Part 17

652 106 22
                                    

     Sudah 2 bulan sejak kejadian itu dan Jaehyuk sama sekali belum sadar, keadaannya sedikit demi sedikit membaik tetapi belum juga menunjukkan akan sadar. Doyoung yang setiap hari menemani Jaehyuk dirumah sakit.

Doyoung tak pernah lupa untuk pergi kerumah sakit setelah pulang kuliah, ia menemani tunangannya sampai malam hari.

Seperti pagi ini Doyoung sudah ada dirumah sakit untuk mengunjungi Jaehyuk, ia mendapat kelas siang jadi bisa kesini pagi.

"Kak, ayo bangun sampai kapan kakak tidur terus" Doyoung mencium lengan Jaehyuk dengan lembut.

"Aku kangen pergi ngampus bareng, mama sama papa juga nungguin kakak"

Doyoung mengambil lap dengan wadah berisi air untuk mengelap bagian tubuh Jaehyuk.

Ia mengelap dengan telaten dimulai dari wajahnya Jaehyuk, saat Doyoung mengusap pipinya ia terkejut melihat mata Jaehyuk yang tiba-tiba menetaskan air mata.

Doyoung mengecek alat alat yang ada disana memastikan jika keadaan Jaehyuk tetap stabil, dan setelah dicek keadaan Jaehyuk sangat stabil dan membaik.

"Kenapa nangis kak" Doyoung mengusap air mata yang keluar dari mata Jaehyuk.

"Kak Jae mimpi buruk ya?"

Doyoung menyelesaikan mengelap bagian tubuh Jaehyuk lainnya, setelah selesai ia membereskan semuanya. Beberapa saat setelah itu orang tua Jaehyuk baru saja datang.

"Makasih Doyoung"

"Iya Ma, Pa"

Orang tua Jaehyuk membawa makanan untuk dimakan bersama dirumah sakit.

"Kamu pasti belum makan ayo makan dulu" ucap mama Jaehyuk memberikan kotak makan kepada Doyoung yang berisi makanan.

Doyoung ikut makan bersama mereka, mereka makan dengan tenang sehingga tidak ada yang sadar jika tangan Jaehyuk bergerak kecil. Mata Jaehyuk sedikit terbuka lalu tertutup kembali.

Setelah selesai makan Doyoung kembali duduk disamping Jaehyuk, ia tak pernah lelah untuk menunggu Jaehyuk sadar.

Doyoung memandang wajah Jaehyuk yang masih menutup matanya, tetapi tiba-tiba mata Jaehyuk bergerak lalu terbuka sedikit.

"Kak Jae akhirnya bangun"

Orang tua Jaehyuk begitu senang melihat Jaehyuk yang mulai sadar. Setelah memanggil dokter dan diperiksa dokter bilang keadaan Jaehyuk memang sudah membaik.

"Asa" Bibir Jaehyuk bergerak mengucapkan nama Asahi tanpa suara.

"Sayang, akhirnya kamu sadar" mama Jaehyuk sampai menangis terharu melihat anaknya kembali membaik.

"Asahi" ucap Jaehyuk pelan, akhirnya ia bisa mengeluarkan suaranya.

Doyoung memasang wajah tak suka karena yang dicari Jaehyuk malah Asahi.

"Asahi mana Ma"

Mama Jaehyuk tersenyum kecil, "Kamu gak usah khawatir, Asahi baik baik aja kamu jangan banyak pikiran dulu biar cepet sembuh ya"

"Asahi baik kan"

"Iya keadaan Asahi udah baik" bohong mamanya, karena tak mungkin juga kan mengatakan yang sebenarnya sedangkan Jaehyuk saja baru sadar dari koma nya.

"Kakak banyak istirahat aja supaya cepet sembuh" ucap Doyoung.

Jaehyuk merasa lega mendengarnya jika Asahi baik baik saja, karena ia pernah bermimpi jika Asahi pergi meninggalkannya.










Dirumah Junghwan ia keheranan melihat mamanya yang sedang siap-siap seperti akan pergi, mamanya bilang sekarang sedang tidak ada pekerjaan tapi kenapa tiba-tiba akan pergi padahal ini juga sudah sore hari.

"Mama mau kemana"

"Mama dapat kabar katanya Jaehyuk sudah sadar jadi mama mau jenguk kesana"

Junghwan kesal karena Jaehyuk sudah sadar dan kenapa mama nya masih peduli dengan mereka.

"Mama ngapain masih peduli sama itu orang sih, udahlah Ma gak usah kesana lagian ini udah sore papa belum pulang juga"

"Kamu gak boleh kaya gitu dek, mama sama papa udah maafin Jaehyuk dan ikhlas sama kepergian kakak kamu jadi kamu juga harus bisa, punya dendam itu gak boleh dek"

Junghwan mendengus kesal, mama dan kakaknya sama saja, sama-sama terlalu baik kepada orang lain.

"Terserah mama" Junghwan pergi menuju kamarnya.

Mamanya hanya menggeleng kecil, Junghwan masih belum merelakan Asahi apalagi sekarang mendengar kabar Jaehyuk sadar.

Mamanya jadi pergi ke rumah sakit diantar supir pribadinya, sedangkan Junghwan sedang marah marah dikamarnya sendiri.

Setelah sampai rumah sakit langsung saja mencari ruang rawat Jaehyuk, sampai disana ternyata Jaehyuk sedang disuapi makan oleh mamanya.

"Aah terimakasih sudah datang"

"Iya, keadaan Jaehyuk baik?" Jaehyuk tersenyum.

"Baik Tan. Asahi juga baik kan?"

Kedua para ibu itu saling memandang satu sama lain, mama Jaehyuk seperti memberi kode agar tidak mengatakan yang sebenarnya dahulu.

"Asahi baik, dia lebih baik dari pada kamu jadi kamu juga harus bisa sembuh cepet"

"Terus kenapa Asa gak ikut"

"Gak bisa, kamu kalo mau ketemu Asahi harus sembuh sepenuhnya dulu baru bisa ketemu Asa"

"Asa meskipun udah sembuh dia masih butuh istirahat dan jangan kecapean, kamu ngerti kan" ucap mama Jaehyuk.

Jaehyuk mengangguk, pasti Asahinya masih butuh waktu istirahat yang banyak.

"Nanti setelah aku sembuh boleh kan ketemu Asahi, Tan?"

"Tentu boleh, Asahi juga pasti nunggu kamu datang buat jenguk dia" Mamanya Asahi berusaha menahan tangisnya, tak tega melihat wajah senang Jaehyuk yang berharap bertemu Asahi.

"Mama, aku mohon batalin perjodohan aku sama Doyoung aku maunya sama Asahi, boleh kan Papa Mama"

"Sekarang kamu fokus sembuh dulu baru bahas ini lagi" ucap sang papa.

"Tapi iyain dulu"

"Hm iya"

Tak ada cara lain lagi selain mengiyakan kemauan Jaehyuk, karena jika tidak takutnya Jaehyuk jadi banyak pikiran dan itu bisa berpengaruh dengan kondisi Jaehyuk.

"Tante, aku titip salam buat Asa bilangin aku minta maaf, pokoknya aku janji setelah sembuh aku bakal kerumah buat lamar Asahi"

Semua orang yang disana terkejut begitu juga sedih. Jaehyuk dengan senyum lebarnya yang berharap akan bertemu Asahi dan melamarnya.

















~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sayangnya ini bukan mimpi ygy
( ◜‿◝ )

I love you and him [Jaesahi]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang