25

7.5K 508 9
                                    

"Bagus. lakukan dengan benar"

Panggilan diakhiri, Victor menghela nafas nya lelah. ia sudah lelah dan ingin secepatnya menyelesaikan semua masalah.

"Harus berapa lama lagi aku disini?kapan ini semua selesai? apakah ini hukuman untuk ku tuhan?"Victor mendongak menatap langit malam yang indah

"Separah itukah perbuatan ku dulu? sekecewa itukah kau karena diriku? Hah asal kau tahu bahwa aku sangat tak ingin ada didunia ini"

Victor Masuk kedalam kamar dan Berdiri tepat didepan Cermin full body

"kau, karena kau HIDUPKU SEPERTI INI, KARENA KAU AKU TAK BISA MERASAKAN APAPUN" Victor mulai menunjuk pantulan dirinya sendiri di kaca tersebut

"AKU SANGAT MEMBENCIMU YA TUHAN AKU SANGAT MEMBENCIMU" Victor menjambak rambut nya sendiri dengan sedikit brutal

Victor berada dibatas kewarasannya, ia hilang kendali, pikiran nya mengambil alih dirinya, mentalnya dari dulu sudah rusak ia sudah seperti orang gila.

PRANGG

Victor meninju kaca didepannya sehingga tangan nya robek dan darah mengalir dengan banyak ditangannya

"Seharusnya aku tak begini, aku salah ya tuhan. aku pendosa. aku manusia kotor"Ucap Victor dengan nada yang kembali datar bersamaan dengan emosinya yang sedikit menyurut

Victor berdiam diri dengan tangan berlumuran darah, ia menatap kosong kearah tembok, berusaha mengontrol dirinya sendiri.

pikiran nya mulai jernih, emosi yang tadi memuncak sekarang telah surut, matanya tetap merah tapi tak mengeluarkan air mata, dadanya kembang kempis pertanda bahwa ia berusaha keras memendam emosinya.

keringat disekujur tubuhnya, kaos hitam yang ia pakai ikut basah, Rambutnya ikut berantakan, Victor menundukkan kepalanya dan bergumam pelan

"ini tak benar. aku salah. aku sudah sangat tersesat. beri waktu untuk ku tuhan. pertahankan kewarasanku. setelah itu aku menyerah"

Setelah mengucapkannya, Victor meraih jaket hitamnya tak lupa kunci motornya, ia akan pergi ke arena balap untuk menemui sahabat-sahabat nya.

-----------------------------------------------------
Sedangkan disisi lain, Vino dkk sedang bertarung melawan beberapa orang misterius yang dipastikan mengincar mereka.

Saat sedang bertarung tiba-tiba orang-orang misterius yang menyerang mereka berhenti dan Pergi dengan cepat, Meninggalkan Vino dengan kawan-kawan nya yang terdapat beberapa anggota geng.

Vino mengerutkan keningnya Bingung, mengapa orang-orang itu malah berhenti mendadak dan pergi begitu saja, tapi ia bersyukur karena tak ada korban jiwa.

"Loh-loh kok Pada pergi gitu aja sih?"ucap Evran

Yang lainnya hanya menggeleng tak tahu dan mulai membubarkan diri untuk pulang dan mengobati luka yang dialami

sedangkan Vino,Vano,Leon dan Evran masih dilokasi yang sekarang sudah berantakan.

"Ada yang gak beres"Ucap Leon serius

"Serius amat bang"Canda Evran dengan meraup muka leon yang menyebabkan Leon meringis karena luka lebam di wajahnya tertekan

"shh sakit anjing"Balas Leon menoyor kening Evran, sedangkan sang empu hanya cengengesan

"Leon bener"Ucap Vano yang akhirnya buka suara

Mendengar Ucapan sahabatnya,Vino merenung memikirkan beberapa kejadian aneh yang belakangan ini ia alami, bukan dia saja sahabat nya pun kena.

I'M JUST FIGURAN [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang