9

10K 848 64
                                    

Sekarang Vino, Evran dan Leon berada didepan kelas Victor, karena Victor mengabari mereka bahwa dia akan kembali ke kelas untuk membawa tas nya

Sementara Vano, mereka tidak tahu Vano dimana dan setau Victor,tadi Vano mengikuti nya tapi setelah itu hilang tak tahu kemana,"mungkin ke toilet?" Pikir Victor

Victor melangkah menuju teman-teman nya berada,saat sudah sampai Mereka berniat menunggu Vano di parkiran,tetapi suara seseorang yang memanggil Vino berhasil membuat mereka berhenti dan membalikan tubuh Guna melihat siapa yang memanggil Vino

"Vino" Suara halus itu berasal dari seorang gadis berkucir dua dengan wajah cantik dan imut

Victor tebak pasti Gadis itu adalah tokoh utama wanita nya

Vino menunjukkan ekspresi lembutnya kepada Elsa,tapi Victor melihat tangan vino sempat terkepal setelah itu normal kembali

Victor juga melihat adanya Vano dibelakang Elsa, Victor serta Leon dan  Evran menatap heran kearah Vano yang dibalas tatapan datar oleh Vano

Sedangkan Vino sedang berbicara dengan Elsa yang mengajaknya pulang bersama

"Kenapa sa?"tanya vino mendekat sembari merapihkan anak rambut Elsa

"Emm... Aku pulang sama kamu ya?"ucap Elsa bertanya ragu

"Genta kemana?"tanya vino heran,biasanya Genta selalu rajin pulang bahkan berangkat dengan Elsa tapi sekarang?

"D-dia ni-ninggalin aku,kata Genta dia sibuk dan tadinya dia nyuruh aku pulang bareng sama temennya tapi aku gak mau"Ucap Elsa dengan kepala menunduk dan memilin jari jemari kecilnya

"Kenapa?"itu bukan vino melainkan Leon yang sedari tadi mendengar kan ucapan Elsa, Victor,Vano dan Evran pun sama

Elsa mendongak dan dia kaget melihat teman-teman Vino memperhatikan nya

Oh ayolah, meskipun Elsa selalu berbicara dan berinteraksi dengan vino bukan berarti teman-teman Vino dekat dengannya bahkan berbicara dengan nya

Itu tidak pernah terjadi,selama ini teman-teman Vino selalu acuh kepada Elsa,dan selalu meninggalkan mereka apabila sedang mengobrol berdua

"Hah? Oh itu karena temennya Galak"balas Elsa kikuk

Leon hanya mengangguk tidak kembali bertanya

"Ya udahlah bos Lo anterin dia pulang dulu abis itu susul kita ke cafe biasa,kita duluan"Ucap Evran

Setelah itu Victor,Vano, Evran dan Leon pergi meninggalkan vino dan Elsa tanpa mendengar jawaban vino

"Ayo"Ajak vino sembari menggenggam tangan Elsa,Elsa hanya diam mengikuti Langkah vino

--------------------------------------------------------
Sekarang Victor dkk -vino sedang berada di cafe tempat biasa mereka nongkrong, cafe ini pun selalu dijadikan tempat bermain atau berkumpul nya anak Gang motor lain

Mungkin bisa disebut Pusatnya anak Gang motor,tak banyak juga pemuda pemudi yang hanya sekedar berkumpul

Victor dkk sudah duduk di meja pojok tempat biasa mereka, suasana dimejapun cukup hening antara Victor dan Vano

Sedangkan Evran dan Leon sedang  meributkan telur yang harus diceplok atau didadar, mereka memesan nasi goreng dengan toping telur yang mana harus memilih di dadar atau di ceplok

"Dadar"Ucap Leon

"Ceplok"ucap Evran

"Dadar Van"ucap Leon tak mau kalah

"Ceplok Le"ucap Evran yang tak mau kalah juga

"Dadar"Ucap Leon gemas

"Ceplok"Ucap Evran meniru ekspresi Leon

"Heh itu juga duit gue ya yang paling gede matung nya,jadi gue berhak nentuin toping nya"Ucap Leon sombong

"Dihh,heh singa duit Lo tuh cuma sepuluh ribu dan lima belas ribunya lagi itu punya gue,jadi yang berhak nentuin itu gue bukan elo"Ucap Evran tak kalah sombong

"Pokoknya dadar"

"Ceplok"

"Dadar"

"Ceplok"

"Da-"

Perkelahian mereka harus berhenti karena suara lembut dan dingin itu menghentikan mereka

"Stop"ucap Victor yang sedari tadi jengah mendengar keributan antara Leon dan Evran

Leon dan Evran ingin memesan nasi goreng tapi uang mereka tidak cukup dan berakhir dengan patungan, padahal mereka kaya tapi mereka malas apabila harus menggesek terlebih dahulu kartunya

Padahal dicafe itu juga dibisakan memakai kartu tapi harus melakukan nya di kasir langsung dan itu yang membuat Leon serta Evran malas,Mereka sudah terlanjur PW

Victor mengeluarkan uang seratus ribu dan memberikannya kepada Leon dan Evran

"Beli"ucap Victor

"Hah?"cengo keduanya

"Ck,pake duitnya"Titah Victor

"Beneran Vic?"tanya Leon antusias

Victor hanya mengangguk dan kembali bermain handphone

"Wihh makasih ya"Ucap Evran

"Emang gak pernah muluk-muluk sama kita Vic, makasih"Ucap Leon

"MAS"Teriak Leon dan Evran

Vano menggeleng kecil melihat Leon dan Evran seperti bocah yang senang diberi uang oleh ibunya

Vano melihat kearah Victor yang sibuk dengan handphone nya,tangan Vano menyentuh Paha Victor yang berada disampingnya dan mengelusnya lembut,untung mejanya tinggi sebatas dada atau mungkin perut?

Victor yang merasakan pahanya di elus pun melihat kearah samping yang ternyata tangan berurat Vano yang mengelusnya

Victor mencoba menyingkirkan tangan Vano tetapi Vano malah mencengkeram paha Victor sedikit kuat pertanda tak mau

Victor menghela nafas dan melanjutkan kembali bermain handphone nya tanpa mempedulikan Vano yang sedari tadi menatap nya penuh cinta dan obsesi seraya bergumam pelan

"Non puoi lasciarmi Victor, sei mio per sempre mio, e non permetterò a quei rancidi bastardi di averti"

Makasih yang selalu nunggu cerita ini up
Maaf kalau rada² gak jelas ceritanya, dan aku sadar masih banyak typo dicerita ini

Janlup vote+komennya
( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang