk.

Doyoung melumat bibir Jaehyuk dengan lembut begitu pun Jaehyuk yang membalasnya, ciuman itu berakhir dan Doyoung meraih kembali tangan Jaehyuk, ia menarik lengan baju panjang Jaehyuk keatas.

"Itu apa"

"Kakak mau kan sama kak Asahi selamanya?" Jaehyuk mengangguk.

Doyoung menyuntikkan sesuatu ke lengan Jaehyuk dan Jaehyuk pun hanya diam saja, ia tidak tahu itu apa.

"Maaf, istirahat yang tenang kak"

Jaehyuk hanya tetap diam memandang Doyoung, ia sama sekali tidak mengerti apa yang Doyoung katakan.

Setelah beberapa menit Jaehyuk langsung tumbang begitu saja ke kasurnya dan ia meringis kesakitan.

"Sakit akh, Asa tolong"

Doyoung hanya diam menyaksikan, setelah itu tubuh Jaehyuk kejang-kejang dengan mata yang memutih dan tak berapa lama kemudian tubuh Jaehyuk kembali lemas dengan Jaehyuk yang tak sadarkan diri.

Doyoung segera mengecek Jaehyuk, ia mengecek nadi Jaehyuk yang ternyata sudah tidak ada.

"Maaf kak, selamat bertemu kak Asahi, semoga kalian bahagia disana"

Jaehyuk meninggal dunia karena ulah Doyoung, Doyoung menyuntikkan obat berbahaya kepada Jaehyuk. Kemarin Doyoung kerumah sakit untuk mengambil obat itu dan dirumahnya ia meracik obat itu sendiri.

Karena orang tuanya adalah seorang dokter dan dirinya pun sedang kuliah kedokteran jadi Doyoung tentu tau tentang obat-obatan, jadi ia menyatukan beberapa obat sehingga menjadi obat yang berbahaya seperti racun.

Doyoung membenahi posisi Jaehyuk, ia menyelimuti Jaehyuk sehingga terlihat jika Jaehyuk hanya tertidur lelap padahal Jaehyuk sudah tak bernyawa lagi.

"Have a nice rest"

Doyoung keluar kamar Jaehyuk dengan wajah datarnya, ia sama sekali tidak merasa bersalah karena menurutnya apa yang dilakukannya adalah benar, Jaehyuk kan ingin bertemu Asahi jadi Doyoung mewujudkannya.













Orang tua Jaehyuk baru saja pulang, mamanya langsung menghampiri Doyoung yang ada disofa sedang menonton tv.

"Dobby, gimana Jaehyuk dia mau makan lagi gak"

"Tadi kak Jae baru aja tidur Ma" Mama Jaehyuk mengangguk.

"Makasih sayang, kamu udah jaga Jaehyuk setiap hari"

"Mama baru aja ketemu sama dokter yang direkomendasikan, katanya besok dia bisa kesini buat cek keadaan Jaehyuk"

"Mama cek Jaehyuk dulu ya" Doyoung tersenyum dan mengangguk, lalu mama Jaehyuk pergi menuju kamar Jaehyuk.

Mama Jaehyuk membuka pintu kamar Jaehyuk dan terlihatlah Jaehyuk yang sedang tertidur, kali ini tidur Jaehyuk terlihat sangat nyenyak tidak seperti biasanya Jaehyuk tidak tidur tenang karena sering bermimpi buruk.

Mamanya mengusap wajah Jaehyuk tetapi saat mengusapnya ia terkejut karena suhu badan Jaehyuk begitu dingin, bahkan bibir Jaehyuk pun memucat.

"Jae kamu gapapa kan" Mama nya mengguncang tubuh Jaehyuk tetapi tidak ada respon sama sekali.

"Jaehyuk!" Menyadari ada yang aneh dari anaknya, dengan tangan gemetar ia mengecek nadi Jaehyuk dan ternyata sudah tidak ada.

"JAEHYUK BANGUN SAYANG"

"PAPA!"

Papa Jaehyuk yang mendengar teriakkan sang istri langsung berlari ke kamar Jaehyuk dan mendapati istrinya yang menangis sambil memeluk Jaehyuk.

"Ada apa"

"Jaehyuk! Pa, Jaehyuk gak mau bangun"

Papa Jaehyuk langsung mengecek keadaan Jaehyuk, ia begitu terkejut ternyata anaknya sudah tidak ada.

"Jae, bangun!"

"GAK MUNGKIN KAN PA, GAK MUNGKIN AAA"

Papa Jaehyuk menenangkan istrinya, pembantu dan juga Doyoung datang karena mendengar suara tangisan. Pembantunya juga terkejut melihat keadaan Jaehyuk yang sudah tak bernyawa.

Doyoung juga ikut menangis seolah-olah dia tak mau kehilangan Jaehyuk, padahal Jaehyuk pergi ulahnya sendiri.

"Kak, bangun hiks"

Hari itu menjadi hari terburuk untuk orang tua Jaehyuk karena harus kehilangan anak semata wayangnya, padahal mereka sudah mencari dokter terbaik untuk kesembuhan Jaehyuk.
















~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1 part lagi end ಡ ͜ ʖ ಡ

I love you and him [Jaesahi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang