Thala sedari tadi membuntuti Kala sampai di depan kamarnya. Kala segera masuk kedalam kamarnya dengan membanting pintu hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
Thala yang mendengar hal tersebut berjengit kaget dan menghentikan langkahnya di depan pintu kamar.
"Bang, adek boleh masuk?" Tak mendapat jawaban dari dalam, Thala segera membuka knop pintu.
"Bang, Abang marah?" Tanya Thala sembari melihat Kala yang sedang membaca bukunya di meja belajar.
"Bang, adek minta maaf" ia mendekati Kala dan berdiri di sampingnya.
"Bang, Abang. Abang masih marah?" Ujarnya sambil menggoyangkan salah satu lengan Kala.
"Abang, adek mau minta maaf. Ini adek kembaliin hpnya. Jangan marah lagi" sodor hp tersebut ke arah Kala.
"Ambil aja" Kala segera beranjak dari sana dan berjalan ke arah kasur dan membaringkan dirinya setelahnya menutup tubuhnya sampai bahu dengan memunggungi Thala yang masih ada di sana.
"Kamu bisa keluar, jangan ganggu Abang ngantuk" Thala yang mendengar suara ketus tersebut segera beranjak dari sana.
"Selamat malam Abang" setelahnya ia menutup pintu kamar tersebut dengan hati-hati.
Thala berjalan dengan lesu ke arah kamarnya dan segera pergi kekamar mandi untuk gosok gigi setelah itu tidur.
***
"Pagi semua" sapa Thala ketika sampai di ruang makan.
"Pagi adek" jawab ke dua orang tuanya.
"Lho Bun, yah, Abang kemana? Tumben ngga ikut makan bareng?" Tanya Thala bingung karena tidak mungkin Kala meninggalkan sarapan paginya.
"Lho adek ngga tau? Abang dari tadi dah berangkat loh" jawab bunda.
"Kok Abang ngga pamit sama adek sih, Abang keknya masih marah deh Bun."
"Bun, gimana cara ngebujuk Abang? Adek ngga mau Abang diemin adek terus-terusan." Ujarnya dengan memohon agar dapat dibantu oleh sang bunda.
"Bunda ngga tau, coba kamu tanya ayah"
Thala segera menatap sang ayah, "yah gimana?"
"Ayah ngga tau, adek usaha aja sendiri. Ayah ngga bisa bantu, soalnya ini baru pertamakali abangmu kek gitu."
"Yaudahlah, Thala mau berangkat sekolah aja." Thala segera beranjak dari sana dan berpamitan kepada kedua orangtuanya.
"Dek, ngga dianterin ayah?" Teriak ayah dari dalam rumah.
"Ngga usah yah, adek berangkat sendiri aja"
Thala segera berjalan ke arah garasi untuk mengambil motor, sebenernya Thala nggak terlalu bisa menggunakannya mungkin nanti Thala bisa memanfaatkan dia.
Ternyata motor yang berada di garasi motornya tinggi-tinggi, Thala tak bisa menggunakannya.
"Hai boleh bantu Thala? Untuk hari ini" ia bertelepati dengannya.
Thala segera memejamkan matanya dan manik mata tersebut berubah menjadi hitam. Jika dilihat dengan seksama, manik mata tersebut menyiratkan hal-hal abstrak sehingga yang menatapnya akan terus berporos di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSAKIRA
Teen FictionDunia mimpi adalah dunia yang dipenuhi dengan segala hal yang berbau dengan imajinatif. Lucid dream tak dapat dialami oleh semua orang. Namun, jika ia tak dapat mengatasi mimpi tersebut dengan baik maka akan terjadi gangguan pada pola tidur. Sama ha...