•
•
•
•
•
•Callysta melarikan diri dari kelas dengan alasan sakit perut ia masih belum siap bertemu lagi dengan Arkan. Bagaimana mana caranya ia bisa menghilangkan perasaan pada Arkan dengan mengingat perlakuan yang diberikan Arkan untuk nya.
"Kenapa sesakit ini?" Gumamnya.
"Apanya yang sakit?!"
"Suami kamprett! Kagetin aja lu." Maki Callysta menatap sinis Arabian di sampingnya. Pertama kali Callysta menyebutnya suami Arabian tidak bisa menyembunyi senyumannya merasa senang.
"Ngapain di uks? Kamu sakit?" Arabian menarik kursi duduk menghadap kearah Callysta tangannya menyentuh dahi gadis itu ngecek suhu tubuh.
"Hm sakit banget" Callysta memindahkan tangan Arabian dari dahi seketika cairan bening jatuh dari matanya.
"Jangan nangis, akan ku obati" Menghapus air mata istri Arabian mengerti sekarang kenapa gadisnya menangis ia menarik Callysta kedalam pelukan hangatnya.
Gadis itu melepaskan pelukannya, memandang Arabian seperti mengatakan sesuatu.
"Jangan pergi dari gue, tetap berada dibelakang gue untuk menahan tubuh gue, jangan pernah biarkan tubuh gue jatuh menyentuh tanah, bisa janji sama gue?" Lirih Callysta.
"Kenapa nggak? apa pun buat kamu, aku janji" Arabian terkekeh.
"Gue mau ke kelas."
"Aku antar."
"Gue bisa sendiri!" Sinis Callysta.
"Ya, iya silahkan nona." Arabian membukakan pintu untuk Callysta mempersilahkan keluar duluan kemudian baru dirinya.
Setelah Callysta berpisah dengan Arabian didepan uks ia memutuskan untuk ke kelas tidak peduli apa yang akan terjadi, ia akan berusaha untuk melupakan Arkan kalau pun cinta dan hati nya mengatakan tidak.
Perbuatan Arkan tidak bisa dimaafkan, Callysta tidak mau tau atas alasan apa Arkan melakukan itu ia akan melupakan semua kenangan, waktu, sesuatu yang pernah ia lakukan dengan Arkan. Perselingkuhan itu sama hina bagi nya.
"Ya Tuhan jika ini yang terbaik untuk ku, akan ku jalani sesuai dengan pilihan Mu" Gumamnya memasuki kelas.
Saat diambang pintu mata nya langsung tertuju pada Arkan yang sedang menatap kearahnya, begitu mata mereka bertemu dengan cepat Callysta memalingkan wajahnya kearah temen temennya.
"Lo nggak papa Ta?" Tanya Abel.
"Emang gue kenapa?" Callysta malah tanya balik. Sekarang temen-temennya dibuat bingung dengan sikap tak acuh Callysta.
"Lo baik baik aja kan?" Tanya Runa lagi.
"Ya." Jawab Callysta santai seolah olah tidak ada yang terjadi. Jam pelajaran selesai, jam istirahat baru di mulai.
"Woi! Ayok ke kantin gue laper!" Kesel Chelsea melihat temen temennya asik menulis.
"Sabar, dikit lagi ni." Lisya mempercepat gerak tangannya.
"Udah ayok!" Suara Callysta terdengar penuh dengan energi.

KAMU SEDANG MEMBACA
CALLYSTA! |END|
Storie d'amoreFollow dulu sebelum baca! Selama dua tahun tinggal di Amerika, Callysta memutuskan untuk kembali ke indonesia dan sekolah disana. Callysta kembali untuk mencari tau penyebab kepergian sang bunda. Sebenarnya apa yang terjadi delapan tahun yang lalu...