15

10.9K 812 31
                                    

"Victor"

Hanya satu kata tapi dapat membuat orang-orang penasaran dengan sosok itu.

Sang tuan besar mengerutkan alisnya tajam,dan kembali bertanya kepada Zack

"Apa yang telah perempuan itu lakukan terhadap putri ku Zack?" Tanya tuan besar dingin

Zack menjawab dengan tegas dan lugas, dimulai dari Elsa mengajak Victor berteman sampai akhirnya kejadian itu terjadi.

Sang tuan besar mengepalkan kedua tangannya erat, Ekspresi nya terlihat sangat marah dengan kedua telinga nya yang mulai merah.

"Berani sekali Perempuan miskin itu menolak keinginan putriku" Ucap Tuan besar meremehkan

"Zack menurutmu hukuman apa yang pantas dia dapatkan? Cambuk?Kurung? Atau kita siksa sampai dia memohon ampun dan maaf pada putriku?" tanya tuan besar dengan seringai nya dan ekspresi berpikir

Zack hanya diam tanpa menjawab, Zack merutuki tuan besar dalam hatinya yang menurutnya sangat berlebihan.

Zack tahu ini hanya persoalan kecil, tapi kenapa tuan besarnya itu sangat berlebihan dalam menghakimi seseorang, Zack sebenarnya ingin berhenti bekerja dengan Tuan besar nya tapi Zack terlanjur terikat kontrak dan tak mudah juga untuk lepas dari ikatan tuan besarnya.

"Zack" duara dingin tuan besarnya berhasil membuyarkan lamunan Zack

"Saya tuan" balas Zack tegas

"Bawa anak itu kehadapan ku" Perintah sang tuan besar

"Bagaimana dengan pemuda satunya lagi tuan?" Tanya Zack Ragu

"Terus selidiki dia. sekarang aku hanya ingin kau membawa bocah bernama Victor" Ucap tuan besar tegas

"Baik tuan" setelah mengatakan itu Zack tanpa basa-basi langsung keluar ruangan untuk melaksanakan tugasnya

Setelah kepergian Zack, tuan besar kembali menatap Foto Victor serta biodata Victor

"Entah kenapa tapi aku sangat membenci wajahmu itu" Ucap Tuan besar

------------------------------------------------

Selepas kejadian pagi tadi, Victor dkk menjalankan kegiatan sekolah nya tanpa ada drama, Genta dan yang lainnya pun tak tahu entah kemana.

Menurut Victor hari ini adalah hari terbaik karena dia tak perlu melihat atau bahkan terlibat dengan drama murahan yang orang-orang sekitarnya buat.

Sampai pulang sekolah pun Victor tak melihat keberadaan Chris serta sahabat nya yang lain.

Victor tak peduli,karena sepulang sekolah mereka langsung menuju ke cafe langganan Mereka.

Meskipun masih sore tetapi cafe sudah ramai dengan anak-anak yang sedang menongkrong bahkan bermain.

Didepan meja Victor sudah berserakan puntung rokok,Kulit kacang bahkan kartu UNO.

Mereka memainkan UNO sampai malam setelah nya dilanjutkan dengan minum-minum bersama.

Bukan hanya anak-anak Wolf bahkan anak dari sekolah lain pun ikut serta, kebetulan sang pemilik cafe sudah lumayan kenal dengan pemuda-pemudi yang hampir setiap hari ada di cafe miliknya.

Terutama Gang wolf, berkat anak-anak Wolf cafenya jadi ramai pengunjung, sebagai hari jadi yang ke 5 tahun dibangun nya cafe sang pemilik akhirnya mengadakan pesta bagi siapa saja yang ikut dan potongan harga 50% disetiap menunya.

Victor terdiam mengamati teman-teman nya yang asik bercanda tawa, kecuali Vano dan vino.

Vino hanya diam sesekali menimpali candaan Leon dan Evran, sedangkan Vano sedaritadi hanya melirik nya sesekali tangannya yang tak bisa diam dan itu sangat menggangu Victor.

Victor sendiri sibuk merokok sesekali juga tangannya menyingkirkan tangan Vano di pahanya, sudah Lelah akhirnya Victor membiarkan kebiasaan Vano di pahanya.

"You look so sexy sweetie" deep voice seorang Vano terdengar di telinga kanannya

Victor tak membalas, dia sibuk menghisap rokok nya setelah itu menghadap kearah Vano yang langsung mempertemukan wajah mereka dan menghembuskan hasap rokok itu langsung ke wajah Vano.

Vano memejamkan mata sejenak setelah itu menatap manik tajam milik Victor, Vano menyeringai menatap lekat Victor setelah itu mengikis jarak semakin dekat dengan Victor.

"You really made me fall too deep Victor" bisik Vano dengan tangan mengelus Paha Victor sensual.











Saya up lagi
Janlup vote+komennya
Makasih🤗🙏❤️❤️

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang