9. punishment

115 15 2
                                    

Akhirnya Thala sampai juga di depan kelasnya setelah mencari-carinya cukup lama.

Thala segera memasuki kelas tersebut dan meletakkan tasnya di salah satu bangku yang terlihat kosong, dan ia segera bergegas keluar menuju lapangan.

Karena didalam kelas tersebut hanya tersisa dirinya seorang sedangkan yang lain sudah berada di lapangan upacara

Upacara berlangsung dengan khidmat. Suasana begitu kondusif.
tapi pada saat pembacaan amanat, para guru yang berjumlah sekitar dua orang sedang menggiring beberapa siswa agar melakukan upacara di depan menghadap siswa-siswi yang lain.

Karena para siswa tadi datangnya terlambat.

Thala yang tadinya menundukkan kepalanya karena panas, ia segera mendongak karena terdengar sangat ramai.

Thala dapat melihat Kala sedang berdiri didepan sana bersama yang lain.

Penampilan Kala sangat berantakan, berbanding terbalik ketika tadi berangkat sekolah.

Seperti sekarang, baju tidak dikancingkan sehingga menampakkan kaos lengan pendeknya, pakai sepatu selain putih, dasi tidak diikat dengan benar, rambut berantakan.

Bukannya terlihat cool, malahan terlihat seperti jamet. Thala yang melihat hal tersebut segera mengambil ponselnya untuk mengabadikan hal tersebut.

Dengan segera ia mengirim hasil jepretan tersebut.

Anaknya bapak Kavindra

Thala
Uy ngab
P
P
P
Send picture.

Foto tersebut berhasil di kirim, tak menunggu waktu lama pesan tadi segera centang biru yang berarti sudah terbaca oleh si penerima pesan.

Anaknya bapak Kavindra

Kalaa
Apaan dek?

Thalaa
Ngga ada, lebih baik Abang langsung saja lihat foto yang di kirim adek.


Dengan segera Kala melihat apa yang di kirim oleh Thala. Ia sangat terkejut ternyata Thala diam-diam mengambil fotonya ketika sedang di hukum.

Sangat-sangat tidak bisa di biarkan ini. Pasti Thala ujung-ujungnya cepu kepada sang bunda.

Dari arah kejauhan Thala dapat melihat sang Abang yang nampak terkejut dengan foto yang ia kirim, setelah itu ponsel Thala bergetar.

Anaknya bapak Kavindra

Kalaa
Adek, hapus ngga fotonya.

Thalaa
Ngga akan dong, ini tuh hal langka yang harus diabadikan.

Kalaa
Hal langka gimana maksudmu?

Belum sempat Thala mengirimkan balasan, ponsel Thala sudah ada yang merebutnya secara paksa dari arah belakang.

Thala yang mengalami hal tersebut langsung terkejut dan membalikkan badannya guna menatap orang tersebut. Ternyata seorang anggota OSIS yang berjaga.

"Lu tau kan apa kesalahannya?"

"Tau"

"Coba jelasin kalo tau" ujarnya sambil bersedekap dada, dengan wajah menantang.

Thala yang mendengar hal tersebut segera menggelengkan kepalanya pertanda tak ada jawaban.

"Ini ponsel gua sita dulu, lebih baik lu ke depan gabung sama yang lain" tunjuknya ke arah para siswa yang sedang di hukum.

AKSAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang