8. new school

95 14 3
                                    

Tok

Tok

"Adek bangun!"

Tak ada jawaban dari dalam, dengan segera Ilana memasuki kamar tersebut.

'cklek'

Ilana berjalan menuju ke arah jendela untuk membuka tirai agar Thala segera bangun dan terganggu oleh sinar matahari yang menyorot masuk.

Setelah selesai, ia berjalan ke arah kasur yang di tiduri oleh Thala agar ia cepat terbangun.

"Dek bangun, ini sudah siang" ujar Ilana dengan lembut, sambil menyibak selimut yang dipakai Thala.

"Bentar Bun, lima menit lagi" ujarnya sambil merubah posisi memunggungi sang bunda.

"Ngga ada lima menit, lima menitan. Cepat bangun"

"Iya bun, iya ini adek udah bangun"

Setelah memastikan Thala terbangun, ilana segera keluar dari sana tanpa menutup pintu kembali.

"Bunda, pintunya di tutup" teriaknya agar ilana dapat mendengarnya.

"Ngga usah, nanti juga kamu keluar"

Mendengar jawaban sang bunda, Thala merasa kesal. Akhirnya ia turun dari atas kasur dan segera menutup pintu itu kembali.

Thala segera mengambil handuk dan menyiapkan seragam sekolahnya, setelah selesai ia berjalan ke arah kamar mandi untuk segera mandi.

Kurang lebih membutuhkan waktu 15 menitan, Thala sudah selesai mandi dan sudah memakai balutan seragam sekolah.

Sudah 1 Minggu ini Thala menunggu kepindahan ke sekolah barunya, dan hari yang ditunggu tunggunya akhirnya tiba.

Seperti sekarang ia sedang memakai seragam sekolah barunya, seragam tersebut sama yang dipakai oleh Kala yang artinya ia dan sang kakak akan satu sekolahan.

Setelah selesai mandi, Thala segera mengambil tasnya dan disampirkan di bahu kanannya sambil berjalan keluar dari kamar tersebut untuk pergi ke kamar Kala.

Tapi sebelum itu, Thala memakai bedak dan memoles bibirnya tipis

Seperti biasa Thala tidak mengikat rambutnya, ia meminta bantuan Kala untuk mengikatnya.

Cklek

"Bang, Abang dimana?" Thala mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar mencari Kala.

"Dikamar mandi, bentar lagi selesai" teriaknya dalam kamar mandi.

"Iya, adek tungguin sambil makek kaus kaki"

Thala segera mendudukkan dirinya di karpet yang tersedia disana untuk memakai kaus kakinya karena ia belum memakainya sedari tadi.

Lima menit kemudian Kala keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana sekolahnya tanpa memakai seragam atasan hanya memakai baju lengan pendek berwarna putih.

"Nunggu lama kah?" Tanya Kala sambil berjalan ke arah seragam sekolahnya yang berada di gantungan baju.

"Nggak"

"Tungguin bentar Abang mau pakek baju dulu" Kala segera memakai bajunya agar Thala tak menunggunya lama.

"Mana sisirnya?" Thala segera menyerahkan sisir yang dibawanya tadi dan Kala menerimanya dengan baik.

Kala segera duduk di belakang Thala agar dapat dengan mudah mengikat rambutnya.

Setelah menerima sisir dari Thala, Kala segera menguncir rambut Thala agar tak berantakan dengan hiasan pita.

"Nanti kamu berangkat sendiri, Abang lagi ada urusan."

"Iya"

"Ayo kita turun" ajak Kala sambil menggenggam tangan Thala dan mengambil tasnya yang tadi tergeletak di atas sofa.

"Pagi Bun, yah" panggil mereka berdua bersamaan.

"Ini kalian sarapan dulu" serah dua piring makanan ke arah Thala dan Kala.

"Yah, nanti adek anterin sekolah. Abang ngga bisa barengan sama adek"

"Lho kenapa bang?"

"Abang sibuk. Nanti adek, ayah anterin aja"

"Iya nanti adek biar ayah anterin."

Setelah menghabiskan sarapannya Kala segera berpamitan kepada kedua orang tuanya dan Thala.

"Abang berangkat" ujarnya sambil menyalimi kedua orang tuanya dan mengecup pipi Thala.

***

"Mau ayah anterin sampai ketemu kelasnya?" Tanya sang ayah setelah sampai di depan gerbang sekolah.

"Nggak usah yah, mending sekarang ayah berangkat kerja aja"

"Yakin dek? Ini hari pertamamu sekolah loh. Yakin ngga mau di anterin ayah?"

"Ngga usah ayah, nanti adek minta bantuan Abang aja kalo dah ketemu orangnya"

"Yaudah, Salim dulu sama ayah" Kavindra menyodorkan tangannya, dan di terima oleh Thala.

"Nanti pulangnya sama Abang ya, oh iya ini uang saku kamu. Jangan bilang-bilang sama yang lain" ujarnya kepada Thala sambil menyerahkan beberapa lembar uang.

"Okeh ayah" Thala segera turun dari dalam mobil.

"Da ayah" lambaian tangan tersebut di tunjukan kepada sang ayah setelah meninggalkan area sekolah.

"Huft, harus berani cari sendiri. Ngga boleh manja. Tapi mana ya bang Kala, padahal tadi dia berangkat duluan loh." Ujarnya sambil celingukan mencari Kala.

"Udahlah mending cari kelas dulu, tanya ke ruang guru atau kepsek aja lah"

Setelah menanyakan kelasnya, Thala segera menuju kelas tersebut. Karena ini hari Senin yang berarti upacara akan di lakukan sebentar lagi.

Ternyata Thala masuk kedalam kelas
10-B1 yang kelasnya berada di ujung lorong. Sedangkan Kala menduduki kelas 11-A3.

AKSAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang