4

15.5K 1K 7
                                    

Sekarang Victor sudah berada di dalam kelas 12 IPS-1.

Pelajaran sejarah sedang berlangsung, dapat Victor lihat murid-murid di dalam kelas menguap kebosanan, kecuali sebagian murid ambis, pintar dan culun.

Victor beruntung dia duduk dibangku paling pojok dan duduk sendirian, perlu kalian tau bahwa Victor tidak sekelas dengan Vino dkk.

Victor sendiri tidak tau mengapa dia berbeda kelas dengan teman-temannya itu.

Singkat saja, jam pelajaran berakhir dan waktu istirahat tiba.

Victor tidak langsung keluar dari kelas seperti siswa lainnya, dia akan menunggu sampai kelas itu sepi.

Victor tidak mempunyai teman di dalam kelasnya, sebenarnya banyak yang ingin berteman dengan nya tapi Victor asli selalu mengeluarkan hawa gelap yang tak mengenakkan.

Mereka jadi takut dan tak berani untuk memulai pertemanan dengan Victor bahkan menyapa pun mereka harus berpikir seratus kali.

Lebay memang, tapi Victor benar-benar menakutkan, dia terlalu misterius untuk semua orang.

Sekarang kelas sangat hening, menciptakan kedamaian bagi Victor.
Suasana seperti inilah yang Victor inginkan selamanya, tapi itu mustahil.

Sedang asik menikmati keheningan, Victor harus terganggu oleh panggilan kawan-kawannya. Siapa lagi kalau bukan Vino, Vano, Leon dan Evran.

Lebih tepatnya Leon dan Evran lah yang memanggil sedangkan Vano hanya menatap lembut Victor dan Vino sibuk dengan handphone nya.

"Victor" Panggil Leon diambang pintu.

Victor menolehkan kepalanya dan mulai berjalan menghampiri keempat pemuda itu.

"Ayo" ajak Evran.

Victor mengangguk, mereka mulai berjalan di koridor yang mulai ramai oleh para siswa.

Banyak yang memuji mereka bahkan mencoba menarik perhatian mereka tapi Victor dkk tidak mempedulikan nya.

Saat di tengah jalan Vino tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Anjing" umpat Vino pelan setelah mendapat pesan di handphone nya.

"Kenapa?" tanya Evran.

"Dia berulah lagi" ucap Vino sembari menatap teman-teman nya yang diam .

"Genta" ucap Vino pelan.

Teman-teman nya langsung mengerti dan menenangkan Vino.

"Vino lo tenang dulu" ucap Evran.

"Jangan disini" ucap Vano yang langsung dimengerti oleh yang lainnya.

Mereka tidak jadi ke kantin, sekarang mereka menuju rooftop tempat mereka membolos.

Setelah sampai Vino tidak bisa menahan emosinya, dia langsung menonjok tembok sampai tangan nya terdapat beberapa luka.

Leon dengan sigap langsung memegang lengan Vino dan menenangkan Vino.

"Vin jangan nyakitin diri lo sendiri" Ucap Leon setelah Vino tenang.

"Gue udah biasa yon" ucap Vino tegas.

"Vin lo jangan terlalu mentingin dia, lo urus diri lo sendiri, lo harus coba untuk gak peduliin dia" Ucap Evran setelah beberapa saat diam.

Vino langsung menatap tajam Evran dan menarik kerah seragam Evran, melihat itu Leon dengan sigap mencoba menahan Vino.

"Lo gampang ngomong begitu, asal lo tau gue bisa aja lakuin apa yang barusan lo bilang tapi saat itu juga gue udah gak ada disini sama kalian" Ucap Vino tajam.

Victor dan Vano hanya diam menonton karena Victor pikir sekarang waktu yang tidak tepat untuk dia berbicara, sedangkan Vano dia sedang malas untuk ikut campur.




















Hai, gimana kabar kalian

Maaf baru update
Di rl saya sibuk banget banget

Dan saya pikir cerita ini masih gak jelas dan menurut saya gak seru

Mau dilanjut atau distop? Gimana?

Pokoknya makasih yang sudah dukung saya

Maaf kalau ada typo atau kesalahan kata dan tulisan

Jangan lupa
Vote+komennya 🥺

👋😙❤❤❤❤

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang