Jaehyuk dirawat 3 Minggu lamanya untuk pemulihannya, setelah keadaannya cukup membaik ia diperbolehkan pulang oleh dokter tetapi harus tetap rutin konsultasi ke rumah sakit.
Jaehyuk sangat senang akhirnya hari ini ia akan pulang, karena jujur dirinya sudah muak dengan rumah sakit dan juga ingin cepat bertemu Asahi tentunya.
Selama dirumah sakit Jaehyuk tidak melawan dan akan memakan obat apa saja yang diberikan dokter dan juga mengikuti apa saja kata dokter karena ingin cepat pulih.
Jaehyuk ingin sekali menghubungi Asahi via telepon tetapi mama atau papa nya selalu memberikan beberapa alasan.
"Jangan terlalu kecapekan ya Jae" ucap dokter yang selama ini merawat Jaehyuk.
"Iya dok"
Jaehyuk dibawa menggunakan kursi roda untuk menuju mobilnya, Jaehyuk awalnya tidak mau menggunakan kursi roda karena dirinya sudah bisa berjalan tetapi mamanya bersikukuh untuk Jaehyuk duduk saja dikursi roda.
Kaki Jaehyuk sudah baik-baik saja hanya meninggalkan bekas jahitan, tetapi tangannya masih menggunakan gips karena patah tulang tangan yang lumayan parah.
Mobil keluarga Jaehyuk pergi dari rumah sakit, dalam mobil Jaehyuk menghirup udara lega akhirnya ia bisa keluar dari tempat bau obat-obatan.
Sesampainya dirumah langsung disambut Doyoung yang membantu Jaehyuk duduk dikursi roda.
"Aku mau jalan aja deh biar cepet"
"Kakak masih lemes tapi"
"Yang patah tulang tangan aku bukan kaki, aku juga gak lumpuh"
Jaehyuk berjalan kedalam rumah, kaki nya baik-baik saja untuk digunakan berjalan hanya saja baru sampai beberapa anak tangga ia sudah merasakan lelah.
"Kok jadi jompo banget gue"
Jaehyuk lanjut menaiki satu persatu anak tangga hingga sampai dikamarnya dan masuk membaringkan tubuhnya dikasur yang sudah lama tak ia tempati.
Dibawah ada Doyoung dan orang tua Jaehyuk, mama Jaehyuk menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk Jaehyuk dibantu Doyoung dan papa nya masih membereskan barang barang yang ada di mobil.
"Biar aku aja yang anter ke kamar kak Jae"
"Kamu suruh dia habisin ini terus makan obatnya juga ya" Doyoung mengangguk lalu membawa nampan berisi makanan dan obat itu ke kamar Jaehyuk.
Doyoung mengetuk pintu kamar Jaehyuk tetapi tak kunjung ada sahutan dari dalam, akhirnya Doyoung masuk kedalam ternyata Jaehyuk sedang memejamkan matanya.
"Mau ngapain kamu?" Doyoung tersentak kaget ternyata Jaehyuk tidak benar-benar tidur.
"Aku bawain makanan buat kakak, dimakan ya kak jangan lupa makan juga obatnya"
"Hm nanti dimakan" jawab Jaehyuk.
"Sekarang kak mumpung sup nya masih anget nanti dingin gak enak"
Jaehyuk tak mendengarkan Doyoung, ia malah fokus pada ponsel barunya yang berdering karena ada chat masuk.
Jaehyuk langsung menelepon orang tersebut, "Hallo"
"Iya saya Jaehyuk, mohon dibuat dengan apa yang saya pesan dan jika boleh saya mau dalam waktu yang tidak terlalu lama"
"Baik terimakasih"
Jaehyuk selesai menelepon lalu menghampiri makanannya.
"Siapa kak?" Tanya Doyoung.
"Itu dari toko perhiasan langganan mama"
"Kakak mau beli perhiasan buat mama?"
"Beli sepasang cincin tapi bukan buat mama"
"Terus buat siapa"
Doyoung mengira jika Jaehyuk membeli sepasang cincin untuk mereka.
"Buat pertunangan aku sama Asahi"
Doyoung langsung tertawa kecil dan menampilkan senyum miringnya.
"Dobby, aku minta maaf karena gak bisa lanjutin pertunangan kita"
"Gak bisa! Orang tua kita udah setuju dan gak bisa dibatalin gitu aja!"
"Orang tua aku belum bilang ke kamu ya, mereka udah setuju sama hubungan aku dan Asahi jadi aku mau kita batalin semua!" Jaehyuk jadi ikut tersulut emosi.
"Mau tunangan sama siapa? Kak Asahi udah gak ada!"
Jaehyuk yang sedang makan langsung membenturkan sendok dengan piringnya hingga terdengar suara keras.
"JAGA OMONGAN KAMU"
"Aku tau kamu gak suka sama Asahi tapi gak kaya gini juga! Kamu ngomong kaya gitu aku pikir bakal percaya? ENGGAK"
"Kamu pikir setelah ngomong itu aku bakal lupain Asahi terus sama kamu gitu, Aku cuma cinta sama Asahi dan cuma mau Asahi!"
Doyoung tak berkutik saat Jaehyuk membentaknya habis habisan didepannya langsung.
"Kakak sendiri yang waktu bilang cinta sama aku! PEMBOHONG"
"Iya memang, tapi rasa cinta ke Asahi lebih besar dan sekarang rasa cinta ke kamu udah hilang"
"So kamu boleh pergi dari rumah aku, tolong jangan ganggu lagi"
"Silahkan buktiin sendiri! Silahkan datang ke rumah kak Asahi, kalo disana ada kak Asahi aku mundur dari kehidupan kakak"
Dengan mata berkaca-kaca Doyoung berlari keluar kamar Jaehyuk, mama Jaehyuk yang baru saja akan ke kamar anaknya karena mendengar keributan langsung mengejar Doyoung yang kebetulan keluar dari kamar Jaehyuk.
"Dobby kenapa kamu nangis"
"Mama hiks" Doyoung menangis dipelukan mama Jaehyuk.
"Ada apa, kamu berantem lagi sama Jaehyuk?"
"Kak Jae jadi suka bentak aku Ma, dia juga tadi bilang mau putusin pertunangan kita"
"Nanti biar mama yang bicara ke Jaehyuk, kamu jangan sedih lagi"
Dikamar Jaehyuk ia berusaha menahan sakit dari tangannya akibat banyak digerakkan, padahal dokter bilang tidak boleh banyak gerak.
Ia kembali duduk dikursi semula lalu matanya memandang bingkai foto dirinya dengan Asahi, bohong jika Jaehyuk tak memikirkan apa yang dibilang Doyoung.
Jaehyuk terus memikirkan Asahi, dari alasan mama atau papa nya jika ia ingin menelepon Asahi atau orang yang dirumah Asahi dan juga selalu ada alasan jika ia meminta mama Asahi untuk menyuruh Asahi datang menjenguk Jaehyuk.
Itu membuat Jaehyuk kepikiran terus Asahi dan perkataan Doyoung.
"Asa kamu beneran baik-baik aja kan" Jaehyuk mengusap foto Asahi.
"Akh udah Jaehyuk udah, jangan negatif thinking mungkin dobby cuma bohong doang buat jauhin lu sama Asahi"
"Pokoknya besok cincin itu harus udah jadi dan langsung gas kerumah Asahi"
Jaehyuk memesan cincin khusus kepada toko perhiasan, cincin itu Jaehyuk sendiri yang menentukan jenis modelnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Huhu sampe ketemu dichap berikutnya ༎ຶ‿༎ຶ
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you and him [Jaesahi]✓
General FictionJaehyuk sudah bertunangan tetapi ia juga memiliki kekasih dan Jaehyuk tidak bisa meninggalkan salah satunya.