15. tired

84 12 0
                                    

Mereka berempat pulang dari sekolah secara bersama-sama dengan menggunakan mobil.

Mobil tersebut segera terparkir di halaman rumah setelah memakan waktu kurang lebih 6 menitan untuk sampai dari sekolah.

"Bunda, mama adek pulang" seru Thala sambil berjalan memasuki rumah.

"Eh kalian udah pada pulang"

"Belum Bun, ini masih di sekolah. Yasudah atuh Bun"

"Bunda cuma basa basi ya kai, kamunya serius mulu kek Lance."

Lance yang namanya dibawa-bawa hanya memutarkan bola matanya malas.

"Yaudah Bun, mah adek sama yang lain mau ganti baju sama sekalian mandi dulu"

Setelahnya mereka berempat pergi ke kamar masing-masing.

Thala segera mandi dan memakai baju santainya, dengan rambut yang tidak di ikat seperti biasa. Ketika akan menuju lantai bawah Thala berpapasan dengan Kailan dan Lance.

"Bang, kak, nanti bantuin adek ya bikin makalah BK. Ya meskipun ini tugas kelompok sih"

"Lho emang ada pelajaran BK?" Tanya Kailan bingung.

"Iya ada, buktinya adek suruh bikin makalah."

"Iya nanti di bantu."

"Tapi nunggu yang lain ngumpulin aja dulu, biar mereka ada tanggung jawabnya."

"Iyaa"

***

Sudah 1 Minggu Thala menunggu para siswa ataupun siswi yang satu kelompok dengan Thala mengumpulkan hasil resume pelajaran BK.

Namun, yang ditunggu pun tak ada yang mengirimkan hasilnya.

Keesokan harinya.

"Tugas dari ibu tentang membaca makalah tolong dikumpulkan" ujar Bu Ani kepada para murid yang berada di kelas Thala. Bu Ani merupakan guru BK yang berada di sekolah tersebut.

Para ketua kelompok mengumpulkan hasil resuman mereka, dalam kelas tersebut terdapat 4 kelompok, dan Thala kelompok urutan nomor 3 dengan jumlah anggota sekitar 8 anak.

"Ini kenapa yang mengumpulkan hanya 2 kelompok?" Tanya guru tersebut sambil mengangkat makalah tersebut tinggi-tinggi.

"Kelompok 3 sama 4 kemana ini? Seharusnya kalau dikasih tugas itu dikerjakan bukan di abaikan. Tolong perwakilan kelompok segera mengangkat tangan" pintanya.

Perwakilan dari kelompok 4 sudah mengangkat tangannya, dan langsung di beri arahan sama Bu Ani.

Thala menolehkan kepalanya ke sana kemari untuk melihat anggota kelompoknya siapa yang angkat tangan. Namun semua mata menatap ke arah Thala, dan akhirnya Thala lah yang menjadi perwakilan kelompok.

"Saya Bu perwakilan dari kelompok 3" Thala mengangkat tinggi tangannya, dan tatapan Bu Ani berpusat ke arah Thala.

"Kenapa kelompok kamu belum? Sedangkan yang lain sudah? Seharusnya kamu sebagai ketua kelompok itu memberi arahan kepada anggotanya bukan malah diam saja." Cerca Bu Ani.

"Maaf Bu kalau menyela, sebenarnya saya sudah meminta yang lain untuk mengirimkan resume materi yang akan dibuat makalah, tapi yang lain ngga ada yang respon Bu"

"Seharusnya kamu tuh ngga usah nunggu-nunggu yang lain, harusnya kamu bisa ngerjainnya duluan. Kalau nunggu yang lain itu apa? buang-buang waktu." Marah Bu Ani.

"Gini ya cah, kalau di kasih tugas itu ya dikerjakan. Jangan kayak gini lagi, ibu nggak mau kejadian kayak gini terulang kembali. Mengerti?!"

"Mengerti Bu" jawab semua murid yang berada dalam kelas tersebut.

"Yasudah, untuk kelompok 3 dan 4 temanya ibu ganti. Kelompok 3 temanya nilai dan norma dalam masyarakat, dan kelompok 4 temanya tentang pergaulan bebas. Minggu depan harus selesai. Mengerti?!"

"Mengerti Bu"

"Cukup sampai di sini pelajaran ibu. Baca doa sesuai keyakinan masing-masing dan permisi." Guru tersebut segera keluar dalam kelas Thala.

"Kelompok 3 sini ngumpul" teriak Thala mengumpulkan anggotanya.

"Nanti jangan ada yang nunda-nunda ngerjain. Gue capek di ceramahin terus." Sedangkan yang di beri arahan malahan tidak mendengarkan.

"Yasudah kalau tidak ada yang berkomentar, nanti kita bahas di grup aja. Kalian sekarang boleh pulang."

Dengan segera mereka berbondong-bondong untuk segera pulang.

Thala segera keluar kelas, dan ternyata di depan kelas sudah ada ketiga abangnya.

Selama seminggu ini, Lance, Kailan, dan orang tuanya sudah kembali kerumahnya.
Meskipun sudah kembali kerumahnya, Lance dan Kailan tetap mau berangkat sama-sama dengan Thala dan Kala.

"Abang, capek" rengeknya ke arah ketiga abangnya.

"Iya, ayo kita pulang" kailan segera merangkul bahu Thala, dan diikuti Kala dan Lance dari belakang.
 
Setelah sampai di rumah, Thala langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepas sepatunya dan tasnya.

Cklek

Pintu kamar dibuka oleh Lance.

"Kenapa belum ganti baju?"

"Adek capek Abang"

"Ganti baju dulu, baru nanti tiduran" Lance berjalan ke arah Thala dan menarik Thala agar segera terduduk.

Lance segera melepas tas ransel Thala, dan melepas ikatan rambut Thala. Setelah di rasa selesai Thala segera membaringkan tubuhnya.

"Ish, bentar. Jangan tidur dulu"

Tak lama terdengar suara dengkuran halus, sudah dipastikan Thala telah tertidur pulas.

"Kebiasaan" Lance segera melepas sepatu yang masih terpasang di kaki Thala dan melepas kaus kakinya juga.

Setelah selesai ia membenarkan posisi Thala tidur karena tadi posisinya tertidur dengan kaki yang menjuntai ke bawah.

"Abang pulang dulu, besok kesini lagi buat jemput kamu" ujarnya setelahnya mengecup singkat kening Thala.

***

"Bun, Kailan  sama Lance mau pamit pulang. Besok kesini lagi buat main." Ujar Kailan meminta izin setelah menyalimi ilana.

"Iya, kalian hati-hati di jalan."

"Wokeh bunda."

"Bunda titip salam, sama Calestria."

"Calestria siapa Bun?" Tanya Kailan ngebut.

"Ya mama-mu lah, masa gitu aja lupa."

"Hehe, iya Bun nanti kakak sampaikan."


Setelah mengantar Lance dan Kailan sampai teras rumah, ilana segera memasuki rumahnya.

AKSAKIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang