marah

7.6K 178 11
                                    

Mama dan arvel sudah pulang dari tadi, dan sepanjang mereka mengunjungi mereka alex selalu diam dan memperhatikan kedekatan arvel dan Winda, arvel tidak pernah melepaskan pelukan ya dari winda dan paling mambuat alex lebih iri atau cemburu pas arvel pamit dan mencium pipi Winda dan winda menciumi pipi arvel juga, bagaimana tidak iri coba .

Hey ingat dia saja belum perna di cium mi yah walaupun perna 1 kali tapi itu dia yang minta.

Winda memperhatikan alex dari tadi diam

"kakak kenapa?? "

Ucap winda bingung

Alex melihat winda dingin dan datar dia pun tidak menjawab pertanyaan winda
,Winda melihat itu bingung sendiri melihat kelakuan alex

Dan dia pun tersenyum winda tau pasti alex sedang marah dia pun cuna mendiami Alex, Winda tau orang yang sedang marah lebih baik di diam kan dan menyelesaikan marah ya dulu, bener kan?

Melihat winda cuma diam aja alex pun sedikit kesel harus ya kan di bujuk ke di beri cium ke apa ke gitu bukan malah di diam min kayak gini

Winda pun mau ke toilet di pun turun dari tempat tidur sendiri dan berjalan pelan ke kamar mandi, alex pun melihat itu khawatir tapi ego ya lebih penting sekarang .

Winda pun kembali ke toilet dengan pakai santai alex melihat itu bingung sendiri ingin menayakan tapi gengsi, beberapa saat kemudian suster datang alex pun melihat itu teheran .

"mbak sini saya cabut infusnya "

suster itu saat sudah ada di tempat tidur winda dengan senyuman tipis nya melihat winda

Winda melihat itu pun membalas tersenyum dan mengagukan kepala nya, suster pum mencabut infus itu pelan, alex pun melihat itu kaget kok infus udah di bukan Winda belum baikan

"makasih nya sus"

winda berterima kasihlah kepada suster tersebut dan susternya pun tersenyum dan membalas ucap winda

"sama sama mbak kalo begitu saya pamit nya "

suster dan lasung pergi dari ruang itu meninggal pasangan suami istri tersebut

Alex masih diam dan tidak Gomong apa pun, winda turun dari kasur dan membereskan pakaian ya dan barang lain ya, alex udah gak tahan masa bodoh dengan ego nya

"ay"

Winda pun menengok ke arah alex

"hmm iya knp "

"kok kamu udah beres ² bukan ya kamu masih sakit nya"

Ucap Alex berdiri dan jalan ke arah winda

"gak ... aku udah baikan ,lagian cuma luka kecil "

winda sambil tersenyum membalas ucap alex tersebut

Alex terdiam beberapa saat

"ay"

"hmm"

Ucap winda sambil melanjutkan membereskan

Alex melihat itu lasung memeluk winda dari belakang, winda pun kaget dan lasung membalikan badan nya dan melihat alex yang sedang memeluk nya dan meletakan kepala ya di bahu winda

"kenapa hmm"

Ucap Winda sambil mengelus kepala alex

"ale marah sama ay"

alex pun mengeluarkan unek unek nya dengan nada seperti anak kecil

"kenapa marah hmm"

Winda pun membalas perkataan suami nya tersebut dengan lembut

"kamu tadi cium bocah kematian itu mana peluk sama elus kepala lagi"

Ucap alex dengan nada jutek dan cemburu demi apa pun dia kesal sekarang

Winda bingung sendiri diri bocah kematian? Setelah berpikir siapa itu bocil kematian udah lasung ketawa

"hahahahah"

"ay jangan ketawa "

Ucap alex kesal sekaligus malu harga dirinya sebagai orang yang datar dan dingin hacur kerena cemburu sama anak kecil

"hahah lagian kak ada ada aja sih masa marah sama arvel "

Ucap Winda mengelekan kepala nya melihat tingkah suami nya tersebut

"udah sana aku mau selesai ih ini dulu baru pulang "

sambil melepaskan pelukan alex dan melanjutkan membereskan pakaian nya

Alex yang melihat itu melongok di buatnya dengan enteng winda melepas kan pelukan yang di mana semuah wanita di sekolah sangat ingin di peluk oleh nya.

Winda pun selesai dengan kegiatan nya melihat alex yang melongok di tempat lasung aja menjitak kepala alex pelan
Alex yang di jitak tersebut kaget .

"kenapa melemun yuk pulang "

Ucap winda melangkah keluar dari ruangan meninggal alex di dalam

Alex yang melihat itu keget dan mengejar winda dan berteriak

"ay tunggu "

alex pun lari kecil mengejar winda yang sudah jauh di sana meninggal kan nya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oky selesai dulu yah di bab ini nanti di lanjut ya bay semuah maaf ya kalo banyak typo bertebaran jangan lupa bintang ya

Dada danggo yah jadi nama kalian yang baca cerita ku adalah DANGGO

MANJA ATAU DINGIN NIH?[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang