15 | Cowok Misterius

48 1 0
                                    

"Nat, gampang banget lo share lokasi lo ke orang gak kenal," marah Icha pada Natasha, "emang lo kenal dia siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nat, gampang banget lo share lokasi lo ke orang gak kenal," marah Icha pada Natasha, "emang lo kenal dia siapa?"

Natasha mengangkat bahunya tak peduli, "Gak tau, lagian yang gue share alamat tetangga situ. Bukan rumah gue langsung," terang Natasha enteng.

"Tapi, dia siapa Tasha? Lo ngasih no lo ke siapa? Kok bisa dia tau nomor hp lo?"

"Gue gak tau, yang penting sekarang gue udah dapet partner kan? Lo bisa pergi dengan tenang tanpa mikirin nasib gue gimana," ucap Natasha ada benarnya juga.

Icha memilih melupakan topiknya. Ia pergi mengambil handuk, kemudian berjalan menuju toilet yang ada di kamar Natasha. Dia ingin segera mandi dan merias dirinya secantik mungkin. Karena tidak mungkin ia berpenampilan gembel didepan lelaki yang ia sukai.

"Gue mau mandi dulu. Butuh waktu lama buat gue dandan."

"Hm, gue mau tidur. Ntar bangunin." Natasha mulai memejamkan matanya, dengan cepat terlelap tidur. Icha tak habis pikir membiarkan Natasha bersantai sedang ia bergegas mandi.

Langit sudah mulai gelap, jam menunjukan pukul enam kurang lima belas menit. Natasha masih menikmati tidur sorenya. Padahal Icha sudah mulai berdandan, sebentar lagi akan selesai. Disela ia menata rambutnya, Icha berteriak membangunkan Natasha.

"Natasha! Nat! Bangun, woy! Udah jam berapa ini buset." Namun, Natasha tidak terganggu sama sekali.

"Haduh, Tuan Putri bangun!!" teriaknya lebih keras.

Kali ini Natasha meresponnya dengan menggerakkan badan seperti menggeliat, setelah itu kembali tertidur lagi. Sudah habis kesabaran Icha, ia berjalan mendekat ke tempat tidur Natasha. Menggoyangkan badan mungil itu, sembati menepuk-nepuk pipinya lumayan keras.

"BANGUN!!!" teriaknya didekat telinga Natasha.

"Apa sih?!! Berisik tau! Gue masih ngantuk!" omel Natasha dengan mata masih terpejam, ia mengambil guling disampingnya, memeluknya erat, lantas kembali tertidur.

Jengkel, Icha menarik guling itu kasar, memukulkannya berkali-kali kebadan Natasha hingga ia benar-benar terbangun.

"IH IYA-IYA INI GUE BANGUN!"

Natasha terduduk dari tidurnya. Mencoba membuka mata walau terasa berat. Ia menguap lebar, mengacak rambutnya yang sudah acak-acakan. Perlahan ia bisa melihat dengan jelas penampilan Icha.

"Udah cakep aja ini temen gue." Entah itu ledekan atau pujian Icha tetap kesal mendengarnya.

"Udah buruan sana lo mandi. Telat nanti kita, lo katanya mau di jemput cowok ga jelas itu. Lo harus dateng lebih awal ke lokasi kalo ga mau ketahuan. Cepet sana buruan!" omelnya melempar handuk ke arah Natasha.

"Hm," Natasha merespon singkat, berjalan gontai ke arah kamar mandi.

* * *

SWEET SEVENTEEN; Devano DanendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang