29

5.1K 314 3
                                    

Victor tak habis pikir dengan tingkah Chris, setelah saling hajar Chris lah yang tumbang terlebih dahulu, melihat Chris sudah terkapar dengan kondisi babak belur, Victor langsung pergi untuk kembali ke apartemen nya.

Victor tau bahwa Chris berpura-pura lemah dan menjadi pihak yang mengalah dalam pertarungan itu, Victor juga tak ambil pusing mengapa Chris melakukannya,yang terpenting ia selamat dari lelaki brengsek seperti Chris.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, dan Victor tak akan masuk sekolah terlebih dahulu karena ia ingin mengistirahatkan tubuh nya sejenak terlebih itu ia harus segera menjalankan rencananya secepat mungkin.

Victor memilih untuk duduk di balkon apartemen nya terlebih dahulu sembari menikmati langit malam, tak lupa juga Sekotak rokok yang sudah sisa setengah di atas meja.

Victor melamun dan memikirkan bagaimana rencana untuk kedepannya, ia tak bisa terus-menerus bersembunyi dalam topeng yang ia ciptakan sendiri.

sudah cukup lelah dirinya hidup didunia ini, kehidupan pertama dan kehidupan kedunya saat ini cukup membuat nya menyerah.

walaupun diberi kesempatan hidup untuk kedua kalinya, Victor bingung apakah ia harus bersyukur atau marah kepada tuhan, karena keinginan yang sangat ia inginkan dari dulu masih belum terwujud.

Kehangatan keluarga. ia sangat menginginkan hal sederhana tersebut, tapi kenapa sangat sulit untuk diwujudkan?.

Kasih sayang seorang ibu dan ayah. dulu Victor bahkan sampai meraung-raung meminta agar tuhan dapat mewujudkan keinginannya tersebut, tapi sampai sekarang pun masih sama, ia tak mendapatkan nya.

memiliki seorang teman bukanlah keinginan nya, ia tak terlalu berminat untuk itu, ia lebih baik memilih sendiri daripada memiliki teman.

tapi itu dulu karena kenyataannya kehidupan yang sekarang mengharuskan Victor terbiasa berkumpul atau bahkan bermain bersama teman-temannya.

Jika diingat-ingat lagi, Kehidupan Victor sangat mononton dan datar, ia seakan tak punya tujuan didunia, ia bahkan tak memikirkan tentang bagaimana indahnya dunia percintaan yang diidam-idamkan oleh orang sepantaran nya.

Victor berpikir bahwa ia hidup karena memang tidak bisa mati- bukan tidak bisa tapi memang Belum Waktunya.

Karena pemikiran itupula ia memanfaatkan waktunya sebaik mungkin sebelum waktu itu tiba, ia sibukkan kehidupan nya dengan bekerja dan bersekolah selain itu membalaskan dendam nya.

tak ada yang menarik menurutnya, tetapi ia tak menyadari bahwa ia yang menarik dimata semua orang.

Selesai dengan pemikiran nya, Victor segera menyudahi acaranya, ia pergi kearah ranjang setelah menutup pintu balkon, ia akan mengistirahatkan semuanya.

Disisi lain

"Haruskah kita bunuh saja anak sialan itu?" Tanya Satya

"tidak sekarang bung" ucap tuan Kanigara

"benar, tak usah terburu-buru dalam mengambil langkah, sebentar lagi permainan ini akan berakhir" ucap tuan Danuarta

mereka bertiga sekarang ada dalam ruang rapat milik Satya yang berada di mansion besarnya itu.

mereka sudah mengetahui bahwa Victor merupakan keturunan yang tersisa dari keluarga Alghavero.

perlu kalian tau, bahwa mereka musuh dalam selimut keluarga Alghavero sendiri.

dan tentang pembantaian itu, kalian akan tau saat part menuju ending.

"tapi anak sialan itu telah berani mencampakkan putriku" ucap satya emosi

"aku tau kau sudah memberinya hukuman beberapa hari lalu kan? dan sekarang dia sudah dalam kendali putrimu serta dirimu sendiri, lantas kenapa kau ingin buru-buru melenyapkan nya?" ucap tuan Danuarta

"aku sangat membenci wajahnya, dan aku tak suka apabila keturunan Alghavero masih ada" ucap satya dengan mimik muka penuh dendam

"sebegitu bencinya kau terhadap mereka?" ucap tuan Kanigara sedikit miris dengan sahabat nya itu

"cih, kau tak perlu bertanya Kanigara. jelas-jelas dari dulu satya memang membenci Mereka" ucap Danuarta

"aku tak mau tau, kita harus memajukan rencananya secepat mungkin" ucap satya menekan

Danuarta dan Kanigara saling tatap setelah itu saling mengangkat bahu.

"Dimana Alaskar dan Raksano?" tanya satya sembari menyulut sebatang rokok

"Sibuk mungkin, aku tak tau" ucap Danuarta acuh

"Kanigara, kau tak mencari anak mu?" tanya Danuarta sembari menatap kearah sang empu yang berwajah datar

"aku tak peduli dengan anak tak berguna seperti dia, biarkan saja anak itu hidup Luntang-lantung di jalanan" ucap Kanigara

Danuarta yang mendengar nya menggeleng prihatin dan miris akan sikap sang sahabat.

🍀Senin, Indonesia🍀
✨ 05.04 Subuh ✨

kini terpampang jelas hasil kerja kerasnya bersama zico di layar komputer yang berada tepat didepannya.

Victor menyeringai saat beberapa Video dan Foto tersebar luas di seluruh grup angkatan sekolah dan beberapa media sosial lainnya, apalagi di akun gosip sekolah yang langsung mendapat respon negatif.

Victor menggunakan second account untuk menyebarkan nya, Setelah itu ia mengamankan akun tersebut agar tidak ada seorang pun yang dapat mengaksesnya.

ia menengadahkan kepalanya dengan badan bersandar ke kursi yang ia dudukki, ia menghela nafas panjang setelah apa yang ia lakukan merupakan tindakan yang sangat benar.

ia juga akan memajukan rencananya secepat mungkin tanpa ada lagi drama murahan yang harus ia lakukan, meskipun di percepat tapi ia tetap santai dalam menjalankan nya.

bukti satu-persatu akan ia beberkan, orang-orang yang terlibat pada waktu itu akan ia habiskan tanpa tersisa sedikitpun.

ia akan menghancurkan wanita yang berperan besar dalam kejadian itu, kemudian ia akan mencabik habis para bajingan yang berani membantai keluarga nya.

setelah semua itu terlaksana, ia akan pergi karena ia merasa bahwa ia tak mungkin untuk bertahan lama hidup dibalik topeng yang ia kenakan selama ini.

ia sudah sangat lelah dengan dirinya sendiri yang tak bisa merasakan kebahagiaan dunia.

dengan begitu, biarlah Victor hidup sesukanya tanpa ada beban apapun yang harus ia tanggung.





Nextt>>

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang